Hai Semuaaaa....Sebelum baca jangan lupa Vote yah, dan jangan lupa juga buat tinggalkan comment di chptr ini hehhe
Iya iya thor. bacot mulu lo , tinggal langsung ke cerita ajah -Rendi
Apa sih lo, seterah gue doang lapak-lapak gue! -Author
Bodoamat terserah lo dah thor -Rendi
Udah Ahhh dari pada debat langsung kecerita ajah ayo!!
Jangan lupa, Voment oke!! 😂
HAPPY READING💙
Mita keluar dari kamar mandi, setelah merasa dirinya terasa lebih baik dan setelah memoleskan bedak dan lip balm agar tidak terlihat pucat.
Dengan langkah ngontai dia berjalan kembali ke ruang tamu, Mita duduk di samping Zahra dengan santai seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa, sedangkan yang berada disana tanpa disadari oleh Mita, mereka sedang memeperhatikannya.
Jihan mendekat ke arah Mita. "Mit,, lo kenapa bisa mimisan Mit?" tanya Jihan
Mita terdiam "gapapa. udah biasa ko, faktor keturunan doang," ucap Mita dengan senyum getir.
Semua yang berada di sana masih setia memandang dan meminta penjelasan kepada Mita, ada rasa aneh yang mereka lihat dari raut wajah Mita.
Mita beranjak dari duduknya yang tidak lepas dari pandangan Renaldi.
"gue kebelakang dulu ya," ucap Mita lalu pergi.
Setelah ke pergian Mita, semuanya merasa ada yang disembunyikan oleh Mita, tapi entah itu apa.
"eh, itu si Mita kenapa aneh amat," cibir Rendi, yang dibenarkan oleh yang lain.
"kayanya ada yang dia tutupin deh," gumam Zahra.
Kayanya Batin Renaldi
Mita berjalan dengan langkah ngontai ke arah belakang Villa.
Jika kalian bertanya Mita menghindar dari teman-temanya, jawabanya adalah iya!
Jika ada yang bertanya di posisi Mita itu seperti apa? hanya satu kata bisa mengungapkan semuanya, yaitu kata Lelah.
Mita sudah sangat leleh dengan semuanya, Mita ingin mengatakan semuanya kepada teman-temanya.
Tapi Mita masih menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan dengan jujur kepada semuanya, untuk sekarang Mita masih belum siap.
Mita, menghirup udara malam dengan memejamkan ke dua matanya, menikmati setiap angin yang menyerap ke kulitnya yang terlihat pucat. "Kalian tidak perlu tahu ketika gue seperti ini, kalian hanya perlu tahu ketika gue bahagia saja. Gue harap kalian akan selalu ada di sisi gue sekarang,dan sampai saatnya tiba," ucap Mita sangat pelan.
Sedangkan di dalam Villa, ego dan hati Renaldi sedang perang. Disaat Hatinya ingin dekat dan terus bersama dengan Mita. Tetapi egonya meminta diam saja dan tidak peduli.
"Lo gak samperin Mita?" tanya Alvian. Orang itu sangat paham dengan sifat Renaldi yang masih bisa disebut gengsian ini.
"Ngapain?" tanya Renaldi acuh tak acuh.
Alvian yang mendengar jawaban Renaldi hanya terkekeh pelan. "masih ajah gedein gengsi," ujarnya.
Renaldi memutar bola matanya malas "seterah lo," kesal Renaldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTUK RENALDI [SELESAI]
Fiksi Remaja[Follow sebelum baca] PEMBACA YANG BAIK YAITU, PEMBACA YANG DAPAT MENGHARGAI KARYA PENULISNYA. ***** SMA MUTIARA mempertemukan Mita dengannya, Lelaki tampan dengan pakaian berantakan, Ketua geng motor SOLDPAS dan anak pemilik sekolah, yang diseg...