[13+]
#1 in taetzu 19/05/2020
TERSEDIA DI KBM APP
If I Give You Trust
Mau sebagus apa pun rencana itu, tetap akan selalu bertumpu pada garis takdir yang telah ditetapkan Tuhan.
Move on memang susah, bagaimana seharusnya bersikap biasa saja saat kat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✨✨✨✨✨
Berita tentang Helsy yang tiba-tiba kabur entah ke mana telah sampai ke telinga Zaana. Gadis itu beranjak dari nonton konser online, mengabaikan meski biasnya sedang tampil solo. Oh, tidak lupa pamitan dulu pada Sehun sebelum dia keluar rumah. Ia izin dengan orang tuanya untuk mencari Helsy. Dilihatnya rumah Helsy dari kejauhan, ada nenek dan Sovia di depan rumah.
"Masalah apa lagi, ya?" Yang Zaana tahu, hubungan Helsy dengan kedua orang itu memang tidak baik.
Bingung mencari ke mana, ingin ke rumah Delvi tapi gengsi terlalu tinggi. Baru juga dipikirkan, tiba-tiba seorang wanita paruh baya yang tak lain Ibu Delvi menghampirinya.
"Delvi lagi di rumah kamu, Na?"
"Eh? Bukannya dia udah pulang?"
"Tadi pulang, terus keluar lagi. Ke mana dia, ya?"
Zaana menggaruk tengkuknya. "Gak tau, Tante. Mungkin ke depan beli sesuatu."
"Sekarang kamu mau ke mana?"
"Mau ... jalan."
"Yaudah, kalau ketemu bilangin guru les privatnya udah datang."
Zaana ingin kembali berucap, tapi Ibu Delvi sudah berbalik menuju rumahnya. Gadis itu menggigit bibir, ingin rasanya menangis kalau ia berada di posisi Delvi.
Petang hari, Zaana mengendarai motornya menyusuri jalan dan beberapa kali berhenti hanya untuk mencari keberadaan Delvi. Sayang sekali pencariannya nihil. Di sanggar teater Laskar Bestari yang sering jadi tempat latihan Delvi, ia juga tidak menemukan siapa pun.
Ia memutuskan untuk menghubungi Delvi hingga tiga kali, tetapi tetap tidak aktif. Sama dengan Helsy, puluhan spam sekali pun tidak ada artinya.
"Mama mau nangis...."
"Oi, ngapain lo di mari?"
Zaana hampir saja jantungan melihat keberadaan Faldo yang hanya mengenakan kaus oblong serta celana training panjang.
"Lo?"
"Gue abis mabar sama anak-anak band, noh."
"Eh, lo liat Delvi atau Helsy, gak?"
"Gak, emangnya kenapa?"
Detik itu juga Zaana menangis dan membuat Faldo panik. "Eh kuntet, jangan nangis di sini, dong! Emangnya ada apa, sih?"
"Helsy katanya kabur. Delvi juga gak tau ke mana, tadi gue sempat berantem sama dia."
Mata Faldo membulat. "Y-yaudah, gue kabarin Andrik sama Hartsa dulu. Jangan nangis dong, cengeng!"
Gadis di samping Faldo itu menghapus air mata dengan punggung tangan. Ditatapnya langit yang sudah menghamparkan semburat jingga. Malam akan segera datang, Zaana semakin khawatir.