Chapter 7.

2.7K 178 1
                                    

Happy reading...














Disekolah shani berusaha mencari Gracia, tapi Gracia tidak berada dimanapun. Shanipun memutuskan untuk pergi kerumah Gracia, disana ternyata hanya ada kakek.

"Permisi,kek" sapa shani.

"Ehh iya nak ada apa? Tanya kakek.

"Apa kakek tau,gracia ada dimna"

"Ohhhh gracia tadi bilang katanya mau pergi ke bengkel temannya".

"Yaudah kek,makasih,saya permisi dulu.

"Iya nak hati hati" ujar kakek gracia.

Shani hanya mengganggukan kepalanya lalu segera pergi ke bengkel yang kakek tadi bilang.

Shanipun sampai di sebuah bengkel motor, disana ada Gracia dan teman-temannya.

"Gracia" ucap shani nyaring. Gracia yang mendengarnya mulai berjalan menghampiri shani, "ada apa?".

"aku minta maaf, kemarin tak bisa pergi ke pameran, ada masalah dirumah" sahut shani tak enak.

"tak masalah, aku juga tidak pergi kesana ko" sahut Gracia sambil tersenyum.

"kenapa kamu tak ikut ujian hari ini?"

"aku sudah berhenti sekolah".

Shani merasa kecewa dengan keputusan yang diambil Gracia. "ku pikir kau punya impian" ucap shani dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"lalu bagaimana dengan impianmu sendiri?" Tanya Gracia.

"impianku belajar dikeuangan" Sahut shani dengan tegas lalu pergi dari sana.

Gracia pun duduk melamun sendirian, temannya datang menghampiri dan memberikan nasehat kepada Gracia.

Sedangkan shani melampiaskan rasa kesalnya dengan cara meraut pensil dengan pisau kecil, "apa kelebihan boby, yang tak ku miliki" oceh azizi sambil makan snack.

"dia jelek, kenapa kak aya menyukainya" lanjut azizi lagi.

Karena kurang berhati-hati jari shani terkena pisaunya.

"dimana perban" tanya shani.

"aku tak tahu, sana cari dikamar ayah dan ibu" sahut azizi.

Shani pun pergi mencari perban dikamar ayah dan ibunya tanpa sengaja ia menemukan surat perceraian orangtuanya. Betapa terkejutnya shani karena menemukan kenyataan bahwa ayah dan ibunya sudah bercerai satu tahun yang lalu.

Tiba-tiba terdengar suara ayah dan ibu yang akan masuk ke kamar, shani langsung bersembunyi didalam lemari. Shani hanya bisa menangis mendengar pertengkaran ayah dan ibunya.

Malamnya, mereka merayakan ulang tahun azizi, semuanya terlihat biasa saja seakan-akan tidak ada yang terjadi. Hanya shani yang terlihat menangis.

Di lain tempat vinny menemui Gracia untuk menyerahkan surat keterangan keluar sekolah.

"sejauh mana hubunganmu dengan dia, aku tak suka melihat orang sepertimu mendekati dia, karena hanya aku orang yang pantas disampingnya" ucap vinny dengan ketus.

"shani yang kau lihat adalah shani yang ia tunjukan pada dunia, apakah kau pernah bertanya apa dia bahagia?" sahut Gracia, kemudian ia pergi dari sana.

Gracia mulai membersihkan kaki kakeknya, kakek menyuruh Gracia melakukan apa yang ia inginkan, tanpa harus mengkhawatirkan hal yang lain.

Dan gracia memutuskan untuk menulis sebuah surat untuk ayahnya karena ia sudah memilih untuk melakukan apa yang ia inginkan yaitu menjelajahi dunia.

Gracia datang kepenjara ayahnya, dari luar ia mengucapkan salam perpisahan pada ayahnya,"Ayah aku akan mejadi orang lebih baik, aku berjanji"

Keesokan paginya..

Kepala sekolah mengucapkan selamat ke shani karena berhasil mendapatkan gelar 3-Terbaik propinsi. Tiba-tiba terdengar pengumuman jika Aya dan boby akan dihukum karena melanggar aturan sekolah. Siswa dilarang berkencan disekolah".

Pak hadipun memarahi Aya karena membuat malu kelasnya.

Shani yang melihat itu berusaha menenangkan sahabatnya itu yang menangis, tanpa sengaja mereka melihat boby yang dimarahi orangtuanya, Ayapun menjadi lebih sedih.

"kau ingat saat pak hadi bertanya impian kita, kenapa saat itu aku tak menjawab karena aku tau kalian pasti akan tertawa mendengarnya"

"karena impianku tak sehebat milikmu, impianku hanya ingin menjadi seorang ibu rumah tangga dan hidup secara normal, kurasa menjadi ibu yang baik adalah hal yang sama pentingnya seperti ujian masuk perguruan tinggi" ucap Aya dengan sedih.

"Sudah sudah ya jangan menangis lagi" hibur shani.



Shani sedang belajar di kamarnya dan tiba tiba ibunya masuk membawakan minuman, ibunya menasehati shani agar tidak berteman lagi dengan Aya karena ia sudah mendengar masalah yang menimpa aya. Namun shani tidak terlalu mendengarkan ibunya. "apa ini?" ucap ibu saat melihat ada kaset dibawah bantal shani.

"Itu kaset bu,jangan di buang" ucap shani sambil berusaha mengambil kaset tersebut.

"Aku mohon kembalikan bu"

Shani memohon pada ibunya untuk mengembalikkan kaset itu. Namun Ibunya marah melihatnya ia memilih merusak kaset itu.

"shani memenangkan 3-penghargaan terbaik bukan berarti kau bisa melakukan apapun semaumu, masuk universitas tinggi jurusan keuangan itu sangatlah sulit" ucap ibu dengan emosi.

"ibu aku tak ingin belajar keuangan" sahut shani dengan berkaca-kaca.

"apa yang kau bilang"

"aku ingin belajar astronomi, aku tak ingin menjalani hidup seperti ibu, hidup yang salah dan gagal dalam pernikahan".

Plaakkk.... Yona menapar shani.

"Ibu menamparku" ucap shani dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Maafkan ibu sayang,ibu gak bermaksud untuk menampar kamu"

"Ibu..

Namun belum sempat ibu nya menyelesaikan perkataanya shani langsung pergi meninggalkan ibunya tersebut.
















Jangan lupa vote & coment ya...



FIND ME IN YOUR MEMORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang