"Kita mendapatkan nilai 100" ucap Boruto tersenyum lima jari.
"Iya lah, kan ada aku" sahut Chocho sambil mengibaskan rambutnya ke belakang.
"Chocho...Chocho" ucap Sarada pelan dan tersenyum.
"Kau itu tidak mikir apa apa tau" ucap Boruto kesal.
"Memangnya aku peduli" balas Chocho sambil makan keripik kentang nya.
'Kalau Boruto benar benar suka dengan Sarada... mungkin aku harus membiarkan nya, dan aku juga akan berusaha sebisa mungkin'
"Maaf kan aku hiks...hiks, ternyata jawaban hiks...hiks ku salah" ucap Namida menangis.
"tidak apa apa kok" balas Sumire tersenyum lembut kepada Namida.
"Lagi pula kau sudah membantu untuk menemukan jawabannya kan" timpal Wasabi.
Setelah Namaida berhenti menangis mereka bertiga masuk ke kelas.
🍵
KRING...KRING...KRING
Semua murid murid Akademi pun pulang. Tapi ada satu murid yang masih duduk di sana.
"Apa yang aku harus lakukan ya" ucap Seseorang yang berfikir keras.
1 Menit...
2 Menit...
3 Menit...
"Aku tau" ucap seseorang itu dan mulai merencanakan sesuatu.
🍵
"Sebentar lagi akan istirahat" ucap seseorang itu sambil tersenyum menakutkan.
KRING...KRING...KRING
Bel istirahat pun akhirnya berbunyi.
"Sarada Chocho, kita jajan bareng yuk" sapa orang itu sambil tersenyum.
"Emm, boleh" balas Sarada.
"Kita duduk di sini saja" ucap Chocho dan di ikuti keduanya.
"Baiklah" balas Sumire sambil tersenyum.
"C...Chocho, Sarada... aku pergi mengambil pesannya nya dulu ya" ucap Sumire gagap.
"Iya" balas Sarada.
"Oke" balas Chocho.
Setelah Sumire pergi mengambil pesannya ia menuju ke meja yang mereka tempati tadi.
"Silahkan" ucap Sumire.
Tapi tiba tiba Boruto langsung mengambil makanan Sarada dan langsung memakan nya.
"Bo... boruto!!" ucap Sumire terkejut.
"Hai ketua kelas" sapa Boruto sambil mengunyah dango tersebut.
"DASAR KAU TIDAK SOPAN" teriak Sarada kesal dan membuat Seisi kantin langsung tertuju pada suara teriakan Sarada yang marah.
1 detik...
2 detik...
3 detik...
4 detik...
5 detik...
Sampai 10 detik...
Tiba tiba Boruto langsung menjatuhkan makanan tersebut dan wajahnya tiba tiba pucat kek Inojin tapi lebih pucat dari wajah Inojin.
Semua orang yang di situ pun terkejut dan langsung menolong Boruto, ada yang mengadu pada Shino sensei dan ada juga yang membawa Boruto ke UKS.
BRAKKK... (suara pintu dibuka kencang sekali)
"Sensei Boruto... boruto pingsan dan wajahnya sangat pucat" ucap salah satu murid.
Dan Shino pun langsung bergegas pergi, sebelum pergi dia sudah menghubungi Hinata agar cepat datang ke Akademi.
Sumire yang masih panik pun langsung kabur ke toilet, lalu tak sengaja Shikadai melihat Sumire yang sangat pucat.
Ntah kenapa tapi Shikadai menjadi curiga dengan sikap Sumire yang tidak seperti biasanya.
Shikadai yang ada ada di samping Inojin pun langsung memberi tau Inojin.
"bla...bla...bla...bla..bla...bla" cerita Shikadai dengan nada pelan/berbisik.
"APA!!" pekik Inojin dan membuat semua orang langsung menatapnya bingung.
"Jangan berisik bodoh, merepotkan" ucap Shikadai yang menutup mulut Inojin.
Mereka berdua langsung menyusul Sumire ke toilet.
"Ya ampun apa yang ku lakukan, bagaimana jika Boruto sakit" ucap Sumire pucat sambil menangis.
"Seharusnya Sarada bukan Boruto yang makan makanan itu"
"Aku harus bisa menyangkal agar tidak ada masalah lagi" ucap Sumire meyakinkan diri nya dan berusaha untuk tersenyum.
Sumire pun keluar tanpa air mata.
Pintu toilet pun terbuka, Inojin dan Shikadai dengan cepat mengumpat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐕𝐄𝐑𝐌𝐎𝐑𝐄 , boruto: naruto next generations
Fanfiction─── カフネ [𝘌𝘷𝘦𝘳𝘮𝘰𝘳𝘦] | 𝘌𝘯𝘥 𝘄𝗮𝗸𝘁𝘂 adalah 𝗸𝗲𝗸𝗮𝗹, mungkin juga lebih tepat tidak 𝗯𝗲𝗿𝗴𝗲𝗿𝗮𝗸. Karena itulah aku suka yang 𝗯𝗲𝗿𝗮𝘄𝗮𝗹 dan 𝗯𝗲𝗿𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿. © 2020 , 𝘮𝘪𝘬𝘦𝘰𝘭𝘷 ( Bahasa Indonesia ) ( Character M...