Part 15

12.6K 522 23
                                    

Lorenzo yang mendengar perkataan Salina sangat terkejut, karna image Salina di mata keluarga Samuel adalah anak yang baik dan lemah lembut. "Kamu kok tiba - tiba ngomong gitu, memangnya ada yang gangguin kamu sama temen kamu ya? Siapa? Kasik tau aja biar nanti kakak bilang ke daddy sama mommy." 

"Kan Salina cuman bilanng seandainya kak, kalau keadaannya terdesak kan ga mungkin Salina kabarin kalian, nanti keburu dipukulin deh." Jawab Salina. 

Lorenzo terdiam mendengar jawaban Salina. 'iya juga ya. Aduh ini adek gue jenius banget sih' Ucap Lorenzo dalam hati. 

"Kak, kakak, KAKAKKKK" Panggil Salina. 

"Eh, iya dek." Sahut Lorenzo. 

"Jadi gimana nih menurut kakak, kira - kira mommy sama daddy bakalan belain Salina ga?" tanya Salina lagi pada Lorenzo. 

"Eummm" Lorenzo beerpikir sejenak. "Kayaknya kalau kamu berantem karna kebaikan mungkin mommy sama daddy bakalan belain kamu." Terang Lorenzo pada Salina. 

"Ooo, ok kak. Yaudah yok pulang" ajak Salina pada Lorenzo. 

Lorenzo pun hanya mengangguk mengiyakan dan mereka berjalan bersama menuju ke parkiran mobil untuk pulang ke kediaman Samuel. 

SKIP (Kediaman Keluarga Samuel)

"Mommyyy, Salina sama kak Lorenzo udah pulangg!!!!!" teriak Salina. 

"Iya sayang, jangan teriak - teriak gitu nanti suara kamu habis." Peringat Cordelia pada Salina. 

"Hehehe, maaf mommy" ucap Salina. 

"Yaudah,  gih kalian ganti baju. mommy udah masak masakan kesukaan kalian semua." ucap Cordelia. 

Salina dan Lorenzopun segera menuju kamar mereka masing - masing untuk ganti baju dan segera turun ke bawah karna perut mereka yang sudah keroncongan. 

"wahhh, banyak banget makanannya mom" ucap Salina saat melihat makanan yang tersaji di meja makan. 

"Ayo dimakan jangan diliatin aja." ucap Cordelia 

Salina dan Lorenzo pun duduk di kursi mereka masing - masing dan makan dengan lahap. 

Setelah selesai makan, sekarang Salina dan Lorenzo sedang mengerjakan tugas sekolah mereka di ruang tamu, mereka hanya berdua disana karna Gilang dan Christopher yang masih kuliah dan akan pulang sore nanti dan Arthur yang bekerja di kantor yang pastinya akan pulang malam nanti.  Jadi agar mereka nanti ada waktu untuk berkumpul Salina dan Lorenzo akan mengerjakan tugas sekolah mereka sebelum kakak - kakak yang lain pulang. 

Setelah sekitar 1 jam mengerjakan tugas dari sekolah akhirnya sekarang mereka sudah selesai dan berberes untuk keperluan sekolah besok. 

"Haduh, akhirnya selesai juga. Salina mau jalan - jalan ga? Kita ke mall yuk sambil tunggu yang lain pulang." Ajak Lorenzo pada Salina. 

"Heummmm, boleh deh kak, Salina ganti baju dulu ya. Kakak tunggu sini." jawab Salina. 

"Ok, kakak sekalian juga mau ganti baju dulu" ucap Lorenzo 

Akhirnya setelah bersiap - siap Salina dan Lorenzo akhirnya berangkat ke mall setelah izin dulu pastinya. Mereka pergi menggunakan motor kesayangan Lorenzo. 'kesempatan emas' pikir Lorenzo, karna kalau kakak - kakaknya yang lain ada disini, mereka pasti tidak akan membiarkan Lorenzo membonceng Salina menggunakan motornya. 

"Gimana Salina, seru kan naik motor sama kakak?" Tanya Lorenzo pada Salina. 

"Iya kak, seru banget, lain kali kita pakai motor lagi ya kak." ucap Salina. 

"Gampang itumah, tapi Salina harus janji sama  kakak buat ga kasik tau yang lain kalau kita naik motor ya. Soalnya mereka pasti ga bakalan izinin kamu naik motor." Ucap Lorenzo. 

"Sip, gampang itumah. Percayakan sama Salina. Yang penting kita bisa sering - sering naik motor ini." ucap Salina.

Setelah setengah jam mereka sekarang sudah sampai di parkiran mall dan mereka pun segera masuk ke dalam untuk melihat - lihat. 

"Salina kita beli es krim mau?" tanya Lorenzo. 

"mau" Jawab Salina. 

"Ok, yok kita ke kedai es krim yang ada disana" Ajak Lorenzo

Merekapun menuju ke kedai es krim yang ditunjuk oleh Lorenzo tadi dan memesan es krim tersebut. 

"Salina kamu mau rasa apa?" tanya Lorenzo pada Salina. 

"Aku yang rasa coklat aja deh kak" Jawab Salina. 

Sembari menunggu pesanan, mata Salina tak sengaja menangkap siluet seorang anak laki - laki yang terliihat sedang duduk santai sembari menikmati es krim di kedai tersebut. 

'Lho?! Itu bukannya Raka yang diceritain sama Rendy sama Karin ya?! Waduh gawat nih, semoga aja dia ga ngenalin aku.' ucap Salina dalam hati. Ia tak menyangka kalau dirinya akan bertemu dengan Raka di saat - saat seperti ini. 

#############################

Gimana nih guys ceritanya? Puas ga ama kelanjutannya? Semoga kalian suka ya sama cerita aku

See you 😘😘

Salina (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang