Jangan lupa untuk meninggalkan jejak masing-masing 🖤
•••
Kita masih bersama - sama, jangan pernah merasakan sakit sendirian. Beri sedikit rasa itu, semoga rasa itu pergi.
Suara ponsel milik Karin terdengar di kamarnya, sementara pemiliknya masih berada di kamar mandi. Karin langsung cepat keluar dan menerima telfon yang tertera nama Alvi Andries itu. "Hmmmm.. Kenapa?""Bacot lo tanya kenapa, lo pasti tahu kenapa gue telfon,"
Karin berdecak sebal. "lo nyalahin gue? Si Dara yang nekat,"
"bukan itu, tangan si Dara? Lo gak nanyain? Dara kagak suka jujur sama gue,"
"Mene gue tempe, gue balik ke lapangan, eh tuh bocah udah di culik si Elang, jahat kan?"
"lebay lo, lo baru selesai mandi?"
"Lah? Kelihatan amat ya gue baru mandi? Iya nih,"
"gue jemput jam 7 malam,"
"Hah? Mau kemana coy?"
"lo ikutin aja sih? "
"Yaudah oke, gue tutup dulu! Mau nonton drakor,"
"Oke,"
Karin mematikan sambungannya, kemudian ia duduk di kasurnya, ia berbohong ingin menonton drama, tetapi ia ingin menggeledah isi lemarinya untuk malam nanti. "Ya ampun! Lemari gue isinya ada yang bagus gak ya?"
Karin berjalan ke alah lemari di kamarnya, kemudian ia memegang lemari itu dan mengusapnya. "lo jangan kecewain gue nih, kasih gue baju yang bagus,"
"Anjir! Gue stres apa gimana? Masa lemari gue aja ngomong?"
•••
Pukul 17.00Setelah puas bermain di rumah Elang, sekarang Elang mengantar Dara pulang ke rumahnya. Elang membawa mobilnya ke jalanan luas, Dara menyandarkan punggungnya di kursi dengan mata yang menatap gedung besar, matanya mulai perlahan menutup, juga AC yang terus berhembus membuat mata Dara semakin lengket. "Duh, gue mau tidur ya Elang," Gumam Dara kepada Elang.
Elang memegang puncak kepala Dara dan mengusapnya. "Iya lo tidur, nanti gue bangunin,"
Tak ada pergerakan apapun, Dara sudah di bawah alam sadarnya. Elang tersenyum kecil, kemudian ia menepikan mobilnya di supermarket. Ia turun dengan sangat berhari - hati karena takut mengganggu Dara.
Elang membeli cemilan - cemilan dan minuman, tak lupa ia membeli coklat, ini semua untuk Dara. Setelah membayar dan kembali lagi ke mobil, Dara masih tidur dengan nyenyak yang di selimuti oleh jaket Elang.
Elang kembali membawa mobilnya ke rumah Dara. "Bangun Ra, udah sampe,"
Dara membuka matanya perlahan, ia mengusap wajahnya seperti layaknya orang bangun tidur. "Udah sampe?"
Dara dengan perlahan membuka pintu mobilnya, Elang ikut turun dengan membawa sekantung makanan di lengannya. "Nyokap lo udah balik?" Tanya Elang sangat lembut.
![](https://img.wattpad.com/cover/211649819-288-k749696.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara & Elang
Teen FictionDara tahu bagaimana rasanya berjuang dan jatuh. Dara pernah berjuang untuk kekasihnya, tetapi yang Dara dapat hanyalah amarah. Cinta itu sebuah proses yang memakan waktu. Dara telah banyak memakan waktu hanya untuk memperjuangkan cintanya yang tak t...