"Shikadai gimana kalo kita bilang ke teman teman" ucap Inojin.
"Kita tidak bisa memberitahu mereka karena belum ada bukti" ucap Shikadai sambil memegang dagunya.
"Kita beritahu Chocho saja" ucap Inojin dan Shikadai menangguk setuju.
🍵
"Hey... gendut" ucap Inojin.
Chocho pun menoleh.
"Kenapa?" tanya Chocho sambil makan keripik kentang.
"Tadi kami mendengar Sumire bicara di toilet" ucap Inojin lalu menjelaskan nya dari ayat 1- akhir.
Sumire pun tak sengaja lewat dan menguping pembicaraan mereka dari tadi.
"Gawat" ucap Sumire pelan.
Lalu Sumire lari dan tidak sengaja menabrak kursi dan grettt (Suara kusri ke geser).
"Siapa itu?" ucap trio InoShikaCho.
Sumire lari dari tempat TKP dan Trio ISC (InoShikaCho) pun pergi melihat ke arah tersebut.
Tapi hasilnya nihil disana tidak ada siapa siapa lalu ada sapu tangan jatuh dan di pungut oleh Shikadai.
"Seperti nya aku pernah melihat sapu tangan ini" ucap Shikadai dan mengingat ingat.
"Sapu tangannya seperti punya perempuan" sahut Inojin.
"Warnanya ungu seperti punya..." ucap Chocho.
Mereka pun saling melirik satu sama lain.
"Ketua kelas"
"Sumire"
"Tapi sapu tangannya seperti bau obat" ucap Inojin.
"Merepotkan" ucap Shikadai berfikir.
Lalu mereka berpikir kenapa sapu tangannya bau obat.
🍵
Sumire mulai mendekati Sarada yang sedang melihat ke arah si Bolt.
"Sarada Bo...boruto pu...pucat sekali" ucap Sumire khawatir.
"Hn" gumam Sarada yang khawatir tetapi tetap burasaha terlihat biasa saja.
"Sa...sarada kau menagis" ucap Sumire tak suka.
"Tidak a...aku tidak menangis" balas Sarada gagap dan menghapus air matanya.
Sumire pun tersenyum.
"Aku baru tau jika kau bisa menangis Sarada" ucap Inojin.
"Aku tidak menangis" ucap Sarada menyangkalnya.
"Kau menangis karena si Boruto itu kan" ucap Chocho menggoda Sarada.
'Sial'
"Te...teman teman a...aku pergi dulu ya" ucap Sumire kesal dan pergi tapi masih berbicara lembut.
Lalu Sumire pun pergi dan Chocho mulai mengibaskan tangannya tanda mengusir.
"Kau itu kenapa Chocho" ucap Sarada bingung melihat kelakuan Chocho tadi.
"Sarada kau yakin tadi tidak menangis" goda Chocho ke Sahabatnya itu.
Muka Sarada tiba tiba memerah dan memalingkan wajahnya.
"Muka mu itu memerah loh Sarada" ucap Chocho yang terus menggoda nya.
"Sarada tadi kita menemukan sapu tangan ini" ucap Inojin sambil menunjukan sapu tangan tersebut.
"Apa hubungannya dengan ku" balas Sarada datar.
"Aku akan menjelaskan nya, tapi bukan disini" timpal Chocho.
Lalu mereka menjelaskan semuanya ke Sarada.
"APA!!"ucap Sarada terkejut.
"Kau tau ini bau apa" ucap Shikadai.
"Seperti pernah aku cium baunya" ucap Sarada mengingat ingat.
Lalu mereka mencari tau bau apa itu.
🍵
Sekarang Boruto sudah di rawat di rumah sakit Konoha.
Setelah pulang sekolah teman teman Boruto pun menjenguknya.
"Boruto" ucap Sumire pelan sekaligus khawatir.
Hinata yang ada di situ menangis dan ditemani Naruto.
"Tenang lah hinata dia akan baik baik saja" ucap Sakura.
Hinata pun tak berhenti menangis.
Inojin, Shikadai dan Chocho sedang berfikir bagaimana cara nya untuk bisa menjebak Sumire agar ia mengakui perbuatannya.
"Sumire kelihatannya polos sekali, jika kita menuduh nya tanpa bukti mereka pasti tidak akan percaya" jelas Shikadai.
"Sarada itu teman kita jadi kita harus membantunya" timpal Chocho.
Sarada pun datang.
"Kalian sedang apa?" tanya Sarada tiba tiba yang membuat (ISC) terkejut.
"Tidak ada" balas Inojin sambil tersenyum palsu.
"Ya sudah, kalian tidak mau pulang nih?"
Lalu mereka melihat jam dinding ternyata sudah jam 5 sore.
Lalu mereka buru buru pulang ke rumah masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐕𝐄𝐑𝐌𝐎𝐑𝐄 , boruto: naruto next generations
Fanfiction─── カフネ [𝘌𝘷𝘦𝘳𝘮𝘰𝘳𝘦] | 𝘌𝘯𝘥 𝘄𝗮𝗸𝘁𝘂 adalah 𝗸𝗲𝗸𝗮𝗹, mungkin juga lebih tepat tidak 𝗯𝗲𝗿𝗴𝗲𝗿𝗮𝗸. Karena itulah aku suka yang 𝗯𝗲𝗿𝗮𝘄𝗮𝗹 dan 𝗯𝗲𝗿𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿. © 2020 , 𝘮𝘪𝘬𝘦𝘰𝘭𝘷 ( Bahasa Indonesia ) ( Character M...