Bagian Lima : Kebersamaan

2.9K 298 29
                                    

Jimin menatap bintang di atas sana. Dengan lamat ia seperti merindukan seseorang. Ia ingat 3 tahun lalu ia terbangun di sebuah rumah sakit dan tanpa berbekal ingatan apapun. Dirinya hanya bisa menerima nasib diri sendiri saat tidak ada seseorang yang menemaninya. Tapi mengapa tagihan rumah sakit terbayar semua. Ia hanya ingin tahu siapa yang telah berbaik hati pada nya.

Bangun dalam keadaan tuli adalah hal yang paling membuat jimin terkejut. Ia tidak tahu apa yang salah dengan dirinya sebelum ingatan nya hilang. Mengapa tuhan tidak mengizin kan nya mendengar deru ramai jalanan raya. Bahkan akan sangat menyiksakan jika ia berada di antara nya. Jimin hanya menatap bintang di atas sana. Memohon pada salah satu di antara nya untuk membuat ingatan nya kembali.. Ia ingin tahu apa yang terjadi sebelum kehidupan nya sekarang.

Jimin melangkahkan kaki nya ke kasur kecil nya. Entah mengapa kepala nya sangat sakit. Sukses membuat dengungan membuat jimin kembali menelan pil-pil itu. Tubuh nya mungkin sudah lama rusak di karena meminum pil-pil yang sebenar nya sama sekali tidak membantu apapun. Dering ponsel nya bebunyi, menampilkan nama Im Yoori pada ponsel nya. Jimin menggapai nya dengan susah payah. Lalu menyalakan speker ponsel nya.

" ada apa kak??" Tanya Jimin Pada Yoori.

' aku tidak bisa pulang.' lalu mematikkan nya. Jimin menghela napasnya. Lalu melempar ponsel nya di kasur kecil itu. Tidak heran bagaimana sikap orang yang selama ini membantu nya. Pasti sangat melelahkan mengurus jimin yang sangat merepotkan ini.. Lagi pula jimin hanya menumpang di rumah ini. Bukan sepenuh nya milik nya. Semua milik Yoori. Seperti yang kita simpulkan di awal. Jimin tidak punya siapa-siapa yang bisa ia sebut sebagai orang yang paling istimewa kecuali paman Han. Dan orang yang menolong nya itu. Jimin lupa nama nya tapi pria itu sangat baik pada nya.

Jimin ingin sekali bertemu kepada mereka berdua. Yang salah satu nya adalah Taehyung. Jimin merasakan sebuah ikatan kuat tapi tidak tau dari mana. Banyak yang ia lewatkan dalam waktu beberapa tahun ini. 2 tahun terbaring di rumah sakit tanpa tau siapa yang membayar semua biaya rumah sakit nya. Terbangun dengan keadaan tuli tanpa siapa tau dirinya sendiri. Dan taehyung yang mengatakan pada nya bahwa dulu ia mengenal nya.

Tunggu apa ia bisa menanyakan nya pada taehyung? Ia ingin tahu seperti apa diri nya. Tapi tidak... Ponsel nya kembali bergetar. Saat layar ponsel nya menampilkan nomor tak di kenal yang membuat nya mengernyit. Apa ia harus mengangkat nya?? Tidak siapa tahu penting. Dalam hati jimin terus bersebanding pilihan nya yang memilih untuk mengangkat telepon nya.

"halo.." suara kecil nya terdengar dari sebrang sana. Orang itu terkekeh pelan lalu memunculkan suara nya.

" masih ingat dengan ku jiminie?? Kim seokjin yang menolongmu. Maaf menghubungimu malam-malam begini.. Aku kira kau tidak meninggalkan bekal catatan nomor. Tapi syukurlah kau meninggalkan nya. Dan oh yah.. Hari minggu ini aku ingin membahas prihal keadaan mu.. Jika kau tidak sibuk temui aku di depan perpustakaan utama seol yah.." Jimin mengangguk paham. Lalu mengiyakan perkataan seokjin.

" Terimah kasih kak.. Baiklah Jiminie temui di sana. Dan Terimah kasih atas kebaikan kakak yah.." di sebrang sana seokjin berdehem pelan lalu tersenyum. Setelah ia sedikit berbincang pada jimin. Ia mematikan ponsel nya lalu mengecek jam nya. Lalu membuka salah satu map hitam nya.

" Besok Namyil akan kemoterapi sekitar jam 9 pagi. Jam 2 aku menemui Jimin dan jam 4 harus menemui dokter Lee.." Seokjin mengucapkan beberapa jadwal nya. Ia sedikit mengacak rambut nya kesal. Ia lalu menghela napas berat. Dan menatap jendela besar yang menampilkan lampu-lampu jalanan seol yang sangat indah pada malam hari. Seokjin tersenyum lalu menatap kelap-kelip lampu itu.

" indah..."

"WHERE ARE YOU"

Yoongi menatap nanar foto 7 orang atau 6 orang yang sudah termasuk dirinya. Tak ayal jika ujung foto itu terdapat robekan yang menghilangkan salah satu anggota nya. Yoongi menatap nanar seluruh lingkup rumah nya. Menjadi produser musik sekarang profesi nya. Ia berhasil mewujudkan mimpi nya tapi tidak dengan teman-teman nya yang lain.

Where Are You || Park Jimin story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang