Author Pov
Suara sautan dari pojok kiri meja bar tidak terdengar oleh Mr bob, "Bobbb, anak lu ada dimari" Sahutnya dari ujung sana.
"Udah susul aja noh ayah lu lagi mabok berat"
"Iya makasih om"
Ia berjalan melewati beberapa wanita yang tengah menikmati music dengan goyangannya, ada juga yang berusaha menggodanya. Walaupun kejadian dimasa lalunya tragis tentang Ibunya habis dibunuh sang Ayah, ia tidak sedikitpun benci karna yakin suatu saat Ayahnya akan sadar dengan perbuatan bejadnya.
"Ayaah, ini Arkana, hayuu pulang"
"Sii aapaa luu, ini gila goyangan cewe disudut sana-sini paling mantep"
"Mending lu joget sana, gua mau mesen minum lagi nanti kita bersulang"
Dengan keadaan mabuk berat membuat Bobi tidak mengenali anaknya, Arkana tetap semangat memboyong Ayahnya menuju mobil untuk diajak pulang.
"A ahhh Siapa sih lu, gue mau menikmati minuman lagi bersama para bidadari" Ucapnya melepas tangan Arkana,
Arkana menghela nafas berat, ingin sekali tidak perduli namun sulit. Bagi dirinya Bobi tetap ayah terbaik, jika mentalnya tidak rusak pasti tidak mungkin menjadi seperti ini. Arkana terus memboyong bobi yang mulai tertidur akibat efek alcohol yang terlalu banyak.
Sesampainya dirumah, Arkana membawa Ayahnya masuk kekamarnya. menggantikan baju, mengelap tubuhnya, dan menyelimutinya. Arkana keluar menuju kamarnya yang bersebelahan dengan sang Ayah, saat ingin memasuki kamar adek kembarnya bernama Fikri memanggilnya hingga pembicaraan serius pun dimulai.
"Gimana perkembangannya deketin cewe itu? Ada kemajuan?"
"Eheemm"
"Bagus! Gue pantau kemaren lo pulang bareng dia, gue pikir lo nolongin dia saat gue coba nabrak dirinya"
Arkana melirik adenya tak percaya, "Jadi waktu itu lo yang coba nabrak?Gila kali"
"Hahaha, tapi ternyata strategi lo jauh lebih dasyat, dengan cara mendekat baru pelan-pelan menusuknya" Ucapnya melirik dengan tatapan licik
"Hee heeh,"
Arkana diam saja padahal sebenernya dia tidak punya strategi apa-apa. Sejak pertama kali melihat gadis itu tidak pernah sedikitpun ingin membuatnya dalam bahaya. Untuk itu dirinya menjadi penyelamat dalam kegelapan. Fikri melihat kerah saudara kembarnya penuh tatapan janggal, memberikan peringatan untuk tidak mengkhianati rencananya.
"Lo harus bisa bikin gadis itu menderita, inget nyokap mati karena dendam ayah yang nggak tersampaikan ke si anjing bryan!
"Untuk itu, kita bisa mamfaatkan situasi melukai Anaknya. Mereka harus menderita, pasti Ibu senang melihat kita bisa menebus rasa sakitnya"
Arkana hanya menganggukan kepalanya meskipun ini berat bagi dirinya. Fikri berdiri beranjak pergi, sebelum melanjutkan berjalan---menepuk pundak Abangnya dengan ucapan "Besok gue akan suru orang untuk mencelakai Alea, lo harus pantau jangan sampe salah orang karna besok gue mau ada kelas". Mata Arkana terbelalak mendengar kalimat adiknya barusan, perasaan khawatir muncul, sepertinya ia mulai menyukai gadis itu.
"Hallo John, ohh iyaiya bener kuliah di universitas Khasabakti, fotonya yang kemaren gue kirim. Nanti sms aja pake sebutan Abangnya untuk memancing dia datang." Ucap fikri, senyumnya mengambang. Rasakan sensasi pedihnya, bu tenang aja, aku sama abang yang akan balas semuanya.
"Tenang aja, siap laksanakan yang penting imbalannya sesuai"
"Gampang soal duit, 10 juta siap antar asal bikin dia menderita. Siksa sepuasnya, dipake juga gapapa ahaha karna tubuhnya oke juga" .
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Sembilan Bulan
Random🔸Sinopsis {SUDAH TERBIT OLEH GUEPEDIA.COM) 🧚♂️🧚♂️ Alea punya sisi gelap tentang masa kecilnya yang malang. Bertemu dengan Arkana bukan inginnya, manusia kaku dengan sedikit kata tak suka basa-basi. Lahir ke bumi masuk kedalam dunia Alea, hidupn...