Chapter 8.

2.5K 185 1
                                    

Happy reading....















Shani menenangkan diri diluar rumah. Azizipun datang untuk menghiburnya.

"Baru kali ini kakak membuatku tetkesan di bandingkan dengan piagam piagam bodohmu itu" ucap azizi

"Dek bagaimana jika ayah dan ibu berpisah" tanya shani pada adiknya.

"Kak, sebebarnya aku sudah tau sejak dulu" ucap azizi

Shanipun menatap adiknya tajam.

"Lalu kenapa kau tidak memberitahuku"

"Aku memilih diam karena aku tau itu akan membuat kakak sedih".ucapnya

Membuat shani kembali menitikan air matanya.

"Yaudah kak,pulang yuk udah malem"

Akhirnya mereka pulang kerumah namun pas di rumah mereka mendengar ayah dan ibunya bertengkar lagi. Saat mereka masuk suasana rumah menjadi hening, azizi berusaha mencairkan suasana, “wah, ada ikan kesukaanku. Ayo, kak shani kita makan aku sudah lapar” ucap azizi dengan ceria.

Shani dan azizi pun berdiskusi mengenai ayahnya yang akan pindah.

Pukul 07:30

Tiba-tiba siswa-siswi jadi heboh melihat boby botak dan aya juga mengikutinya. Bobypun tersenyum melihat apa yang sudah dilakuan Aya demi dirinya. 

Pak hadi datang dan menyuruh siswa untuk bubar dari sana, pak hadi  tentu sangat kesal melihat kelakuan aya.

"Aya,apa yang kamu lakukan" tanya pak hadi dengan nada marah.

Namun aya tidak memperdulikan pertanyaan gurunya itu ia langsung pergi menianggalkan pak hadi yang kini sedang menahan emosinya.

"Huh anak jaman sekarang pada susah di atur". Dengusnya.

Reza dan shani memutuskan untuk bertemu,dan ayahnya bercerita dulu dia ingin makan ditempat seperti ini tapi dilarang oleh ibu karena ibu menganggap tempat ini kotor. Ayah merasa mungkin dia dan ibu memang tak cocok jika bersama. “ayah minta maaf telah merahasiakannya darimu” ucap ayah.

“ini semua salah ku, ayah melakukan ini untukku” sahut shani sambil menangis.

“bersikaplah baik pada ibumu mulai sekarang” minta ayah.

Shanipun hanya menganggukan kepalanya membuat ayahnya tersenyum.

Shani pun pulang kerumah, ia melihat ibunya sedang menyetrika baju, “untuk perayaan upacara besok, pakailah ini” ucap ibu dengan lembut.

Shani menangis lalu memeluk ibunya.


Disekolah, mendadak siswa menjadi heboh karena kelas mereka menjadi sangat bagus, banyak gambar benda-benda langit yang membuat mereka terpana. 

Shani dengan mata berkaca-kaca tersenyum senang melihatnya.

Shanipun bersiap-siap untuk memberikan pidato di upacara perpisahaan.vinny datang menghampiri shani,

“ada sesuatu yang inginku beritahu, jika aku tak mengatakannya aku akan membenci diriku sendiri, Gracia akan pergi, keretanya akan berangkat siang ini. Dan satu hal lagi, aku hanya ingin kau bahagia” ucap vinny tulus. Shani hanya bisa terdiam mendengar hal itu. 

Tiba-tiba seseorang datang menyuruh shani bergegas karena sudah saatnya ia pidato. Shani pun berjalan menuju panggung dengan sedih.

“hai semuanya, nama ku shani indira natio, demi memenangkan penghargaan ini aku selalu berusaha keras untuk belajar, siang malam aku berjuang untuk menghafal pelajaran kedalam otakku, satu-satunya yang ku pikirkan hanyalah masuk perguruan tinggi terbaik dan menjadi siswa seperti pikiran orang-orang, tapi yang kalian harus ketahui aku bukanlah 3-Terbaik seperti yang kalian pikirkan”. 

FIND ME IN YOUR MEMORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang