Jangan lupa untuk vote, gak bayar juga gak nguras tenaga, hanya tekan bintang di pojok bawah 🖤
•••
Perlahan - lahan rasa ini hadir untuk dirimu, dan perlahan pula kamu membuat aku kecewa."Dara! Ada Karin ini, cepetan turun!"
Dara yang masih terbaring di kasurnya terpaksa membuka matanya, Dara langsung berjalan gontai menuju kamar mandinya dan bersiap - siap menuju sekolahnya. Di bawah sudah ada Bianca dan Karin. " Ngapain lo Rin?"
"Nyokap gue anterin gue malah kesini bukan ke sekolah," Ungkapnya.
"Lah? Kenapa?"
"Kata nyokap gue, gue lebih aman kalo sama lo, aneh banget kan dia?"
Dara menoyor kepala Karin. "Gak sopan lo! Bye the way, kemarin miss Nayla marah - marah gak?"
Karin terkekeh pelan. "Setelah lo pergi, miss Nayla ngamuk gak jelas!"
"Kan gue bentak dia, bilang kalo bokap gue gak akan suka sama dia, lagian tuh ya, dia centil banget, gue gak suka,"
Bianca mentap Dara sebentar. "Emangnya ada guru kamu yang suka sama papa kamu?"
"Banyak kali kak!" Jawab Karin cepat.
Dara berdecak sebal. "Inilah resikonya punya papa yang ganteng, banyak yang ingin menghancurkan rumah tangga,"
Bianca dan Karin tertawa kencang melihat wajah Dara yang pura - pura tersakiti. Bianca memegang perutnya sakit karena tertawa. "Heh! Kamu tuh aneh - aneh aja, harusnya kamu bersyukur deh punya papa udah kaya selebgram,"
"Halah, kalo banyak yang ngehancurin keluarga Dara sih, maaf - maaf, Dara lebih baik punya papa buruk rupa," Ucap Dara meyakinkan dirinya.
"Yaelah Ra, gue gak yakin lo bakal secantik ini kalo gitu ucapan lo?" Ucap Karin.
"Ish Karin! Gue kan hanya mengumpamakan! Lagian nyatanya juga bokap gue emang terlahir tampan! Dan anaknya juga cantik sama ganteng, mau di gimanain?"
Karin memutar bola matanya malas. "Terserah lo Ra! Pusing gue,"
"Udah - udah! Kok bahasanya fisik sih? Nanti jadi body shaming,"
Dara menatap Karin dengan tajam. "Tuh, si Karin duluan,"
"Loh kok jadi gue sih?! Kan gue juga sama hanya mengumpamakan!"
"Tapi kan lo mengumpamakannya dengan bilang kalo gue jelek,"
Karin mengusap wajahnya frustasi. "Kan itu semisalnya Dara! Emangnya wajah lo sebuluk apaan sih?"
Bianca menggebrak meja dan membuat Dara dan Karin berhenti beradu mulut. Bianca menghela nafasnya panjang.
"Kalian tau gak sih body shaming, kadang banyak orang yang gak ngerti arti dari body shaming, yang mereka pikirkan itu hanya membully dan membully tanpa tahu bagaimana sakit hatinya jika di bully, body shaming itu bukan hanya sekedar kata "kamu gendut" Atau "kamu jelek", semua yang mereka bicarakan menyangkut fisik, itu body shaming,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara & Elang
Teen FictionDara tahu bagaimana rasanya berjuang dan jatuh. Dara pernah berjuang untuk kekasihnya, tetapi yang Dara dapat hanyalah amarah. Cinta itu sebuah proses yang memakan waktu. Dara telah banyak memakan waktu hanya untuk memperjuangkan cintanya yang tak t...