Part 16

9K 406 0
                                    

'Aduhh, kenapa sih harus ketemu Raka sekarang' pikir Salina dalam hati. Padahal kan ini waktunya untuk refreshing bersama kakaknya, jarang - jarang kan bisa jalan - jalan dapat es krim gratis lagi, eh malah ketemu dia lagi.

'Bikin bad mood aja deh' ucap Salina dalam hati. 

"Emmm, kak" panggil Salina.

"Ya, kenapa?" jawab Lorenzo. ana

"Kite pergi aja yuk sekarang. Salina mau ke toko buku buat beli komik"  ucap Salina. 

"Yaudah bentar, kakak bayar dulu ya eskrimnya ini udah kok." Jawab Lorezo. 

"Ok kak" ucap Salina. 

Setelah mereka membayar es krimnya Salina pun segera menarik Lorenzo untuk segera pergi dari sana. Lorenzo yang kebingungan pun hanya bisa mengikuti Salina saja.

Sesampainya mereka di toko buku, Salina pun melepaskan tarikannya pada Lorenzo. 

"Fyuh, Hampir aja" ucap Salina. 

"Hampir apa sih princess, kok kamu tadi kayak buru - buru banget?" tanya Lorenzo. 

"Oh, engga kok kak. Tadi aku cuman pengen ke toko buku cepet - cepet karna....... emmm, karna......., oh karna takut bukunya udah ga dijual lagi, iya , hehe." ucap Salina berdalih dari Lorenzo. 

Lorenzo awalnya sih merasa tidak percaya. Tapi ya karna princessnya, adik kesayangannya sendiri yang ngomong, percaya  aja dah. "Yaudah, ayok sekarang kita beli buku yang kamu mau sebelum kehabisan." Ajak Lorenzo. 

Akhirnya merekapun pergi ke dalam toko buku tersebut untuk mencari buku yang Salina serta Lorenzo butuhkan dan inginkan. 

Setengah jam mereka di dalam toko buku dan akhirnya keluar dengan membawa kantong belanjaan berisi buku - buku yang tadi mereka beli. 

"Emmm, kak" Panggil Salina. 

"Kenapa Princess?" Jawab Lorenzo.  

"Salina udah capek nih dari tadi kelilingin toko buku. Kita pulang aja yok kak" Ajak Salina. 

"Ooohh, kamu ga mau pergi ke playstation dulu?" tanya Lorenzo. 

"Lain kali  aja deh kak" jawab Salina. 

Akhirnya sekarang merekapun menuju ke parkiran untuk pulang 

SKIP ( di Kediaman Keluarga Samuel) 

"Mommyyyyy, Salina pulanggg"  Panggil Salina.. 

"Eh kalian udah pulang, yaudah mandi dulu sana sebentar lagi kakak - kakak kamu yang lain pulang" ucap Cordelia.

"Ok mommy" jawab Salina dan Lorenzo kompak.  

Merekapun menuju ke kamar mereka masing - masing untuk mandi dan beristirahat sambil menunggu kakak - kakaknya yang lain pulang. 

"Wahh rasanya seger ya habis mandi" ucap Salina bermonolog. 

Yup, sekarang Salina baru saja selesai mandi sehabis pulang dari mall tadi. 

"Salina, udah selesai belum nak? Kalau udah turun yok ini kita semua lagi tungguin kamu buat makan malam" Ucap Cordelia. 

"Ohhh, ok ma. Ini Salina udah kok" Sahut Salina. 

Salinapun segera membuka pintu dan berjalan beriringan dengan mommynya (Cordelia) menuju ke meja makan. 

SKIP (Saat di Meja Makan) 

Semua orang sekarang sudah berkumpul di meja makan saat Salina dan Cordelia tiba di sana. 

"Nah, yang ditunggu - tunggu akhirnya datang juga. Ayok kita mulai makan malamnya." Ajak Samuel selaku anggota keluarga tertua. 

Mereka semuapun mengangguki ucapan Samuel dan mulai makan dengan tenang sesuai peraturan, begitupun juga Salina yang langsung mengambil tempat duduk dan mulai makan. 

SKIP (Setelah Selesai Makan)

Sehabis makan malam bersama tadi, kini mereka berkumpul di ruang tv untuk bercerita tentang apa saya yang mereka sudah lakukan seharian  ini. 

"Salina, gimana tadi di sekolah?" Tanya Arthur pada Salina. 

"Hari ini di sekolah seru banget, pas istirahat tadi Salina sama temen - temen ke taman sekolah. Bagus banget lho kak tamannya." Jawab Salina bersemangat, sebenarnya ga gitu juga sih. Ia tak terlalu memperhatikan taman sekolah lantaran terlalu fokus pada pembicaraan ia, Karin dan Rendy. Cuman kan dia tidak mungkin bilang ke kakaknya masalah Raka. 

"Ohhh, lalu pelajaran hari ini sulit ga?" kini giliran Christopher yang bertanya. 

"Ga, kok kak. Aku ga merasa kesulitan sama pelajarannya." Jawab Salina. Memang benar selama ini ia tak pernah kesulitan dalam hal pelajaran. Sepertinya kejeniusan keluarga Samuel menurun padanya sehingga ia sangat mudah memahami pelajaran baru yang disampaikan oleh gurunya. Bukannya Salina sombong ya, tapi  ulangan tanpa belajarpun Salina bisa mendapatkan nilai yang bagus. Cuman karna Salina orangnya emang engga sombong dan mau belajar, jadinya ia tetap belajar meskipun sudah bisa. Menurutnya kalau punya otak jenius tapi ga pernah belajar kan percuma juga. 

Akhirnya perbincangan mereka berlanjut hingga jam menunjukkan pukul 21.00. 

"Salina, ini sudah malam. Ayo kakak antar kamu ke kamar, besokkan kamu sekolah nanti telat bangunnya kalau tidur kemaleman." Ajak Arthur. 

Salinapun hanya mengangguk mengiyakan ucapan Arthur karna dirinya pun sudah mulai merasa mengantuk. 

"Kakak, gendong" ucap Salina dengan manja. Sekali - kali gapapa lah kakak sendiri ini. 

Arthur yang merasa gemas pun segera menggendong Salina disambut dengan wajah cemberut kakaknya yang lain lantaran ingin menggendong Salina juga. 

"Salina ga mau kakak aja yang gendong?" Tanya Gilang yang dibalas dengan delikan tajam dari Arthur. 

"Mampus, kena amuk singa nanti" Ledek Lorenzo.

"Eh, hehe, gajadilah kan udah digendong sama Kak Arhtur" ucap Gilang sambil cengar cengir ga jelas. 

Arthurpun melanjutkan kembali jalannya sambil menggendong Salina menuju ke kamarnya. 

"Good Night Princess, mimpi indah" ucap Arthur dengan lembut sambil meletakkan tubuh Salina ke kasurnya. 

Setelah memastikan posisi tidur Salina nyaman, iapun keluar dan menutup pintunya dengan pelan.






Salina (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang