Bagian Enam : Sama-sama tidak tahu

2.7K 288 12
                                    

" Dimana kau bertemu sialan itu??!!!!" Taehyung menatap pada seseorang yang kini mengepalkan tangan nya. Niat nya bertemu untuk berbagi kabar menjadi pertemuan yang menimbulkan rasa dengki mereka masing-masing.

"kak Yoongi?!" Yoongi menatap pada Taehyung yang tengah menunduk itu. Ia masih menahan tangan nya untuk tidak menarik kerah baju Taehyung sekarang. Taehyung masih diam tentu saja. Hoseok pun berusaha mengambil ahli perhatian. Guna mengurangi canggung yang menyelimuti mereka.

"kak.. Taehyung hanya mengatakan bahwa orang itu sangat mirip dengan nya. Belum tentu itu dia kan?" Kepalan tangan Yoongi terbuka. Lalu menatap Hoseok yang tersenyum pada nya. Ia kembali keluar dari caffe. Niat nya yang ingin meminta nomor telepon Hoseok menjadi sirna karena mendengar sesuatu yang sangat ia tidak suka.

Yoongi sudah tenang dengan kehidupan nya sekarang. Tapi tetap saja tak luput ia merindukan teman-teman nya. Hanya saja saat bersama mereka kenangan yang tak enak itu kembali. Ia berjalan dengan tergesa gesa. Tak peduli ia terjatuh atau tidak. Rasa kesal nya tidak akan mengalahkan itu dengan mudah.

"maaf.." Yoongi hampir tersungkur saat tangan orang itu tidak menahan tangan nya. Yoongi masih terengah-engah. Lalu memejamkan mata nya sebentar.

" anda tidak apa-apa tuan?" Tunggu. Yoongi ingat suara itu. Perlahan ekor mata nya menatap wajah orang itu. Bibir Yoongi mengguman kan nama itu. Tapi mengapa tatapan nya hanya membeku tanpa ada niatan memeluk orang yang selama ini ingin dia peluk sebagai mana seorang sahabat lama yang tidak lama bertemu. Dunia memang sempit. Rasa senang Yoongi kembali tergambar saat Orang itu tersenyum pada nya. Tapi, mengapa ia tidak bisa mengeluarkan ekspresi nya.

"maafkan saya tuan. Saya buru-buru.." Orang itu pergi meninggalkan Yoongi yang diam tak berkutik. Seakan masih mencerna momen apa yang barusan terjadi. Keringat nya bercucuran, rasa resah nya kembali menyelimuti dada Yoongi.

"ka..kak seokjin?"..

Yoongi diam dengan sesaat. Pemikirannya benar-benar harus tercena. Karema hari ini ia bertemu kembali dengan Seokjin.

"WHERE ARE YOU"

Seokjin menghela napasnya. Jam nya menunjukkan tepat jam 1. Ia harus buru-buru bertemu dengan Jimin. Terlepas ia terlambat datang ke rumah sakit. Di tambah lagi mobil nya yang mogok membuat Seokjin harus berlari mencari taksi.

Seokjin mengambil jas nya. Berjalan pelan namun bunyi sepatu nya menimbulkan kebisingan semata. Banyak pasien-pasien yang menyapa nya. Di balas nya dengan anggukan kecil. Dan juga senyuman manis nya.

"permisi." Seokjin berbalik saat seseorang seperti akan memanggilnya. Ia tersenyum saat mendapati seorang pria yang mungkin saja usia nya tak jauh berbeda dari nya.

"iya? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Seokjin dengan ramah. Pria itu tampak gelisaj di lihat dari Seokjin. Namun dengan sesegera ia membungkuk membuat Seokjin sedikit heran.

" Terimah Kasih! Terimah kasih telah merawat adikku!!" Seokjin menghela napas. Lalu menepuk pundak pria itu.

" Jadi kau kakak nya Namyil yah? Kau tidak perlu berterimah kasih pada ku. Berterimah kasih lah pada tuhan. Aku hanya menjadi temeng nya saja. Keadaan namyil sudah sangat membaik. Aku harap kau sering-sering menasehati nya yah. Adik mu sangat keras kepala." Namjoon terkekeh saat mendengar Seokjin. Namun tatapan nya terus bertanya saat melihat senyum Seokjin. Dalam hati nya terus berkata. apa kakak sungguh tidak mengingat kami. Namun sekali lagi Namjoon harus menerima keadaan yang pasti. Bahwa Seokjin masih tetap tidak mengingat nya.

Where Are You || Park Jimin story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang