chapter 1

12.8K 446 30
                                    

Happy reading...













Suasana kelas sangat hening hanya terdengar suara jam berdetik, semua siswa sedang berkonsentrasi mengerjakan soal ujian mereka. 

Seorang gadis  terlihat gelisah sambil memperhatikan pengawas dengan gugup dan rasa takut gadis itu membuka catatan yang sudah ia buat. 

Tiba-tiba catatan tersebut tertiup angin dan jatuh disamping seorang cewek, cewek itu tersenyum melihat gadis itu ternyata menyontek. Dalam hati gadis itu berkata, ”hidupku, tamatlah sudah”.

Flashback on

“Namaku shani indira natio, sebelum ujian ini aku tak pernah melakukan kesalahan apapun,para orang tua selalu mengatakan pada anak-anaknya, lihatlah siapa anak perempuan itu, maaf, tapi akulah anak perempuan yang mereka bicarakan itu”.

“Rahasia untuk sukses adalah tidak menyiakan-nyiakan waktumu pada gangguan yang tak berguna, hindari semua yang tak berkaitan dengan studi mu, sebagai contoh ketertarikaku pada bidang astronomi yang ku tinggalkan. Ibuku bilang orang harus menderita sebelum mereka sukses dan hanya orang sukses yang bisa hidup dengan layak”.

Guru sedang memberikan ceramah kepada siswanya untuk belajar dengan giat agar bisa mendapat nilai bagus saat ujian. Dan bisa masuk perguruan tinggi. “jika kehilangan satu poin saja, sudah menggelincirkan banyak hidup siswa untuk memenangkan penghargaan 3-terbaik propinsi, hanya satu siswa diseluruh sekolah ini  yang bisa memenangkan penghargaan itu!” 

“ Dimulai dari sekarang, aku tahu aku harus mendapat penghargaan 3-terbaik, walau akan membunuhku, gelar itu akan jadi milikku”.

Guru melemparkan kapur ke gracia karena tidur dikelas . “ini bukan kamar tidurmu, pulang sana jika kau ingin tidur!”.ucap guru.

“Aku tak mengerti, mengapa orang-orang ini tidak berusaha, lalu mengapa mereka datang kesekolah?”.

Bel tanda pulangan berbunyi gracia langsung ingin pergi dari kelas tapi ditahan oleh shani, “guru bilang pemeriksaannya ditambah satu jam”. Gracia  tidak memperdulikan shani ia memilih kabur lewat jendela dan akhirnya ia dikejar-kejar satpam.

“ini sungguh tak terpikir olehku bila orang seperti dia akan memasuki kehidupanku”.

Flashback and

Kertas catatan shani jatuh disamping Gracia dan pengawas menemukannya.

“Ini milik siapa?, Berdiri!!, jika kau berani menyontek, ayo mengaku!”.tanya pengawas itu tegas.

 shani dengan rasa takut dan gugup ingin berdiri, tapi terhenti saat Gracia tiba tiba tertawa.

”apa ini milikmu?”tanya pengawas itu.

“iya pak” sahut Gracia sambil melihat kearah shani. Shani kaget dengan pengakuan Gracia.

Pengawas itupun memarahi Gracia karena berani menyontek.

“nilaimu nol, keluar dari sini!!”.tegasnya.

Tanpa basa-basi Gracia langsung keluar dari kelas. Shani yang melihat itu  menjadi merasa sangat bersalah kepada Gracia.

Saat melihat Gracia lewat shani menjadi tidak fokus hingga mengakibatkan sepeda diparkiran jatuh, Untung ada gracia, Gracia pun langsung membantu merapikan sepedanya.shani dengan gugup berkata,

”terima kasih”.ucap shani.

“apa? untuk apa kau berterima kasih denganku”.tanya gracia.

"Karena kamu sudah membantuku"

"Ohh santai aja".ucapnya sambil pergi meninggalkan shani yang masih terdiam sembari melihat punggung gracia yang lama kelamaan semakin menjauh.

"Kok dia baik banget sih,gimana cara ngebalsnya coba" batin shani

Setelah lama melamun shanipun tersadar dan langsung menaiki sepedanya bergegas pergi menuju kerumahnya.

Tak butuh waktu lama hanya membutuhkan waktu sekitar 25 menit akhirnya shanipun sampai di rumahnya.
Setelah memarkirkan sepedanya shani langsung masuk ke kamarnya dan mendudukan dirinya di meja belajar.

Di kamar shani terlihat murung. Ibunya bertanya,

“ bagaimana ujianmu?”.

“baik-baik saja”.ucap shani singkat.

“ibu ingatkan jangan menganggap itu gampang, beritahu adikmu untuk makan sekarang".ucap yona lagi.

Shani menghampiri adiknya yang sedang asyik menonton televisi.

shani menegur azizi yang hanya nonton televisi terus.

"Dek,gak bosen apa nonton tv mulu" tanya shani kepada adiknya.

"Kakak gak bosen apa belajar terus"bukannya menjawab azizi malah balik bertanya,membuat shani menatapnya tajam.

"Hehehe".ucap azizi cengengesan.

"Udah sana makan dulu".ucap shani tegas.

"Iya hayu sama kakak juga"

"Kamu duluan aja,kakak mau matiin dulu tv nya"

Saat akan mematikan televisi tersebut shani terdiam melihat film yang tayang, melihat film itu shani pun mendapat ide untuk mengatasi masalahnya dengan gracia.

"Aha,gw punya ide biar gak lagi berurusan sama dia" gumam shani.

Iapun menghampiri keluarganya di ruang makan dan mendudukan dirinya di samping papanya.

"Gimna sayang ujiannya?" Tanya sang papa reza.

"Ya gitu deh pah,kadang gampang kadang susah" jawab shani sambil menyuapkan makannya.

"Kakak kan pinter,jadi gampang kali buat kakak " ucap azizi.

"Hmmmm..".dehem shani.

"Makannya adek juga harus belajar,biar kaya kakak ya pinter" ucap yona kepada anak bungsunya.

"Iya mah" jawab azizi singkat.

"Mah,pah aku udah beres makannya,aku ke atas duluan ya" pamit shani kepada kedua orang tuanya.

"Iya sayang" jawab keduanya.

Sesampainya di kamar shani langsung merebahkan tubuhnya di ranjang kesayangannya itu,huh cape lelah banget rasanya.

"Kalau aja gw tadi hati hati,mungkin kejadian ini gak akan terjadi" gumam nya saat mengingat kejadian tadi di sekolahnya.

"Kan kalau kaya gini gw,punya hutang budi sama dia" ucapnya lagi.

Shani pun memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah itu.












Jangan lupa vote & coment ya...

FIND ME IN YOUR MEMORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang