Part 19

4.6K 309 28
                                    

Setelah mereka menghabiskan makanan mereka, kini mereka ingin menuju ke kelas karna sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Saat mereka sedang berjalan, tiba-tiba ada sebuah kaki yang menyandung Alexander hingga dia tersungkur ke lantai. 

"ALEXANDER!!" Teriak Salina, Karin dan Rendy terkejut melihat Alexander yang tiba-tiba terjatuh. 

"Kamu gapapa Lex?" tanya Salina. 

"I-iya Salina gapapa, cuman lutut aku aja yang sedikit sakit" ucap Alexander sambil memegang lututnya yang memerah. 

"Hahahahahahah" terdengar tawa kencang dari bangku yang ada tepat di samping Alexander. 

Saat mereka menengok untuk melihat siapa yang tertawa, tubuh Karin tiba-tiba bergetar ketakutan. Tampak disana ada Raka yang sedang tertawa mengejek pada Alexander. Dia jugalah orang yang menyandung Alexander hingga jatuh tersungkur di lantai. 

"Kamu keterlaluan tau gak!" Ucap Salina pada Raka. 

"Hahahaha, emang kenapa? itukan salah dia sendiri sampai jatuh begitu." ucap Raka tanpa rasa bersalah. 

"Aku tau ya kalau kamu yang nyandung Alexander." Ucap Salina 

"Kalau aku yang sandung emang kenapa? Kamu bisa apa?" ucap Raka 

"Aku bisa laporin kamu ke bu guru biar kena hukum!" jawab Salina

"Coba aja, bu guru ga mungkin berani hukum aku." jawab Raka sombong. 

"Kamu-" ucapan Salina terpotong karna ada yang menarik ujung roknya, dan orang itu adalah Alexander. 

"G-g-ga usah ditanggapin Sal, aku gapapa kok" ucap Alexander. 

"Tapi dia itu udah keterlaluan tau gak!" balas Salina tak terima. 

"Yaudah sih orang Alexandernya juga gapapa ngapain kamu yang pusing" ucap Raka dengan tatapan mengejek pada Salina.

Salina yang sudah tak mampu menahan emosinya pun langsung menjambak rambut Raka dengan sekuat tenaga. Ia sudah tak mampu lagi menahan emosi terhadap sikap raka yang tidak sopan dan merendahkan teman - temannya. 

Raka yang tak terima karena diperlakukan begitu oleh Salinapun balas melawannya, akhirnya terciptalah aksi saling jambak-menjambak antara mereka berdua. 

Kantinpun menjadi ramai karena pertengkaran antara Salina dan Raka. Karin dan Rendy yang melihat kejadian itupun berusaha untuk melerai mereka. 

"HEI, ADA APA ITU RIBUT - RIBUT DISANA, INI SUDAH JAM MASUK. AYO, SEMUANYA KEMBALI KE KELAS MASING-MASING" ucap seorang guru dengan name tag Bella. 

Semua murid yang ada di kantin pun terkejut dan langsung menuju ke kelas masing-masing kecuali Salina, Raka, Karin, Rendy dan juga Alexander. 

"Kalian berempat ikut saya ke kantor guru" ucap bu Bella dengan tatapan dinginnya. 

Mereka berempat pun segera mengikuti Bu Bella menuju kantor guru. 

-KANTOR GURU- 

"Ada yang bisa jelaskan ke saya apa yang terjadi di kantin tadi?" ucap Bu Bella. 

"Tadi Alexander disandung bu sama Raka." ucap Salina berterus terang. 

"Saya ga sengaja bu" bantah Raka. 

"Ga sengaja gimana? jelas-jelas kamu sengaja manjangin kaki kamu biar Alexander kesandung kan." ucap Salina. 

"Sudah, sudah jangan ribut. Alexander, kamu ke UKS dulu obatin kaki kamu. Rendy bantu antarkan Alexander" ucap Bu Bella. 

Rendypun segera mengantar Alexander menuju ke UKS untuk mengobati kakinya yang sakit. 

"Baik, sambil menunggu Rendy saya akan panggil orangtua kalian kesini." ucap Bu Bella. 

Bu Bellapun segera menelpon orangtua Salina dan Raka karena hanya Salina dan Raka saja yang bertengkar. 

"Semua ini gara - gara kamu" ucap Raka sedikit berbisik.

"Lho kok gara - gara aku, jelas - jelas kamu ya yang nyandung Alexander." balas Salina sedikit berbisik juga.

"Enak aja, kalau kamu ga jambak rambut aku kan aku ga bakal berantem sama kamu" ucap Raka tak mau kalah. 

"Pokoknya  semua gara - gara kamu" Balas Salina. 

"kamu" 

"kamu"

"pokoknya kamu gamau tau" 

"Ngapain bisik - bisik disana, ga cukup ya saya panggil orangtua kalian, mau saya hukum juga?!!" marah bu Bella. 

"Udah Salina jangan berantem lagi, nanti kita dihukum" ucap Karin. 

"Iya Rin, maaf ya" ucap Salina merasa bersalah. 

"Gapapa Sal, udah ya kamu tenang aja" Ucap Karin menenangkan Salina. 

Salinapun hanya bisa mengangguk lesu sembari menunggu orang tuanya yang dipanggil. Ia merasa sangat bersalah karena membuat masalah di sekolah, padahal belum ada sebulan ia bersekolah disini. 

'maaf mom, dad' hanya itu yang bisa Salina ucapkan di dalam hatinya sambil menunggu kedatangan kedua orang tuanya dan Raka. 




################################

Hai semuaaa, akhirnya chapter ini bisa update hari ini

semoga kalian semua suka ya sama chapter kali ini. 

see you 

Salina (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang