Visesa

20 1 0
                                    

Minggu... I'am Coming.

Tahu apa yang paling special di hari minggu? 
Ya... Hari untuk bersenang-senang. Hari dimana membuatku bingung harus memilih sneakers Nike Kd 12 blue gaze atau Adidas Yeezy Boost 380 versi alien, yang baru saja di rilis di awal dan pertengahan November ini.

Atau memilih di antara Gucci mini GG Marmont bucket bag dan Dior Embroidered Canvas Backpack. 

Dan beberapa mini dress, jumpsuits denim nya Zara juga blouse plus pants nya cotton ink..

Hari dimana aku akan memilih banyak barang kesukaan, untuk kumasukkan ke troli belanja. Hari menikmati hasil keringat dari abang tampan ku tersayang.
Hehhehe...

Arkan Wiragupta...
Satu-satunya seseorang yang ku punyai di dunia Ini.

Ayah dan bunda meninggalkan kami tepat 10 tahun yang lalu, ketika aku bahkan belum mengerti tentang kehidupan.

Sepeninggal mereka, Mas Arkan yang waktu itu baru lulus sekolah menengah atas nya, tak pelak harus bekerja keras meneruskan perusahaan keluarga, guna memenuhi kebutuhan kami selanjutnya.

Ah tapi sudahlah...
Kejadian kelam 10 tahun yang lalu, yang membuat kami menangis hampir setiap harinya, biarlah kami kubur dalam.

Hingga saat ini kami bisa melewatinya dengan kuat dan bahagia.

Di sinilah aku sekarang, berjalan riang melewati satu stand brand toko ternama ke stand lainnya.

Menikmati pemandangan paling fantastis dari produk-produk terbaru yang memanjakan mata. Hasrat wanita...

Ya, selayaknya seperti wanita normal lainnya, aku juga mencintai segala hal yang berbau fashion wanita yang melekat dari atas kepala sampai jari kaki.

“oke... Sneakers Nike ajah.”
Sepatu done.

“tas nya... LV terbaru udah punya, supreme juga belum ada yang baru. Ehm... Dior aja atau gucci? Dua-dua nya kaya nya Mas Arkan juga tidak akan marah.”
Tas done.

“cukup deh, 5 piece pasang baju ini. Minggu kemarin aku juga baru borong 10 pasang.”
Dress done.

Troli belanjaan ku penuh dengan barang yang aku inginkan.

Setelahnya aku beranjak pergi ke kasir. Satu persatu barang sudah dimasukkan barcode nya, dan muncullah senilai harga yang harus ku bayar.

Shit.. Damn.”
Tepukan keras di dahiku, membuat kasir toko itu menoleh. Karena mungkin aku tampak cemas, dia membuka mulutnya...

“ada yang bisa saya bantu mbak?”

“ehm... Ehm... Ehm... “
malu-malu aku membuka bibirku.

Dia memicingkan kedua matanya seolah curiga, seperti hafal gelagat seseorang yang tidak mampu membayar.

Hey... Jangan mengintimidasi ku seperti itu. Aku lebih dari mampu untuk membayar. Marahku dalam hati.

“Bisa tidak mbak, di simpan dulu belanjaan saya. Saya lupa tadi buru-buru, cuman bawa hp, tidak bawa tas atau dompet. Internet banking saya lagi error. Boleh ya di simpan dulu, sebentar lagi saya pulang, langsung ambil dompet.”

Tatapan tajam kasir ditambahi dengan perkataannya yang membuatku gedek setengah mati, mengharuskanku keluar dari toko itu. Mau tidak mau, apalagi ancaman kasir itu yang akan memanggil security.

“Sial.. Ceroboh banget sih. Kenapa juga lupa tuh dompet. Isssh... Kesel.”
Umpatku

Ku rogoh saku samping celana. Menghubungi sang hero adalah yang terpenting saat ini.

Love Mission ComplitedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang