Part 23

2.3K 191 13
                                    

Kini Salina, Arthur, Christopher, Gilang dan Lorenzo sedang dalam perjalanan pulang ke kediaman Samuel setelah puas bermain di timezone. Selama perjalanan pulang tidak ada yang berbicara karena Salina tertidur akibat kelelahan bermain di timezone. 

Kini mobil yang dikendarai Arthur telah sampai di depan kediaman Samuel. Satpam yang sedang berjaga segera membukakan gerbang untuk mereka. 

Setelah memarkirkan mobilnya Arthur langsung keluar dan menggendong Salina yang tampak nyenyak dalam tidurnya karena tidak terganggu sama sekali dalam gendongan sang kakak. 

"Eh, udah pulang. Lho? itu Salina kenapa? Kok digendong?" tanya Cordelia saat melihat Arthur yang masuk sambil menggendong Salina. 

"Ketiduran mom" jawab Arthur.  

"Ohhh, mommy kira kenapa. Yaudah kalau gitu kalian sekarang ke kamar ganti baju sama mandi dulu gih biar seger sini Salina biar mommy yang urus." ucap Cordelia mengambil alih Salina dari gendongan Arthur. 

Keempat putra Samuel itu kompak mengangguk dan menuju ke kamar mereka masing-masing untuk bersih-bersih dan bersiap untuk makan malam. 

Di sisi lain...... 

Tampak seorang wanita berpakaian seksi sedang duduk berhadapan dengan seorang pria paruh baya.  Saat ini mereka  berdua berada di sebuah bangunan kosong yang terletak di pinggiran kota. 

"Jadi bagaimana? Apa kau setuju dengan tawaranku?" tanya wanita tersebut. 

"Hmm, tawaranmu lumayan menarik. Tapi apakah aku bisa mempercayaimu?" jawab pria itu. 

"Tentu saja, dan aku yakin kau pasti sudah menyelidikiku sebelum mengajakku bertemu disini bukan?" balas wanita tersebut. 

"Hahahahaha, ternyata kau lebih pintar dari dugaanku" ucap pria itu. 

"Hah, jangan basa-basi lagi. Lebih baik kita langsung ke intinya saja. Kau menerima tawaranku atau tidak?" ucap wanita itu. 

"Hahahaha, baik aku terima tawaranmu" jawab pria itu. 

Wanita tersebut tampak tersenyum puas atas jawaban yang diterimanya dari pria itu. Mereka berjabat tangan sebagai tanda persetujuan kerjasama antara mereka berdua. 

Sedangkan di sisi lain........ 

Keluarga Samuel kini sedang menikmati makan malam mereka sambil berbincang-bincang ria. 

"Gimana sama prank daddy tadi thur?" ucap Gabriel meledek Arthur yang terkena prank recehnya tadi. 

"Biasa aja" jawabb Arthur datar. 

"Ah masa? orang tadi daddy ngeliat kamu kayak panik gitu kok" ucap Gabriel sambil menatap jahil kepada Arthur. 

Arthur yang ditatap seperti itu hanya diam tidak menanggapi. 

"Emang tadi daddy prank apa ke kak Arthur?" tanya Salina polos. 

"Hehehe, ada deh. Muka kakak kamu lucu banget lho pas panik tadi" jawab Gabriel. 

"Woahhh, daddy hebat banget, ngeprank kak Arthur itu hal tersusah yang pernah aku lakukan tau ga" puji Christopher. 

"Hahahaha, daddy gitu lho" jawab Gabriel. 

"Sombong, sombongg" ucap Gabriello. 

"Iri aja kamu" balas Gabriel. 

Salina yang melihat kelakuan daddynya tertawa terbahak-bahak. Akhirnya makan malam itu pun diisi dengan canda tawa. 

Setelah makan malam bersama kini Salina sedang berada di kamarnya. Keluarga yang lain juga sudah masuk ke kamar mereka masing-masing karena jam sudah menunjukkan pukul 22.00. Salina belum bisa tidur, jadi ia hanya melamun sambil berbaring di atas tempat tidurnya. Mau keluar tapi takut mengganggu keluarganya yang lain. Jadi ia memutuskan untuk berbaring saja di atas tempat tidurnya, siapa tau nanti ia akan mengantuk dan tidur dengan sendirinya. 

'Rasanya ga nyangka banget kalau aku ternyata bagian dari keluaga ini' ucap Salina dalam hati. 

'Salina ngerasa seneng banget Ya Tuhan. Salina ga nyangka kalau ternyata Salina bagian dari keluarga yang sehangat ini, keluarga yang menyayangi dan menerima Salina apa adanya. Salina bersyukurrr banget. Semoga kebersamaan ini ga berakhir. Salina suka banget sama keluarga ini. Tolong jaga keluarga ini Tuhan agar mereka bisa bersama dengan Salina terus dan ga pernah meninggalkan Salina' lanjut Salina dalam hati. 

Perlahan-lahan mata itupun mulai tertutup dan Salinapun terlelap dalam tidurnya. 

***************************

Saat ini jam menunjukkan pukul 05.00, Cordelia dan Clarissa yang sudah bangun sedang bersiap untuk berolahraga di taman dekat kediaman Samuel. 

"Udah siap belum mba? Takut kesiangan nih" tanya Clarissa pada Cordelia. 

"Udah kok, yuk" jawab Cordelia. 

Saat mereka ingin pergi terdengar suara anak kecil yang memanggil Cordelia. 

"Mommy" ya, siapa lagi kalau bukan Salina Roosevelt Samuel. 

Salina yang saat itu juga terbangun melihat Cordelia dan Clarissa yang sedang bersiap untuk melaksanakan olahraga pagi mereka. 

"Mommy sama mami mau kemana?" tanya Salina. 

"Mommy sama mami mau pergi olahraga dulu sayang" jawab Cordelia. 

"Salina mau ikut boleh ga mom?" tanya Salina. 

"Boleh banget dong, yuk mami bantu ganti baju dulu. Bentar ya Clar, aku gantiin bajunya Salina dulu." ucap Cordelia. 

"Oke, aku tunggu di pintu depan ya  mbak" balas Clarissa. 

"Sip" jawab Cordelia. 

Tanpa membuang-buang waktu lagi Cordelia segera mengganti baju Salina dan merekapun berangkat dengan berjalan kaki karena letak taman tersebut tidak jauh dari kediaman Samuel. 

Dari kejauhan tampak sepasang mata yang memandang kepergian mereka dengan smirknya yang menakutkan. 

"Woahhh tamannya bagus banget mom, mi" ucap Salina. 

"Hahahaha, iya dong. Taman di sini emang bagus, lalu banyak pepohonan juga jadi seger. Makanya mami suka banget olahraga di taman ini." ucap Clarissa. 

Setelah perbincangan singkat mereka tadi, tak terasa kini mereka sedang berjalan mengelilingi taman tersebut. Sudah sekitar 45 menit mereka berjalan di sana. 

"Salina capek ga?" tanya Cordelia. 

"Lumayan mom, Salina haus juga" jawab Salina. 

"Yaudah kalau gitu kita istirahat di sana dulu yuk, sambil minum juga" ucap Cordelia. 

Mereka bertiga segera menuju ke bangku kosong yang terletak di tengah taman tersebut. Mungkin karena masih pagi taman tersebut masih sepi bahkan tidak ada orang sama sekali di sana kecuali Salina, Cordelia dan juga Clarissa. Orang-orang yang tinggal di sekitar sini memang kebanyakan mulai berolahraga pada pukul 06.00 jadi wajar jika memang masih belum ada orang sama sekali di taman ini. 

Saat mereka sedang bersantai sembari menikmati minuman yang mereka bawa tadi, tiba-tiba muncul lima orang pria dengan pakaian hitam dan penutup wajah yang berusaha untuk menculik Salina. 

Cordelia dan Clarissa yang panik mencoba sekuat tenaga untuk melindungi Salina agar tidak dibawa oleh orang-orang itu namun karena tenaga mereka tidak cukup kuat dibandingkan dengan kelima pria itu, Salina berhasil diculik dan dibawa pergi dari sana. 

Mereka tidak sempat mengabari Keluarga yang lain karena tidak membawa handphone. Sekarang Cordelia merasa sangat menyesal karena tidak membawa handphonenya. 

Karena merasa panik dan bingung sekarang mereka memutuskan untuk segera pulang ke rumah dan mengabari keluarga yang lain agar mereka dapat segera menemukan lokasi Salina saat ini. 

###############################

Hai guyss, gimana sama part kali ini? seru ga? 

kalau kalian suka jangan lupa klik tanda bintang di bawah dan komen yah. 

See you in the next part babaiiii 


Salina (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang