UR14 || RENALDI BERBEDA

2.1K 199 84
                                    


HAPPY READING💙

"WOI KEBAKARAN KEBAKARAN"

Renaldi membuka matanya perlahan, karena ia terganggu dari tidurnya. Ketika Renaldi membuka matanya, ia mendapat kakak nya yang tak lain adalah Arnold.

"Hoamm.... " Renaldi​ menutup Mulutnya ketika menguap.

"Bau mulut lo." Arnold menutup hidungnya. "Mandi lo liat noh jam, gak sekolah lo? " sambung sambil menaiki satu aslinya.

Renaldi melirik jam dinding yang berada dikamarnya "Gila lo bang, bangunin gue jam segini" Renaldi membulat matanya ketika melihat jam yang menunjuk jam 6.50 itu artinya 10 menit lagi bel masuk sekolah.

Mungkin kalian kira Renaldi akan seenak jidat masuk sekolah, karena sekolah itu milik keluarga? Ohhhh tidak, tapi jika kepepet apa salahnya.

Sama ajah ogeb thor

"Suruh siapa gue bangunin kaya kebo gak tidur satu tahun," ketus Arnold lalu pergi meninggalkan Renaldi sendirian di kamarnya.

"Biarin lah sekolah punya sendiri bebas." Renaldi berbicara sendiri, yang masih bisa didengar oleh Arnold.

"ENAK AJAH SEKOLAH PUNYA SENDIRI, GUE BILANGIN PAPAH LO!" teriak Arnold dari luar kamar.

"Sial!" gerutu Renaldi lalu jalan kearah kamar mandi yang sudah ada dikamarnya.

***

"Nanti emangnya kita mau pergi kemana? " tanya Mita yang masih tidak tahu masalah Rencana kemarin.

Sekarang mereka berempat sedang ada di kelas Mita dan Jihan, karena mereka berempat sudah janjian akan membahas rencana semalam.

"Nggak tau gue ajah masih bingung," ujar Jihan.

"Kenapa gak browsing di mbah Google dulu ajah?" tanya Nazwa.

"Nah iyah, sini pinjem ponsel lo Wa" kata Jihan.

"Ponsel gue lagi di Andra tadi berangkat bareng, terus ketinggalan deh," jelas Nazwa.

"Dasar BUCIN," ledek Jihan.

"Tinggal pake Ponsel lo ajah Browsing nya ribet amat," ketus Zahra.

"Gak ada kouta gue," Jihan terkekeh kosong.

"Gembel lo" ledek Zahra

"Gembel diluar, kaya kouta cuman di dalam Rumah doang idih," celetuk Nazwa yang lalu tertawa.

Tetapi Jihan tidak menghiraukan nya, bagi ia itu hal biasa namanya juga temanan kadang omongan jangan terlalu dibawa serius, apa lagi sampe sampe Baper

Jihan melirik Mita. "Pinjem Ponsel lo Mit," ucapnya.

Mita mengambil ponsel dari saku bajunya. Lalu mengasihi ke Jihan dan diambil oleh jihan.

"Password nya apa?" ucap Jihan sebelum membuka ponsel milik Mita.

"Gak gue password, buka ajah," ucapnya singkat.

Jihan membuka dan mata Jihan membulat ketika melihat foto Mita dengan seorang lelaki di galerinya.

"Lo udah punya pacar Mit? " tanya Jihan Ragu-Ragu dan pelan takut kedengeran dengan yang lain.

"Maksud lo?" Bukan Mita yang menjawab melainkan Nazwa yang nampak bingung.

"ini." Jihan menunjukan pada Mita.

UNTUK RENALDI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang