UR47 || JATUH

1K 76 2
                                    

🎶 Make You Mine

HAPPY READING💙

Mereka melihat Arah tatapan Renaldi, "Itu Mita kan?" Katanya dengan mata yang tidak lepas dari dua orang tersebut.

Kenapa dia gak datang ke rumah sakit? Pikir Renaldi, yang sudah mulai kemana-mana.

Tepukan pada bahu, membuat Renaldi kembali tersadar.

Dia melirik Andra yang tadi telah menepuknya, "Mungkin dia punya alasan lain atau bisa jadi takut sama bokap lo," celetuknya yang dapat di dengar oleh Kinaya.

Kinaya berpikiran sama dengan Andra, tetapi dengan cepat dia berdehem, "Hm, ini jadi gak? Kaki princess pegel ni," rajuk Kinaya yang membuat Mereka terkekeh termasuk Arnold.

"Princess apaan, inget umur mah." Arnold menatap Mamahnya tak percaya, tetapi ketika dia merasakan dapat tatapan tajam, dengan cepat dia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Andra yang menyaksikan itu hanya terkekeh, "Ya udah Di, ayo nanti nambah panas lagi udah siang ni." memang benar matahari sekarang sudah sangat terlihat, tetapi bukan itu yang membuat Andra mengajak Renaldi buru-buru, dia hanya ingin mengalihkan perhatiannya dari Mita.

Mereka melangkah mendekat, ke arah makam Jihan.

Pasti bunga dari Mita batin Renaldi ketika melihat bunga tulip di atas gundukan tanah, di hadapannya.

Renaldi bertekuk lutut di hadapan gundukan tanah, dengan senyum yang sangat tipis.

Tapi senyum itu, karena dia mulai berpikir Apa Mita udah gak peduli sama gue?

***

Mita turun dari mobil yang dia tumpangi, dengan langkah cepat dia masuk ke dalam rumah Kevin.

"Assalamualaikum," ucapnya sedikit teriak, di depan teling Sahsa yang masih serius menonton televisi.

Sahsa yang sedang menonton televisi itu pun terpanjat atas ulah Mita, dengan cepat dia menoleh dan mengatakan, "Heh! Orang itu ngucap salam dari depan rumah, bukan di depan telinga." Sahsa mengusap telinganya beberapa kali.

Mita hanya menyengir,  tanpa dosa. "Orang salam itu di jawab!" Ujarnya sinis, dengan mimik wajah yang sudah berubah.

Sahsa menatap tajam adik kekasihnya itu, "Waalaikumsalam," balasnya.

Kevin menatap keduanya dari tangga sambil mengelengkan kepala, dengan cepat dia menghampiri keduanya. "Ada apa sih ribut-ribut," katanya yang tatapan tidak lepas dari keduanya.

Mita melirik Kevin, dia melihat rambut Kevin yang masih basah khas orang baru mandi. "Idihh baru mandi, gak malu sama ayam?" Cibir Mita, yang di hadiahi tonyoran dari Kevin.

"Mana ada, gue abis benerkn keran." Kevin melirik keberadaan Rafa, namun nihil. "Abang lo kemana?" Tanya Kevin yang berhasil membuat Mita menepuk jidatnya.

"Abang nunggu di mobil, ayo buruan. Ka Sahsa sih ni," ucap Mita, yang membuat Sahsa membulatkan matanya tidak percaya.

"Ko Kakak???"

Kevin yang menyaksikan keduanya memijit pelipisnya yang sedikit pening, akibat kemarin laporan keuangan Osis dia biarkan begitu saja, membuat dia harus mengerjakan dengan cepat tadi malam. "Kalau ribut terus, kapan mau berangkatnya?" Tanya Kevin, lalu melangkah meninggalkan Sahsa dan Mita begitu saja.

Sedangkan yang menunggu di luar, menatap pintu rumah Kevin yang belum juga kenampakan orang.

Setelah dua puluh menit menunggu, dia dapat melihat Kevin keluar dari rumahnya. Sebelum menghampiri Mobil Rafa, dapat dilihat, Kevin menghampirin Penjaga rumahnya yang berada di pos.

UNTUK RENALDI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang