Bab 9

159 45 8
                                    

Alea berjalan mulai lemas kakinya dimainkan menendang-nendang segala jenis benda yang ada dijalan. Dirinya sangat kesal karena tidak menemukannya. Bahkan bodohnya ia baru sadar bahwa motornya ditinggalkan ditempat parkir kampus.

Tengok kanan-kiri cowo misterius itu udah hilang gitu aja, tapi kali ini tidak boleh lepas pasti dia masih ada disekitaran sini. Semangat 45 masih berkobar belum mau padam. Alea terus berjalan sambil melihat ke segala arah, semoga saja dia masih ada dan belum jauh langkah kakinya.

Ahh, cepet banget sih ngilangnya. Apa dia terbang kali ya?Ihhh kesel banget udah jalan sejauh ini, tapi gaada tanda-tanda batang idungnya. Batin ku kesal.

Mengeluarkan handphone ingin menelepon mang Supri, siapa lagi kalau bukan penjaga motor di kampus.

"Hallo neng ada apa?" tanya mang supri

Alea langsung menjawab nya, "Gaada apa-apa sih, motor lea diparkirin dihalaman deket gedung Arsi. Nitip ya mang sampe besok hari ini Alea mau pulang naik metro mini. Nanti besok Ada upah nya tenang aja" Kataku menjelaskan

"Siap-siap neng pasti mang supri jagain. Lho ko naik metro mini kenapa?" Tanya nya lagi penasaran

"Biasa ada urusan, udah dulu ya mang. Jangan lupa jagain jgn sampe ada yg lecet apalagi helm nya" Sahutku.

Ttutttt-tuttt-tuttt, telepon pun dimatikan.

Hari udah mulai gelap Alea terus berjalan menuju tempat metro mini berhenti. Ini adalah kebodohan alea, untuk apa juga mengejar seseorang yang tak dikenali nya? Untuk apa harus melakukan itu? hanya membuang-buang waktu saja. Namun ditengah perjalanan seperti ada langkah kaki yang mengikuti nya dari belakang. Alea tengok kebelakang... Eummm tidak ada siapa-siapa? Ketika ia membalikan badan tiba-tibaaa, mobil melaju kencang dari depan seperti ingin menabraknya.. Alea teriak menutup kedua matanya menggunakan tangan."Aaaaaa" /Ehh bukannya minggir--udah kaya sinetron indosiar aja/

Seketika seseorang menarik tubuhnya hingga mereka pun jatuh berdua dijalan aspal.

"Awww" ... Alea merintih kesakitan, benar saja tangan-kaki nya berdarah. Membalikan badannya kesamping--Matanya langsung melotot ke lelaki disebelahnya. Ini benar dia? Dia yang tadi ia cari? Ko bisa dia yang menolongku?

Alea langsung berdiri merapihkan bajunya sedang lelaki disampingnya juga ikut berdiri. Lea memperhatikan almet dibagian nama bertulisan "Arkana Prawijaya" Ohhh jadi namanya Arkana.

Cowo misterius itu bersuara,
" Kaki lo berdarah, sebentar" dia pun mengeluarkan tas kecil berisi obat-obatannya.

Ini sangat ajaib. Dia tadi nanya kaki gue?Terus dia sekarang mengeluarkan obat-obatan? Apa yang mau dia lakukan? Jangan-jangan... benar dugaanku. Dia mengobati kaki-dan tangan ku yang lecet ini. Mungkin semesta gamau buat Alea kecewa kali ya? karna kelelahan mencari sosoknya yang susah ketemu.

Setelah selesai mengobati lukanya, cowo itu pun merapihkan obat-obatannya kedalam tasbkecilnya lalu dimasukanlah ketas rangselnya. Alea berdiri menahan sakit, ada rasa senang sekaligus bingung dengan apa yang terjadi barusan.

