11. bangkit ketika jatuh

74 6 0
                                    

Jangan lupa untuk memberikan Vote, gak bayar dan gak nguras tenaga kalian, cuma tekan bintang di pojok bawah🖤

•••
Rasa ini telah hadir. Beri aku kesempatan untuk bisa mendapatkannya.

Dara melahap nasi dengan lauk ayam dengan sangat lahap. Sasha menatap putrinya dengan menggelengkan kepalanya. Perut Sasha sudah tambah besar, bayi di rahimnya akan keluar dalam waktu yang singkat. Dara terbatuk karena tersedak. Segara Sasha menuangkan air putih untuk Dara. "Makan yang bener! Kaya anak kurang asupan aja kamu!"

"Bunda sih kemarin gak kasih anaknya makan? Lapar kan Dara," Ucap Dara kesal.

Sasha meringis karena kemarin ia lupa tidak masak untuk Dara, tidak meninggalkan lauk apapun. "Ya kenapa kamu gak beli sendiri?"

"Ah kalo cuma makanan KFC, mana bisa Dara kenyang,"

Sasha berdecak. "Gaya - gaya makan KFC, biasanya juga minta beli nasi padang kan?"

"Yah biar dikata anak hits aja gitu, jangan terlalu jujur ah bun!"

Sasha terkekeh pelan, kemudian ia bertanya yang membuat Dara tidak nafsu makan. "Gimana hubungan kamu sama siapa itu? Elang kan?"

Dara melepaskan sendoknya dan menatap bundanya. "Please, jangan mengajak orang berbicara saat sedang makan," Ucapnya, sudah tradisi di keluarga Naomi, jika sedang makan bersama tidak ada boleh ucapan yang dilontarkan.

Sasha mengacak rambut Dara. "Iya-iya, biasanya kamu ngoceh gak jelas!"

"Si dede kapan lahir sih bun?"

"Nanti,"

"Udah punya nama buat dia?"

Sasha mengangguk. "Ada, namanya bagus,"

"Apaan? Jangan bilang Deri?"

Sasha membulatkan matanya terkejut. "Kamu cenayang kak?"

Dara berdecih. "Udah ketebak kali,"

Suara beli rumah berbunyi, Dara dan Sasha sama - sama melihat ke arah depan. Sasha mencari asisten rumah tangganya dan menyuruh agar membukakan. "Bi ida, tolong bukain pintu,"

"Iya bu, siap!"

Bi Ida membukakan pintu rumah tersebut. Dara penasaran, takut Elang yang tiba - tiba datang. Dan dugaannya benar, Elang sudah rapi dengan seragamnya yang dibalut jaket jeans yang membuat Elang semakin terlihat cool. "Lo? Kok udah ada disini?! Katanya jam setengah tujuh,"

Elang berdecak sebal. "Kalo bener - bener gue datang jam segitu, yang ada lo malah malas - malasan!"

"Ish! Gue belum pake sepatu, rambut gue masih acak - acakan, gue belum pake pelembab, gue juga belum pake parfum!"

Elang menjitak kepala Dara. "Lo mau sekolah, bukan mau lomba fashion show, cepetan sana siap - siap,"

"Ah bawel lo! Gue lagi makan, gak mau ikutan sarapan?"

Elang ingin. Tapi malu. Perutnya sudah lapar tidak main, ia lupa sarapan karena terburu - untuk sampai di rumah Dara. Tapi si sang empu belum bersiap - siap. "Gak usah,"

 Dara & Elang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang