[COMPLETE]
{Bercerita tentang seorang gadis lugu yang telah menjadi kekasih seorang CEO yang yang sudah menyakiti hatinya ber kali-kali.}
apa kah hubungan mreka akan berjalan lancar?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
rose diam terpaku. ia diam seribu bahasa. enrah kenapa ia tak memberontak sama sekali.
"apa kau sudah paham, hm?" tanya jimin dan tak lupa smirknya.
"h-ha? s-sajangnim?" rose memegang mulutnya tak percaya.
"oh, sudah lahhh kau sekrang resmi menjadi kekasihku. ayo sekerang kita makan siang, aku sudah sabgat lapar." menarik tangan rose.
rose pun hanya menggangguk dan mengikutin jimin. entah mengapa rose tidak bisa menolaknya. apa rose mempunyaj perasaan sama seperti jimin? hanya tuhan yang tau.
di perjalanan menuju kantin,, banyak pasang mata yang mematai mereka. Bagaimana tidak? rose yang baru saja bekerja selama beberapa bulan ini bisa bergandengan tangan dengan CEO perusahaan park? dan satu lagi, rose adalah orang pertama yang pernah jimin gandeng tangannya. Ya, jimin belum pernah yang merasakan pacaran. mereka pun mengabaikan orang² yang melihatnya
tak lama, mereka pun sampai di kantin. mereka duduk berhadapan.
"kamu mau makan apa?" tanya jimin yang hendak berdiri memesan makanan.
"e-ehm sama kan saja,"
"baiklah,"
rose pov.
'bagaimana ini? bagaimana bisa aku dengan mudahnya menjadi kekasih sajangnim?. bukankah sajangnim tidak pernah mempunyai kekasih? apa aku hanya dipermainkan? aishhh rose.. hilangkan pikiran burukmu. tapi,, bagaimana jika benar? sudahlah.. jalani saja dulu'
rose pov end.
tak lama, jimin datang dengan membawa nampan berisi makanan jimin maupun rose.
"rose? ini makanannya.." ucap jimin sembari menaruh nampan yang berisi makanan di meja tempat mereka duduk.
rose masih bengong memikirkan 'menjadi kekasih sajangnim?' .
"rose?"
"rose?"
"ehm.. sayang?" panggil jimin.
"e-eoh? s-sayang? ehm.." jawab rose gugup dan kaget karena jimin sudah berada tepat didepannya.
"whae? apakah ada yang salah?"
"a-anii hanya aneh saja."
"mengapa aneh? bukankah kita sepasang kekasih?" goda jimin.