"makasih ya udah nolongin lagi" Ucapku tersenyum

Dia tidak membalas ucapan ku dengan kata-kata hanya sekedar menganggukan kepala saja, Alea pun langsung menjabat tangannya semoga saja kali ini jabatannya diterima oleh cowo misterius ini, meskipun dirinya kini sudah tau Namanya.

"Gue Alea Yasmin, mahasiswa komunikasi. Lo?"

"Harus gue kasih tau lagi?" Jawabnya ketus

Alea menatapnya tak percaya, jawaban macam apa ini? Sedetik baik---beberapa detik kemudian bisa berubah menjadi dingin kembali. Tahan alea-tahan, memang susah bicara dengan manusia tanpa kata. Alea hanya tersenyum, berusaha biasa saja dengan jawabannya yang tidak ia sukai!

"Gue Arkana Prawijaya, Mahasiswa Arsi. Puas?" Sambungnya lagi, kali ini lebih serius nada suaranya.

"Iyaa puas"

"Yaudah, udah mau magrib sana pulang, inget kalau dijalan tuh matanya dipake"

"Makasih" Ucap ku singkat, tidak ingin berlama-lama disini Bersama manusia jutek bin irit ngomong. Alea langsung berjalan menuju tempat metro mini, namun baru sadar bila jam segini akan susah sekali mendapatkannya, akhirnya tanpa mikir Panjang gadis itu berbalik arah menyusul Arkana yang masih ditempat semula.

"Apalagi?" Tanyanya sinis.

Demi sampai kerumah sebelum magrib Alea harus tahan hati dengan kesinisan cowo ini,"Emmm, gue boo..lee eeh Nebeng pulang ga?" Jawabnya terbata-bata

Tanpa penolakan dan basa-basi cowo itu menyuruhnya Naek ke motor vespa yang berwarna kuning lalu memberikannya helm bogo.

"Nih pake, utamakan keselamatan" , Alea mengambil helm itu tanpa kalimat apa-apa.

Sepanjang jalan hanya ada keheningan yang menemani kita. Dia focus membawa motor dengan kecepatan rata-rata, sedang alea memperhatikan jalan yang mulai gelap. Ternyata tidak sia-sia ya mencarinya, coba kalau tadi dirinya hanya diam dikantin? Pasti tidak akan ada cerita pulang Bersama. Ah entah kenapa Alea jadi seperti ini, akibat rasa penasarannya yang terlalu besar. Tapi kalau dipikir-pikir aneh juga ya, ko setiap dirinya dalam bahaya atau mendapatkan kejadian yang tidak menyenagkan pasti selalu ada dia? Duhhhh ini pasti hanya kebetulan, jangan dipikirkan terlalu jauh alea.

"Rumah lo kemana arahnya?"

"Aahh, itu emm itu belik kiri dari jalan kinochi" Bisa-bisanya pakai lupa segala

"Terus kemana lagi?"

"Belok kiri lurus aja paling pojok rumahnya pager item"

Sampai juga didepan pagar rumah, Alea pun turun dari motor,sekilas tersenyum kearahnya. Arkana hanya diam saja sambil memperhatikan rumah Alea dengan serius.

Alea berjalan masuk tanpa melepaskan helm, tidak ingin pamit juga karena nanti dapet semprotan sinis dari cowo ini. Hari ini seperti ada yang beda, rasanya---senang sekali. Tidak pernah ia merasakan prasaan seperti ini, senyum nya mengembang. Sesampainya di kamar, ia baru menyadari bahwa helm nya tidak ia lepaskan. Alea langsung berlari keluar rumah, ah sial sudah pergi. Ko dia ga menegur dirinya ya kalau helmnya dipakai? Hmmm semager itukah untuk ngomong? Eiitssss sepertinya ini cara semesta untuk memberikan kesempatan Alea bertemu lagi dengannya?

Ahaha... memang hidup ini lucu.

Misteri Sembilan Bulan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang