Bagian Sembilan belas

2.4K 305 25
                                    

" Kau..." Jungkook menahan tangan Yoongi. Menggeleng pelan bermaksud membiarkan Jimin yang berdiri di depan mereka. Yoongi mengepal tangan nya kuat. Ia berusaha menangkas tangan Jungkook. Tapi Jungkook terus memegang erat tangan nya. Jimin datang menghampiri Jungkook dan Yoongi. Jungkook langsung berdiri membelakangi Yoongi." Pergilah."

"Tapi.."

" Aku bilang pergilah!!!!" Jimin tersentak. Jungkook mengatur napasnya. Menatap Jimin dengan tatapan sendu sekaligus tatapan benci. Jimin menyatukan tangan kecil nya. Menangis dengan isakan kecil. Meluruhkan tubuh nya ke tanah lalu menatap Jungkook. " M-maaf." Jungkook tertawa lalu menatap Jimin.

" Maaf kau bilang! Aku bilang pergi! Mengapa masih disini?!! Mau mencelakai salah satu dari kami lagi?!!" Jimin tidak bisa menjawab apa-apa. Hanya tangisan yang ada. Jungkook berjalan mendekat ke arah Jimin. Menatap nya dengan tatapan sendu dengan air mata yang juga membasahi pipi. " Gara-gara kakak hidup kami hancur.."

" kau bilang dengan membangun kebersamaan ini. Kita akan hidup bahagia. Tapi nyatanya tidak. Setelah kak Seokjin lulus. Kau juga menghilang. Lalu kenapa setelah kembali. Mengapa kau mencelakai kak Seokjin!!!" Jungkook mengatur napas nya lagi. Di belakang Yoongi sudah mati-matian menahan emosi nya. Memalingkan wajah nya agar tidak menatap wajah Jimin.

" Sebab itu aku mohon pergilah. Biarkan kami sendiri. Kakak tidak usah ikut campur lagi. Lebih baik kakak pergi saja eoh.." Jimin menggeleng pelan. Ia berdiri ingin meraih tangan Jungkook yang sudah menyatu memohon pada Jimin. Namun Yoongi langsung datang mengambil kerah baju Jimin. Mengeratkan genggaman nya sampai-sampai membuat Jimin hampir kehabisan napas.

" kakak!"

" Biarkan cecunguk ini mati!!! Biarkan dia mati!!" Jungkook diam. Tangan nya kaku dan hanya melihat Jimin yang masih meraup oksigen. Tangan Jimin meraih tangan Jungkook. Jungkook menatap mata Jimin yang mengeluarkan liquid bening sesambil menatap nya. Wajah Jimin pucat. Jungkook langsung menatap Yoongi. " Kak hentikan!"

Yoongi masih terus mengeratkan genggaman nya. Jimin benar-benar tidak bisa meraup oksigen. " Kak. Sudahlah! Hentikan!!!".

Bukk!

Yoongi mengelus pipi nya yang terkena pukulan. Taehyung ada di sana. Menatap Yoongi dengan terengah. Dengan tangan terkepal. " Kak Taehyung." Hoseok meraih tubuh Jimin. Jimin memegang telinga nya pelan. Sesambil terbatuk. Yoongi menatap Taehyung. Tubuh nya ingin maju memukul Taehyung tapi Jungkook menahan nya. " Kak sudahlah ayo pulang."

" Kenapa kau melindungi nya?!!! Biarkan dia mati!"

" Apa hak kakak mengatakan dia mati?!!!" Taehyung kembali mengatur napas nya. Ia menggeleng pelan. Air mata nya meluruh. " cukup! Aku mohon hentikan ini! Aku lelah dengan semua ini!!!! Hentikan." Yoongi membuang pandangan nya. Hoseok menunduk begitupun dengan Jungkook.

" Hentikan. Kau bilang hentikan? Lihat sekarang!!! Lihatlah! Karena dia kau begini!!! Kau yang seharus nya berhenti!!" Yoongi kembali berujar. Taehyung menggeleng lagi. Ia menggigit bibir bawah nya. " Apa Kak Seokjin pernah mengatakan kita harus seperti ini? Bukankah kak Seokjin bilang. Apapun kendala nya kita harus bersama?"

Yoongi diam. Taehyung mengepalkan tangan nya kuat. Ia kembali menatap Yoongi. " Kak. Ayo bawa kembali kak Seokjin bersama-sama. Jangan seperti ini. "  Yoongi menggeleng. Ia membuang pandangan nya lalu menggeleng. Tangan nya terkepal. Lalu menghampiri Taehyung dan mencengkram kerah baju nya. " Bagaimana kau bisa bilang seperti ini disaat kak Seokjin melupakan semuanya karena dirinya!!!!!!"

" Kak Hentikan!!!" Yoongi menggeleng mendengar penuturan Jungkook dan Hoseok. Jimin menangis sesambil menutup telinga nya. Ia juga menggeleng sesambil menggumankan kata hentikan dengan bibir yang basah karena air mata. " Tidak! Aku melihat semua nya!!! Hanya dia yang ada disana!! Melihat kak Seokjin di banjiri Darah! Dia tidak melakukan apapun!!"

Taehyung masih diam. Ia juga mencengkram tangan Yoongi hingga meninggalkan jejak merah. Namjoon datang dan langsung menarik Taehyung. " Apa yang kakak lakukan?!!" Taehyung terbatuk pelan sesambil menatap Yoongi. Namjoon menatap Yoongi lalu menatap Taehyung yang ada di dalam dekapan nya.

" Apa yang sedang terjadi eoh?! Apa--" Namjoon menatap Hoseok di belakang yang sedang mendekap Jimin. " Kau." Namjoon terpaku diam menatap Jimin. Ia lalu kembali menatap Yoongi. " Aku mohon kakak Hentikan ini. Yah.." Taehyung masih memohon kepada Yoongi. Dan sang empu tak merespon nya dan hanya diam dengan tangan yang terkepal. " Kita hentikan saja dan ayo pulang."

Bibir kelu Namjoon berujar. Yoongi hanya menampilkan senyum smirk nya. Lalu menatap Namjoon. " Jadi kau juga membela nya?!" Namjoon menghela napas nya lalu menggeleng pelan. " Siapa bilang aku membela nya. Atau tidak membela nya? Aku hanya ingin kalian pulang."

" Kau saja yang pulang." Namjoon kembali menghela napas nya. Kemudian menunduk. " Kak. Aku mohon pada kakak hentikan." Taehyung masih berujar. Yoongi sudah muak. Dan pergi meninggalkan mereka. Jungkook menatap ke arah Taehyung lalu menunduk pelan. Dan Ia ikut menyusul Yoongi. Namjoon beralih menatap Taehyung . " Kau juga pulang."

Taehyung sesegukan mengiyakan perkataan Namjoon. Dan kini. Ia menatap Jimin yang masih menutup telinga nya. Taehyung mendekat ke arah Jimin lalu memeluk nya. Hoseok hanya menatap nya. Begitu juga Namjoon.

" WHERE ARE YOU "

Hoseok menatap Jimin dan Taehyung yang duduk di ruang tamu apartemen milik Taehyung. Hoseok menghampiri mereka dengan membawa teh hangat. Hari ini ia akan menginap di tempat Taehyung dan sudah mengatakan nya pada Jaechan. Mata Jimin bertemu dengan manik mata Hoseok. Air mata nya kembali meluruh saat menatap Hoseok. Membuat Hoseok membuang tatapan nya dan pergi meninggalkan mereka berdua.

Jimin menunduk pelan. " maaf " Kalimat itu ia kembali gumankan. Taehyung hanya bisa diam lalu menghela napas nya. " Besok  saja ku antar pulang. Ini sudah terlalu malam."

" Tidak. Aku bisa pulang sendiri." Taehyung menatap Jimin geram. Ia menghela napas pelan lalu menatap teman nya itu. "Tubuh mu panas. Wajah mu pucat. Istirahat saja di sini eoh?" Jimin lagi-lagi diam. Tidak merespon perkataan Taehyung. Taehyung menghela napas lalu meninggalkan Jimin dari ruang tamu nya. Taehyung menghampiri Hoseok yang berada di kamar nya.

Ia duduk di sebelah Hoseok dan menatap nya. " Jadi apa yang kau katakan selama ini benar tentang nya." Taehyung menghela napas. " Jadi kakak tidak percaya apa yang aku katakan?" Hoseok menatap Taehyung lalu kembali membuang pandangannya. " Keadaan nya benar-benar kacau. Selama kau dan Kak Yoongi bertengkar. Ia hanya menutup telingan nya dan mengguman kata-kata yang tidak bisa ku pahami. Seakan ia meminta kalian untuk berhenti."

" Tubuh nya juga gemetar hebat. Aku jadi ingin tahu apa yang terjadi pada nya." Hoseok menghela napas nya. Begitu juga Taehyung.

Taehyung dan Hoseok terpaku saat mendengar suara pintu. Mereka langsung bergegas dan menatap ke arah Ruang tamu dimana Jimin sudah tidak ada di sana. " aish! Anak itu!!!" Taehyung langsung mengambil jaket nya. Begitu juga Hoseok. Mereka pergi mencari Jimin dan yakin belum pergi jauh dari area apartemen nya.

To be continued

[20:29/20200823]

Where Are You || Park Jimin story ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang