MCP •21•

2.8K 281 3
                                    

AUTHOR POV

Keesokan kan nya, terlihat Joy dan Jisoo sedang berbicara di kelas mereka.

"Joy-ah, nanti istirahat kau pergi lah dengan Jennie, aku akan menyelesaikan masalah ku dengan Wendy." Ucap Jisoo. Terlihat Joy tersenyum kecil.

"Gomawo Jisoo-ya, ku harap kau bisa membuat Wendy sadar." Ucap Joy pada Jisoo.

"Ne, aku akan menyelesaikan nya." Ucap Jisoo.

Skip~

Jisoo dan Joy lebih dulu di kantin di banding Jennie dan Wendy. Nampak mereka menunggu. Tak lama Jennie dan Wendy muncul dan duduk bersama Joy dan Jisoo.

"Ini makanan nya, terimakasih sudah memesan." Ucap pelayan yang menaruh makanan mereka.

Baru beberapa suap terlihat Jennie mengajak Joy ke suatu tempat.

"Joy, temani aku ke kamar mandi sebentar, aku mau ganti pembalut." Ucap Jennie menarik Joy, dan Joy pun menurut.

Tersisa Wendy dan Jisoo di sana. Wendy terlihat tegang, bagaimana tidak? Wajah Jisoo sangat lah dingin sekarang.

"Wendy-ya, apa menurutmu tentang Joy, kau menganggap nya apa?" Tanya Jisoo menatap Wendy sambil mengunyah makanannya.

"Ya dia baik, selalu ada disisiku, dan dia pacar ku." Ucap Wendy.

"Kalau Jennie, menurut mu bagaimana?" Ucap Jisoo yang membuat mulut Wendy kelu.

"Aaa, dia imut, lu-lucu dan ba-baik." Ucap Wendy gugup.

"Bila aku tidak sekolah disini dan Jennie menyukai mu saat kau pacaran dengan Joy, apakah kau akan meninggalkan Joy?" Ucap Jisoo menatap Wendy.

"Oo i-itu...." Nampaknya ia sulit berkata kata.

"Kenapa hmm? Kau menjadikan Joy pacar mu hanya untuk pelampiasan? Kau punya hati tidak?" Ucap Jisoo mulai mendidih.

"Ani! Aku hanya tidak terima jika Jennie dengan orang lain, rasanya sangat perih." Ucap Wendy.

"Kau memang gila!" Ucap Jisoo mengejek Wendy.

"Apa kau bilang?!" Ucap Wendy tak terima dan meremas sendoknya.

"Apa yang kau lakukan dengan Jennie saat tidak ada aku huh?!" Tanya Jisoo yang matanya sudah memerah.

"Tidak ada! Untuk apa huh?" Ucap Wendy berbohong, terlihat Jisoo tertawa kecut sambil mengambil ponselnya.

"Haha, tidak ada katamu? LALU INI APA?!" Ucap Jisoo melihatkan layar ponselnya yang menunjukkan Wendy sedang merangkul Jennie. Terlihat Wendy terkejut melihatnya.

"Dari mana kau dapat huh?! Apakah ada siswa tak sopan disini?" Ucap Wendy frustasi.

"Siswa tak sopan? Kalau begitu memang aku tidak sopan memotret teman ku yang merangkul pacar ku, siapa yang kurang ajar huh?" Tanya Jisoo menatap Wendy galak.

Bughh...

Brakk...

Dengan emosi yang melonjak, Wendy mononjok wajah Jisoo hingga Jisoo terpental mengenai meja.

"JISOO-YA!" Teriak Jennie menghampiri Jisoo yang di antara pecahan piring dan gelas.

"Arghh bajingan!" Ucap Jisoo bangkit berdiri.

"Wannie-ya~ kenapa kau menyakiti Jisoo karena Jennie huh? Kau menyukai Jennie? Hiks... Aku kau anggap apa Wannie-ya? Apa aku hanya boneka wannie-ya.... Hiks, kau jahat Wannie-ya!" Ucap Joy menangis di hadapan Wendy.

"Ugh... Wendy-ya! Kau anggap apa pertemanan kita? Tonjokan mu tidak sesakit saat kau mengatakan menyukai Jennie, lebih sakit lagi saat nanti Chalisa dan Seulrene tau, dan kita akan terpecah, APA KAU TIDAK MEMIKIRKAN ITU WENDY-YA!" Ucap Jisoo berteriak di hadapan Wendy yang di bantu Jennie.

Wendy yang sangat merasa bersalah nampak berlari entah kemana, Jisoo mencoba menyusulnya, namun di tahan Jennie.

"Nanti kau akan berantem Jisoo-ya." Tahan Jennie.

"Ne, Jisoo-ya, jangan sakiti Wendy." Ucap Joy masih dengan tangisnya.

"Tenang lah, aku tidak akan menyakiti teman ku sendiri, aku sudah berjanji untuk menyelesaikan ini bukan? Tenang Joy-ah! Jennie-ah, temani Joy, aku akan menyusul Wendy." Ucap Jisoo berjalan mengikuti Wendy.

Skip~

Terlihat Wendy duduk di bangku taman dan menggoyang goyangkan kakinya.

"Aku harus apa Joyie? Aku masih mencintai mu, tapi aku tidak rela akan Jennie." Ucap Wendy menatap pemandangan sambil bergumam.

"Dalam situasi ini kau masih memanggi Joy? Apakah kau waras?" Ucap seseorang yang duduk di sebelah Wendy.

"Jisoo! Kau!" Ucap Wendy menatap Jisoo.

"Sudahlah, ini minum susu pisang, tenangkan pikiran mu dan ceritakan padaku." Ucap Jisoo seraya meneguk susu pisangnya.

"Huh... Miane Jisoo-ya, aku hanya sedikit khawatir pada Jennie." Ucap Wendy seraya meneguk minuman nya.

"Apa yang kau khawatirkan?" Tanya Jisoo.

"Dulu saat kami kelas 10....

Flashback on~

Nampak gadis yang malang menunduk di meja nya yang dikelilingi siswa Kaka kelas perempuan mengitari gadis itu.

"Hai kau jalang! Karena kau, cowo cowo angakatan kami tidak minat lagi dengan kami, apa yang kau lakukan huh?!" Ucap salah satu murid pada gadis malang itu.

"Kim Jennie, seorang anak dari pemilik perusahaan Kim company namun sifat nya seperti jalang!" Ucap gadis lainnya.

"HEI KALIAN!" Tiba tiba pak D.O masuk ke kelas dan melabrak mereka semua, nampak mereka terkejut.

"Awas kau ya!" Ucap gadis pertama dan berjalan keluar kelas.

Flashback off~

"Yang memanggil pak D.O adalah aku, dan saat dia tidak membawa makanan, aku yang memberikan nya makanan, aku menaruhnya di laci miliknya." Jelas Wendy pada Jisoo.

"Aku mengerti, kau tenang saja tentang Jennie, aku akan menjaga nya." Ucap Jisoo memegang pundak Wendy.

"Aku minta tolong jagakan Jennie." Ucap Wendy menatap Jisoo.

"Ne! Dan aku minta tolong jaga lah Joy dan kasihi lah dia, bagaimana pun dialah orang yang selalu ada saat Jennie menolak mu." Pinta Jisoo pada Wendy. Dan tiba tiba Wendy memeluk Jisoo.

"Ne, Jisoo-ya! Gomawo!" Ucap Wendy dan Jisoo hanya tersenyum.

TBC

Hiya triple up kan haha, di tunggu next chapt.

Jangan lupa bintang
👇

My Cute Puppy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang