Nb : Udah mulai masuk Akademi lagi.
🍵
"Sarada" panggil Chocho.
"Sarada" panggil Chocho lagi sambil melambai lambaikan tangan nya di depan muka Sarada yang dari tadi melamun.
"Eh... kenapa?" balas Sarada kaget.
"Sedang memikirkan sesuatu?"
"Tidak juga"
"Ngomong - ngomong tangan mu kenapa?" tanya Chocho menatap tangan Sarada yang terluka.
"Tidak apa apa"
"Menurut mu Hari Kelulusan kita akan seperti apa ya?"
"..."
"Sepertinya suasana hati mu sedang sangat kacau"
"Chocho" panggil Sarada lurus ke depan.
"Apa?" balas Chocho.
"Anak anak, kita akan mulai pelajaran nya sekarang" ucap Shino sensei memasuki kelas dan semua murid langsung duduk rapi.
'Padahal aku ingin membicarakan sesuatu' batin Sarada sambil menghela nafas.
🍵
"Chocho ada yang ingin aku katakan tadi"
"Mau curhat?"
"Kau ini"
"Hahaha" tawa Chocho.
"Kita duduk disana saja" ucap Sarada sambil menunjuk ke arah bangku panjang yg kosong dan sepi.
"Chocho kau harus berjanji dulu" ucap Sarada mengintimidasi.
"Berjanji untuk apa?"
"Cepatlah berjanji"
"Iya iya aku berjanji"
"Jangan beri tau siapa siapa oke" ucap Sarada lalu menarik nafasnya.
Chocho hanya mengangguk anguk.
"Sebenarnya aku..." ucap Sarada yang pipinya mulai memerah.
"Aku menyukai"
"Boruto" tebak Chocho.
"Hah, ba... bagaimana kau tau?" tanya Sarada.
"Aku ini kan Sahabat mu" balas Chocho.
"Jangan beri tau siapa siapa ya aku mohon" ucap Sarada.
"Memangnya kenapa" goda Chocho.
"Aku akan memberi tau kepada Shikadai dan Inojin dan mereka bisa memberitau Boruto deh, bagaimana?" ucap Chocho.
"JANGANNN..." Teriak Sarada yang menarik perhatian teman temanya.
"..."
"Ada apa itu"---
"Kenapa ya"---
"Ada apa Sarada" tanya Boruto yang tiba tiba datang.
"HAHH!!" pekik Sarada kaget.
"Boruto, tadi kata Sarada--"
"Kenapa?" ucap Boruto memiringkan kepalanya ke kanan.
"Tidak ada apa apa kok" ucap Sarada menutup mulut Chocho.
"Wajahmu memerah loh" ucap Boruto.
"Apa kau Sakit lagi, dari kemarin sakit mulu" ejek Boruto.
"Aku hanya lapar tau" balas Sarada ketus dan pergi meninggalkan Boruto.
"Aneh sekali" gumam Boruto.
"Haaah..., akhirnya" ucap Shikadai keluar dari semak semak.
"Hehhh!! apa yang kau lakukan disana?" tanya Boruto yang masih disitu.
Inojin pun datang dan berlari dari arah samping.
"Boruto kami pergi dulu ya" ucap Inojin tersenyum sambil memegang tangan Shikadai dan menariknya pergi.
"Kenapa hari ini kelakuan mereka sangat aneh ya?" tanya Boruto entah kepada siapa.
"Mungkin mereka menyembunyikan sesuatu" ucap Mitsuki tiba tiba.
"HEH!! MITSUKI" pekik Boruto.
🍵
"Kenapa kau malah bilang ke Boruto hah" ucap Sarada marah.
"Bukankah itu lebih baik dari pada diam saja" ucap Chocho sambil makan keripik kentang.
"Nanti bisa bisa kau keduluan dengan orang lain"
"Biarakan saja" balas Sarada ketus.
"Kau ini keras kepala sekali"
"Biarin"
"Jangan menatap ku seperti itu" ucap Chocho.
"Iya iya" ucap Sarada yang sudah tidak marah lagi.
"Menurutmu jika Sumire berpacaran dengan Boruto bagaimana" ucap Chocho manas manasin.
"Mana ku tau"
"Bilang saja kau cemburu" goda Chocho.
"Terserah kau saja"
"Sebentar lagi ada ujian loh" ucap Chocho tiba tiba.
"Ujian apa?" tanya Sarada.
"Tuh kan langsung nyaut" ucap Chocho.
"Aku tidak suka basa basi"
"Iya iya aku tau"
"Kau ingin mendapatkan tim dengan siapa Sarada?" tanya Chocho.
"Entahlah" balas Sarada.
"Ayo ke kelas sudah bel masuk tuh" ajak Sarada setelah mendengar suara bel berbunyi.
"Oke" balas Chocho lalu mengekori Sarada dari belakang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐕𝐄𝐑𝐌𝐎𝐑𝐄 , boruto: naruto next generations
Fanfiction─── カフネ [𝘌𝘷𝘦𝘳𝘮𝘰𝘳𝘦] | 𝘌𝘯𝘥 𝘄𝗮𝗸𝘁𝘂 adalah 𝗸𝗲𝗸𝗮𝗹, mungkin juga lebih tepat tidak 𝗯𝗲𝗿𝗴𝗲𝗿𝗮𝗸. Karena itulah aku suka yang 𝗯𝗲𝗿𝗮𝘄𝗮𝗹 dan 𝗯𝗲𝗿𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿. © 2020 , 𝘮𝘪𝘬𝘦𝘰𝘭𝘷 ( Bahasa Indonesia ) ( Character M...