𑁍┊Mianhae 'JR ˎˊ˗

-19 🌠

sorenya, airport.

"jim, mamah dimanaa?" pertanyaan rose keluar setelah baru saja ia dan jimin keluar mobil.

"rose, kumohon tenanglah. mamah ada di sana tenang ya.."

"bagaimana bisa tenang? mamahku jim.."

"aku paham, tapi tolong tenanglah sedikit, nee?"

"ah iya2 maafkan aku, aku terlalu panik."

"arraseo, yuk."

sekarang jimin dan rose sudah berada tepat di depan mayat eunbi. airmata rose terus jatuh, bagaimana tidak? orang yang menjaga, merawat, melahirkan, menyayangi, dan mencintai lebih dari dirinya telah tiada. sedih, kecewa, itu yang di rasakan rose saat ini. sedih, karena ibunya telah meninggalkannya. kecewa, karna rose belum bisa membahagiakan ibunya.

jimin pov.

hatiku sangat sakit dan sedih, melihat calon mertua telah terbaring lemah dengan wajah pucat, tangan dingin, dan di tutup oleh kain putih. ditambah rose yang dari tadi tidak bisa berhenti menangis, semakin membuat hatiku menangis. aku berusaha untuk tidak terlihat menangis, namun sia2.. airmataku jatuh dengan bebasnya.

jimin pov end.

"mah.. mamah kenapa ninggalin rose sendiri? apa mamah uda ga sayang rose? hiks.. mamah,, bagaimana jadinya pernikahanku tanpa mamah? siapa yang jalan bersama ku menuju altar untuk bertemu calon suamiku? siapa yang akan membantu ku untuk riasan? hiks,," ucap rose sembarii memegang tangan eunbi erat. rose tak berani melihat wajah ibunya, maka dari itu ia hanya memegang tangannya.

"mah? mamah denger jimin kan? huftt,, mamah kenapa? apa mamah ada masalah, hingga pergi secepat ini? aishh tak ada gunanya aku berbicara, tapi aki yakin mamah pasti mendengarku." kini jimin yang bersuara.

skip, besoknya
pemakaman.

eunbi sudah di kuburkan dengan layak di tempat pemakaman yang sama seperti seulgi . semua orang yang datang telah pulang kerumah masing-masing. kini hanya tersisa jimin dan rose. tak lupa dengan airmata yang terus mengalir di pipi rose. sedangkan, jimin hanya menahan tangis nya dan mencoba untuk menenangkan rose.

"mah? mamah yang tenang disana ya, aku harap mamah dengar ini. mamah jangan mengkhawatirkan rose lagi, rose yakin jimin bisa menjaga rose dengan baik. mamah, maaf kalau rose belum bisa jadi anak yang baik buat mamah. maaf rose belum bisa bahagia in mamah. rose harap mamah bisa melihatku bahagia dari atas sana, mamah yang tenang nee.. " rose berkata sambil menunjukan fake smilenya.

"mamah, ini jimin. mamah jangan khawatir, aku akan menjaga, mencintai, menyayangi rose lebih dari jimin mencintai diri sendiri. mah, kita pulang dulu nee? aku dan rose mencintai mamah."

setelah berkata itu rose dan jimin mulai beranjak. jimin mengantar rose kerumahnya, kenapa kerumah bukan ke apart? ya karena rumahnya sudah tidak ada siapa2 lagi selain rose, maka dari itu rose memutuskan untuk tinggal di rumah yang penuh kenangan bersama ibunya selamanya.

"jim? mau di buatin minum apa?" tanya rose ketika mereka sudah duduk di ruang tamu rose.

"eoh? air putih saja."

"ah baiklah."

taklama..

"ini jim,"

"makasi ya."

"jim, kapan kita akan menikah?"

"hm, bagaimana jika minggu depan?"

"minggu depan? baiklah, aku setuju."

"yaudah kalau gitu, aku pulang dulu ya. habis ini kamu mandi terus langsung tidur, besok kita akan vitting baju pernikahan."

"arraseo, hati-hati."

kamar rose / 19.00 kst.

rose sudah selesai mandi dan segala macem. kini rose tengah berada di balkon kamarnya sambil menatap sendu ke arah langit dan secangkir teh hangat di meja. rose mulai meneteskan airmatanya lagi. rupanya, rose masih belum bisa menerima kenyataan pahit ini. rose masih membayangkan bagaimana dulu, ia di manja bak putri raja oleh ibunya.

"mah,, rose kangen.. haha aneh ya, baru beberapa jam saja aku sudah kangen. aku rindu pelukan mamah, aku rindu semangat mamah, aku rindu kata-kata motivasi mamah, aku rindu belaian mamah, semuanya aku rindu. aku harap, aku bisa tegar dengan semua ini. love you mah, rose tidur dulu ya, goodnight mah, aku mohon, mamah datang ke mimpiku ya.." ucap rose sambil melihat keatas, setelah berucap seperti itu, rose cepat2 menghalus airmatanya.

setelah itu rose mengambil teh hangatnya yang tersisa dikit dan menaruhnya di dapur. rose langsung pergi kamar, membanting tubuhnya kekasur, menarik selimutnya.

'goodnight mah,,"

setelah bergumam, rose sudah terlelap dalam tidurnya.