𑁍┊Mianhae 'JR ˎˊ˗

-21 🌠

lima tahun sudah berlalu. lima tahun.. lima tahun juga Rosé sudah resmi menjadi istri dan ibu untuk Jimin dan chaemin anak mereka.. iya, Rosé dan Jimin sudah menikah empat tahun lalu.
lima tahun berjalan begitu cepat. Bahkan Chaemin sudah berumur hampir tiga tahun.

Entah kenapa, hari ini Rosé merasa sangat bosan. Jimin sedang bekerja, Chaemin? dia ada, dia sedang bermain dengan Rosé.

'em, apa mungkin aku bawa Chaemin jalan jalan?'

Tanpa basa-basi lagi, Rosé langsung saja menelpon jimin untuk meminta ijin. Jika tidak, ia akan di marah habis2an oleh Jimin haha. aniya, itu hanya lelucon.

Tak perlu waktu lama untuk meneleponnya, Rosé sudah mendapat ijin darinya. Rosé pun dengan segera mengambil jaketnya dan jaket Chaemin. Tak lupa juga dengan topinya.

Siap!! semua sudah siap! Rosé dengan cepat menggendong Chaemin ke mobil dan menyuruh pak Namjoon untuk mejalankan mobilnya ke sebuah taman di tengah kota.

skip.

Rosé baru saja sampai di taman ini, udaranya segar sekalii. Rosé bisa melihat banyak orang yang beraktifitas sore disini. seperti berlari sore, berpacaran, ada juga yang sudah berkeluarga, tak sedikit orang juga yang hanya berjalan santai. Dengan hati yang senang Rosé menggandeng Chaemin untuk sekedar berjalan-jalan.

"eomma.. chaemin cape, "

Rosé pun melihat Chaemin yang sudah berjongkok karna kelelahan. Kebetulan juga di dekat situ ada sebuah bangku kosong, Rosé langsung saja menggendong Chaemin untuk duduk di bangku itu.

"Chaemin.. eomma mau beli minum dulu yaa, Chaemin jangan kemana-mana nee?"

Rosé melihat toko minuman yang tak jauh dari sana.

Chaemin hanya menggangguk menandakan kalau Rosé bisa membeli minuman tanpa harus mengajaknya.

Setelah mendapat persetujuan dari Chaemin, dengan cepat Rosé membeli minuman. Karna tokonya agak rame.. ia sedikit terlambat untuk kembali ke Chaemin.

Hal-hal yang tak ingin Rosé inginkan terjadi mulai memenuhi pikirannya. Dengan tergesa-gesa, Rosé berlari untuk menemui Chaemin.

Dan benar saja! hal-hal yang Rosé pikirkan tadi terjadi! CHAEMIN HILANG!
jantung Rosé seakan berhenti sejenak. Bagaimana bisa ia dengan santai nya meninggalkan anak yang belum berumur tiga tahun itu sendirian? betapa bodoh dirinya.

Rosé mulai mencari sana sini dengan hati yang gelisah. Tak lupa dengan foto Chaemin di HPnya untuk menanyakan ke orang orang disana.

Hingga mata Rosé tertuju ke seorang yang ia kenal sedang duduk sambil memangku Chaemin. Siapa lagi kalau bukan Jimin?

Dengan perasaan yang lega dan sedikit kesal Rosé menghampiri jimin.

"yakk Jimin-ahh, kau membuatku takut"

Rosé mengambil Chaemin dari Jimin.

Jimin yang melihatnya mengambil Chaemin, ia langsung berdiri.

"apa kau meninggalkan Chaemin sendirian?"

"e-em.. i-iya a-aku hanya i-ingin membeli m-minuman untuk C-chaemin"

Bukannya membalas jawaban Rosé, Jimin malah menariknya ke mobil.

skip!

Karna Chaemin sudah tertidur dari mobil tadi, Rosé langsung membaringkan Chaemin di kasur. Setelahnya, Rosé membalikkan badannya. Terlihat jelas kalau Jimin sedang menatapnya tajam.

"j-jimin.. k-kamu n-ngapain?"

Rosé gugup karna jimin tak mengalihkan pandangannya darinya. Di tambah ia mulai mendekat ke arah Rosé

Setelah cukup dekat, Jimin mulai menarik Rosé ke pelukannya. Awalnya Rosé bingung, karna Rosé tak kunjung membalasnya.. jimin membisikan sesuatu.

"balas lah sayang.."

Jimin berbisik tepat di telinga Rosé dengan suara beratnya dan itu berhasil membuat bulu kuduk Rosé berdiri.

"apa kau tak mau membalasnya?"

"baiklah."

Jimin tiba-tiba saja melepaskan pelukannya. Karna Rosé takut jika Jimi marah, Rosé pun mengejar dan memeluknya dari belakang.

"maafkan aku.."

Jimin terhenti, dan mulai membalikkan badannya. Membalas pelukannya.. itu yang ia lakukan..

"Aku ingin kau"

"Jimin.. kamu kenapa, hm? apa ada masalah? atau kau kelelahan?"

"anii, hanya saja.. kepala ku terasa sangat berat"

"apa kau bekerja sangat keras hingga kau lupa akan kesehatanmu? aishh, jangan seperti itu.. bekerja boleh saja, asal jangan sampai mengganggu kesehatanmu.. aku tak mau kau sakit."

Rosé sungguh khawatir. Akhirnya Rosé menawarkan untuk memijat kepala suaminya itu.

"Ada baiknya kau duduk di kursi situ sebentar, aku akan mengambil minyak rambut terlebih dahulu."

"kau mau kemana?"