SPESIAL CHAPTER

2.8K 177 35
                                    

•Dirumah aja•

Yang bacanya pagi-pagi mending ditunda dulu aja. Takut puasanya batal hehew:v

•••

Ali dan Prilly saat ini sedang berada di depan tv. Prilly sendiri sedang duduk diatas sofa, sedangkan Ali duduk di karpet. Prilly sedari tadi bergerak-gerak dengan gelisah. Ali yang sedang fokus menonton avengers pun jadi terganggu.

"Li, gak bisa. Kita udah 1 bulan kegiatannya gini terus, bisa-bisa aku mati bosen!" Eluh Prilly sambil menggoyang-goyangkan kedua bahu Ali.

"Loh, bukannya kemarin kamu masih baik-baik aja?" Tanya Ali sambil menyenderkan kepalanya kebelakang, sampai dapat melihat Prilly yang saat ini sedang mengerucutkan bibirnya.

"Gak bisa! Kalau gini terus bisa-bisa aku gendutan." Ucap Prilly sambil bangun dari posisi duduknya.

"Gapapa gendutan, kamu udah punya suami ini. Kurus juga buat siapa?" Ucap Ali.

"Ya buat aku sendiri lah. Kamu juga bangun, kita olahraga sekarang." Ucap Prilly lalu tangannya menarik kedua tangan Ali.

"Hei, aku udah sering olahraga ya. Setiap pagi aku rutin push up tuh." Ucap Ali yang masih bertahan dengan posisi duduknya, tak bergeming walaupun Prilly menarik-narik tangannya.

"Temenin aku yoga Ali..." rengek Prilly yang membuat Ali menghela nafas dan akhirnya ikut berdiri.

Prilly tersenyum senang lalu lagi-lagi menarik tangan Ali ke dalam kamar, mengambil peralatan untuk yoga. Setelah menyiapkan alat-alatnya. Prilly mengambil posisi duduk. Ali yang tadinya berniat menemani, terpaksa ikut yoga bersama Prilly.

Setelah beberapa jam mereka yoga, akhirnya selesai juga. Prilly tersenyum senang berbanding terbalik dengan Ali yang sedari tadi mengeluh badannya sakit.

"Kamu payah banget sih, gitu aja udah ngeluh-ngeluh." Ejek Prilly dengan wajah yang menyebalkan menurut Ali.

"Coba kamu latihan tinju kali-kali. Pasti juga bakal ngeluh kayak aku." Ucap Ali sambil mencubit kedua pipi Prilly.

"Boleh tuh, aku juga sebenernya pengen. Kan lumayan buat ngelindungi diri." Balas Prilly yang membuat Ali menganga, gagal sudah balas dendamnya.

"Hmm, nanti aku ajarin kamu. Kapan-kapan aku bawa ketempat aku biasa latihan." Ucap Ali.

"Yeayy! Li, kamu laper gak sih? Aku jadi keinget mukbang lobster di youtube tadi." Ucap Prilly.

"Padahal tadi ada yang bilang takut gendutan." Sindir Ali.

"Ini aku laper loh, laper itu bukan kemauan aku. Tapi hukum alam Li." Balas Prilly sambil mengangguk-angguk dengan tangan yang terkepal.

"Iya-iya. Yaudah kita kedapur cari makanan." Ucap Ali sambil mengelus-elus puncak kepala Prilly.

"Let's go!"

***

Prilly saat ini melihat bergantian ke arah Ali dan makanan di depannya terus menerus.

"Cepet makan, nanti keburu dingin." Ucap Ali yang melihat Prilly tidak memakan makanannya.

"Padahal aku tadi ngodenya udah jelas, pengen makan lobster. Terus kenapa ada mie kuah di depan aku?" Tanya Prilly dengan wajah bingung yang lebay, tercengang.

"Makan mie dulu, nanti pas kita keluar buat belanja kita beli lobsternya." Ucap Ali sambil tertawa kecil.

"Kalau nanti-nanti aku pasti udah gak pengen. Benci corona!" Ucap Prilly sambil menghentak-hentakan kakinya di bawah meja makan.

"Heh, harusnya kamu bersyukur masih sehat terus gak kekurangan makanan." Omel Ali.

"Ya maaf, ini aku makan mienya. Kamu kenapa jadi bawel sih." Ucap Prilly sambil memakan mienya.

Ali yang melihat Prilly mulai memakan makanannya pun ikut makan. Tak ada suara, keduanya fokus pada makanannya. Setelah beberapa saat Prilly bertanya, memecah keheningan.

"Li, kamu gak niat ngehamilin aku?" Tanya Prilly yang membuat Ali tersedak. 

Prilly yang melihat pun panik, dengan segera ia menyodorkan gelas berisi air putih ke Ali. Ali pun menerima dan segera meminumnya. Tenggorokannya terasa terbakar saat ini.

"Kamu kalau nanya liat sitkon nya dulu dong. Tenggorokan aku panas nih." Ucap Ali sambil sesekali terbatuk.

"Maaf" ucap Prilly sambil menahan tawanya.

"Ketawa aja, gausah ditahan." Suruh Ali  yang membuat Prilly tak dapat menahan tawanya lagi.

"Lagian kamu kenapa nanya kaya gitu?" Tanya Ali sedikit kesal karena Prilly masih saja tertawa.

"Habisnya kamu gak tergoda gitu. Ada istri yang cantik, imut, lucu di samping kamu. Terus kita juga dirumah terus berdua." Ucap Prilly sambil menaikan kedua bahunya.

"Sejak kapan kamu jadi gak tau malu kayak gini?" Ali bertanya dengan tatapan tak percaya.

"Sejak aku dikurung dirumah. Jadi kamu beneran gak tergoda nih?" Tanya Prilly jail.

Ali berdiri dari duduknya lalu berjalan ke arah Prilly dan menarik kursi disebelah Prilly untuk ia duduki. Prilly hanya memperhatikan apa yang Ali lakukan.

"Kata siapa aku gak tergoda hmm?" Tanya balik Ali sambil menaikan turunkan alisnya.

"Udah lanjut aja makannya, masih ada kuahnya tuh." Ucap Prilly panik.

Ali yang melihatnya pun terkekeh kecil. Lalu dengan mudahnya ia menarik kursi Prilly mendekat.

Tangannya dengan cekatan memegang leher belakang Prilly. Lalu mendekatkan wajahnya dan wajah Prilly. Melumat bibir istrinya dengan lembut.

Setelah beberapa saat Ali melepaskan pangutan mereka. Menempelkan dahinya dan dahi Prilly.

"Rasa kari ayam." Ucap Ali yang membuat Prilly memukul dada Ali pelan.

Ali baru teringat kalau tadi mereka baru saja makan ind*mie rasa kari ayam.

Hmm.

***

Part ini gak ada sangkut pautnya dengan jalan cerita.

Boleh lah mampir ke ceritaku yang lain. Tinggal mampir ke profil aku. Ya gak? Iya dong.

Marhaban Yaa Ramadhan semuanya. Mohon maaf kalau aku ada salah dan selamat menunaikan ibadah puasa.

Kamis, 23 April 2020.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Wife Is Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang