✨✨✨✨✨
Makan malam yang menyenangkan. Mereka bisa memesan sepuasnya pada sebuah restoran mall yang didirikan atas nama bibinya Faldo. Baru dibuka minggu lalu, kebetulan ada bibinya sekarang jadi mereka makan gratis. Helsy masih batas wajar, memesan sekenanya begitu juga Delvi. Untuk Zaana tidak berlaku hal itu, lagi-lagi harus rebutan dengan Faldo padahal masih bisa memesan yang lain.
Bukan Andrik dan Hartsa namanya kalau menganut jaim-jaim club. Keduanya bahkan makan lebih banyak dari Faldo, semacam anak terlantar padahal sama-sama keturunan sultan. Yah, namanya juga gratis.
"Sering-sering kayak begini, yak!" Andrik bicara dengan mulut belepotan.
"Lo tuh bukan anak kecil!" omel Delvi sembari membersihkan mulut Andrik dengan tisu.
"Udah pada beres?" sambar Faldo setelah selesai bicara dengan bibinya.
Yang lain serentak mengangguk.
Mereka menghabiskan waktu untuk mampir ke mana saja dengan tujuan numpang foto-foto. Hartsa juga sempat mengerjai ibu-ibu dengan menoel sanggulnya atau menggoda sepasang kekasih seolah dia adalah setan. Saat cleaning service tengah mengepel lantai pun, bukannya menjauh mereka malah main selincuran. Bikin orang naik pitam, terpaksa Helsy yang selalu minta maaf.
"Eh, eh, lo liat gak, tuh?" Faldo berhenti berjalan, menunjuk seorang gadis cantik berambut pirang tengah melakukan pemotretan.
"Itu Pega," ujar Hartsa.
"Acia-cia, tau banget."
"Lo semua juga pada liat jelas kalau dia Pega."
"Haca!" Baru dibicarakan gadis itu melambaikan tangannya ke arah Hartsa.
Hartsa tersenyum lebar menyambut kedatangan Pega. Tak tanggung-tanggung, Pega memeluk Hartsa singkat dan cowok itu mengacak-acak rambutnya seperti biasa.
"Jadi temen gue, yuk!"
"Maksudnya?"
"Jadi model bentaran, bareng gue."
"Kok?"
"Bentaran doang, bener, deh."
"Itu ... buat apa emangnya?"
"Gue jadi ambassador parfum. Kebetulan mereka lagi nyari-nyari model cowoknya, lo mau, ya?"
"Mau aja udahh," celetuk Faldo dan Andrik.
Tanpa meminta persetujuan lebih lanjut, Pega menarik tangan Hartsa agar menghadap ke manajernya. Terlihat mereka tengah bicara kemudian Hartsa benar-benar melakukan pemotretan dadakan bersama Pega. Wajar, dia memang ganteng hingga penonton berdatangan dengan sendirinya. Hartsa hanya mengenakan setelan kaus putih serta jaket kulit warna hitam. Itu sudah cukup membuat aura seperti idol Korea menguar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTESA [Completed]
Teen Fiction[13+] #1 in taetzu 19/05/2020 TERSEDIA DI KBM APP If I Give You Trust Mau sebagus apa pun rencana itu, tetap akan selalu bertumpu pada garis takdir yang telah ditetapkan Tuhan. Move on memang susah, bagaimana seharusnya bersikap biasa saja saat kat...