T I G A B E L A S

6K 318 11
                                    

Prilly keluar dari kamar mandi dengan piyama hitam polosnya. Dia langsung saja berjalan ke arah tempat tidur. Belum sempat duduk di ranjang, tiba-tiba pandangannya teralihkan saat mendengar suara pintu terbuka. Muncul Ali di depan pintu kamarnya.

"Mau tidur?", pertanyaan dari Ali hanya dijawab Prilly dengan gumaman pelan.

"Ardy itu siapa?", Prilly melotot ke arah Ali. Apa tidak ada pertanyaan lain yang ingin ditanyakan oleh Ali? Prilly menatap Ali, Ali menatapnya penuh harap.

"Apa-apaan muka lo! Sok imut banget!"

Tapi beneran imut sih.eh

Ali berjalan masuk ke kamar Prilly dan berjalan mendekati Prilly. Dengan gerakan cepat Ali mengecup bibir Prilly. Prilly melotot, mulutnya terbuka bersiap-siap untuk protes.

"Kamu gak bisa protes ya. Mulai saat ini, kalau aku denger kamu ngomong sama aku pake lo-gue, aku bakal langsung lakuin hal kayak tadi. Ngerti?"

"Dasar tukang modus..." Prilly berbicara sangat pelan, tapi Ali masih bisa mendengarnya.

"Jadi, Ardy itu siapa? Kasih tau aja Prilly, aku penasaran."

"Temen sekelas di sekolah yang dulu." Prilly menjawab dengan santai dan memilih untuk membaringkan tubuhnya di kasur.

"Tapi kata temen kamu, kamu itu istri masa depannya." Ali berbicara sambil menatap Prilly yang sedang memejamkan matanya.

"Hmm, Ardy pernah ngajak aku nikah. Malah dia sempet ngelamar aku ke mamah dan papah." Ali membulatkan matanya mendengar ucapan Prilly. Tapi dia langsung memutar bola matanya saat Prilly melanjutkan ucapannya sambil mendudukan tubuhnya.

"Habisnya aku ini cantik sih, jadi siapa yang bisa menghindar dari pesona aku. Kamu juga sampe tergila-gila kan?", Prilly menaik-turunkan alisnya menggoda Ali. Ali yang melihatnya jadi gemas sendiri dan tangannya langsung terulur untuk mencubiti pipi Prilly.

"Ali! Sakit ih, udah sana keluar aku mau istirahat." Prilly melepaskan tangan Ali dari wajahnya dan langsung membaringkan tubuhnya. Saat melihat Ali masih ada di kamarnya, dia langsung menggerakan tangannya seolah menyuruh Ali keluar.

Ali yang melihat Prilly mengusirnya keluar pun mengikuti perintah istrinya itu. Ali keluar dan menutup pintunya. Tepat setelah itu, Prilly langsung meringis. Dia memijat dahinya pelan dan membenamkan wajahnya di bawah bantal sambil menutup matanya. Bermaksud untuk menghilangkan sakit di kepalanya.

***

Prilly terbangun dengan mata sembab, dia langsung memegang matanya. Terdapat sisa air mata. Prilly berdecak pelan, dia sudah terbiasa dengan keadaan ini. Setiap sakit, dia akan terbangun karena mimpi buruknya. Tapi anehnya, dia selalu lupa dengan mimpinya itu dan alhasil, dia terbangun dengan mata sembab seperti habis menangis.

Prilly memegang dahinya sendiri, sudah tidak terlalu panas. Dia pun mendudukan tubuhnya. Matanya memandang kesekelilingnya, pandangannya terhenti saat melihat Ali yang tertidur di sofa pojok kamar. Dahinya mengernyit, kenapa Ali ada disana?

Untuk menghilangkan kebingungannya, Prilly memilih beranjak mendekati Ali dan menanyakannya langsung. Setelah sampai di depan Ali, Prilly berjongkok dan mensejajarkan wajahnya dengan wajah Ali. Matanya memperhatikan seluruh inci wajah Ali. Saat itu pula, mata Ali terbuka, Ali kaget saat melihat wajah Prilly berada di dekatnya. Sedangkan Prilly menatap Ali dengan bingung. Kenapa Ali begitu kaget? Memangnya wajah Prilly terlihat seperti hantu? Dasar.

"Kamu udah bangun? Masih pusing gak kepalanya?" Ali memegang dahi Prilly menggunakan punggung tangannya. Sedangkan Prilly tidak peduli dengan apa yang ditanyakan dan dilakukan oleh Ali. Prilly tetap memandang Ali, membuat Ali menurunkan tangannya dari dahi Prilly dengan canggung.

My Wife Is Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang