Bagian Tujuh : Perasaan yang mereka rasakan

2.7K 290 17
                                    

" Terimah Kasih kak!" suara lantang Jimin terdengar sesaat ia baru saja turun dari mobil Seokjin. Walaupun ia tadi harus menemani Seokjin di servis mobil nya. Sedikit berbincang lalu pulang. Jimin melambaikan tangan nya dengan tawa yang sangat riang. Seokjin membalas nya dengan senyuman yang manis. Lalu ia menjalankan mobil nya. Jimin masih menatap mobil Seokjin yang dengan secepat kilat menghilang. Setelah memastikan mobil itu benar-benar menghilang, maksud nya benar-benar pergi. Jimin berbalik menuju ke arah apartemen kecil nya yang harus melewati rumah besar dengan gaya intrik korea lama.

Jimin seperti biasa akan menyenandukkan beberapa lagu. Sesekali menendang batu kerikil dan tertawa lepas. Mungkin orang yang melihat Jimin sudah pasti mengira Jimin gila. Tapi menurut Jimin itu tidak apa-apa bagi nya toh.. Ia bisa melepaskan alat bantu nya. Jimin masih bersenandung riang. Sesampai ia berhenti bersenandung saat ia merasa di buntuti seseorang. " eh?" Jimin mengernyit bingung saat ia tidak mendapati siapapun yang mengikuti nya. Ia kembali bersenandung lalu kembali berhenti.

Jimin menghela napas nya. Ia kembali berjalan. Hingga sesaat ia tiba-tiba membalikkan tubuh nya. Hingga membuat orang yang mengikuti nya terlampau terkejut. " Tunggu! Kau paman yang kemarin kan?!" Jimin berteriak sesambil menunjukkan orang itu. Sedangkan orang yang di tunjuk hanya meringis pelan karena sempat terjatuh karena terkejut melihat Jimin yang tiba-tiba membalikkan tubuh nya.

" hei! Siapa yang kau sebut paman!! Sudah ku bilang nama ku Kim Taehyung! Usia ku baru 22 tahun eoh!" Jimin hanya menatap Taehyung dengan mengerjapkan mata. Ia mengangguk pelan dan ber-O riah tanpa ada niat membantu Taehyung. " Mengapa kau mengikuti ku?" Taehyung mendelik lalu mengabaikan Jimin. " Aku.. Aku tinggal di daerah sini!" Jimin mengangguk. Lalu kembali berbalik dan berjalan ke arah apartemen nya. Namun ia berhenti sejenak, lalu memandang Taehyung yang masih di tempat. " Mau minum coklat panas bersama ku?" Taehyung membulat menatap Jimin. Ia diam lalu menundukkan pandangan nya.

" Taehyung-ah! Mau minum coklat panas bersama ku?!"

Jimin mengernyit saat Taehyung hanya diam tanpa ada niat merespon Jimin. " Mau minum tidak? Mumpung kakak perempuan ku belum pulang." Taehyung menatap Jimin. Ia mengangguk kecil membuat Jimin antusias dan segera menarik Tangan Taehyung ke apartemen miliknya. Setelah sampai Jimin memasukkan kode pin apartemen nya dan menarik Taehyung ke dalam. Taehyung hanya tak habis pikir dengan keadaan Jimin sekarang.

Seingat nya dulu Jimin tinggal di sebuah apartemen besar milik paman nya. Apa sesuatu terjadi? Tunggu Jimin bahkan tidak mengingat dirinya. " kau mau yang ada latte nya atau yang original?" Taehyung menoleh pada Jimin. Lalu membuyarkan lamunan nya. " yang original saja." Jimin mengangguk lalu segera membuatkan coklat panas untuk Taehyung.

Taehyung masih diam seribu bahasa. Kehidupan selama Lima Tahun di antara mereka sangatlah memburuk. Walaupun masih bisa di bilang sedikit normal minim nya. Hanya saja kendala nya adalah di mana mereka masih meratapi kecerobohan masing-masing. Yang membuat semua nya menjadi buruk. Jimin menaruh coklat panas milik Taehyung di meja kecil di sana. Taehyung masih melihat-lihat bagaimana buruk nya lingkungan apartemen kecil milik Jimin. " Coklat panas mu sudah jadi. Ta.."

" Taehyung.." Jimin mengangguk pelan lalu tersenyum." Maaf aku sulit mengingat namami. Ingatan ku memang sedikit bermasalah." Taehyung melihat Jimin yang hanua terkekeh pelan. Lalu menatap nya dengan sangat lemat." sejak kapan kau tinggal disini? Bukankah dulu kau tinggal di apartemen yang sangat mewah? Bahkan mengalahkan Apartemen milik kak Seokjin" Jimin menghentikan menyeruput coklat panas nya. Menatap Taehyung yang sejak tadi menatap nya lemat. " Kau... Apa yang kau katakan?" Jimin menatap Taehyung bingung. Alat bantu nya kembali tidak berfungsi dengan baik yang membuat nya harus kembali bertanya.

" Kau.. Sejak kapan kau tinggal di sini?" Tanya Taehyung lagi. Jimin mengangguk paham saat mendengar penuturan Taehyung. Lalu kembali menyeruput coklat panas nya. " Aku tidak terlalu ingat. Tapi kata kakak ku aku pindah ke sini setelah keluar dari rumah sakit. Selebih nya aku tidak ingat apa-apa." Taehyung diam. Lalu menyeruput coklat panas nya. Namun tatapan nya masih mengarah pada Jimin.

Where Are You || Park Jimin story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang