UR39 || MENCARI

991 76 22
                                    


HAPPY READING❤️


Renaldi dengan yang lain masih terus mencari Mita hingga malam, semuanya nampak khawatir kerna mengingat Mita seringkali sakit.

Yang dipikirkan mereka hanya 'Dimana Mita?'

'Jika bukan Agra di balik semua ini, lalu siapa? '

Seribu pertanyaan sangat siap dilontarkan oleh mereka, tetapi entah untuk siapa pertanyaan itu dan akan di jawab oleh siapa?

Bahkan untuk mereka mencari Mita kemana lagi tidak tahu, tidak mungkin mereka melapor ke polisi karena Mita hilang belum lebih dari dua puluh empat jam.

Sodoran minuman kaleng membuat Renaldi dengan cepat merampas minuman dingin tersebut, pikirannya kelut entah apa yang akan dia katakan pada Rafa jika Mita menghilang seperti ini.

Memang Renaldi belum memberitahu keluarga Mita, bahkan dirinya dan teman-temannya sejak tadi belum ada yang pulang.

Pukulan kecil di bahu membuat Renaldi melirik, dia Reder yang tadi memberikan Minum padanya.

"Ayo cari lagi, pisah lagi ajah."

Instruksi Reder membuat mereka kembali menyalakan motornya, memang mereka sempat berhenti untuk menenangkan pikiran masing-masing sekaligus beribadah untuk yang muslim.

Renaldi menghentikan motornya, ketika dia mendengar deringan ponsel miliknya. Dan setelah dia mengambil ponselnya, tertera lah nama Rafa yang menelponnya.

Andra yang melihat reaksi Renaldi berpikir jika yang menelpon adalah Papahnya, tetapi dugaannya salah ketika Arsen menanya dan Renaldi menjawab jika yang menelpon adalah kakanya Mita.

Tidak lain dan tidak bukan, yaitu Rafa.

Ditekanlah tombol hijau oleh Renaldi.

"Di, lo lagi sama Mita kan?"

Renaldi terdiam, entah dia harus mengatakan apa. Tetapi dia harus jujur, urusan babak belur di tangan Rafa itu sudah resikonya, dia tidak akan melawan apa lagi membalasnya.

"Renaldi?"

"Mita sama lo kan, dia belum pulang dari tadi siang soalnya."

Renaldi menghela napasnya. "Bang," untuk beberapa saat dia menjeda ucapannya. "Mita hilang, gue lagi cari sama yang lain."

***

Rafa membawa paper bag yang akan dia berikan kepada adiknya—Mita. Dan koper yang dia bawa sejak tadi.

Dia baru pulang dari Bali, dia di undang untuk manggung di salah satu acara. Dan ketika di sana dia tinggal di rumah Satria, walaupun awalnya Rafa menolak tetapi Satria tetap kukuh dengan ancaman dia akan mengadu pada Mita.

Kalian tahu lah sifat Mita, dia selalu mengkhawatirkan Rafa setiap Rafa pergi kemana pun itu. Pasti Mita akan lebih percaya Rafa menginap di kediaman keluarga Satria dari pada dia menginap di hotel.

Mengingat keluarganya pun sangat dekat dengan keluarga Satria.

Dan untuk Paper bag yang Rafa bawa saat ini, adalah titipan dari Satria untuk Mita, dan oleh oleh untuk Mita darinya.

UNTUK RENALDI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang