│ •➤ 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟏𝟐

2.8K 129 32
                                    

"Sarada kenapa teman teman menatapku seperti i...itu ya?" tanya Sumire.

'Hah, bukannya karena...' batin Sarada dengan terkejut lalu ia menggeleng kan kepalanya.

"Sumire... a...apa benar kau memberi racun ke dalam makanan ku?" tanya Sarada agak ragu.

'Bagaiman dia tau' batin Sumire terkejut.

"Maksudmu? mana mu...mungkin aku melakukan nya" balas Sumire takut tapi berusaha tetap tenang.

"Kemarin kau bilang kalau kau itu telah memasukan racun ke dalam makanan ku dan telah membuat Boruto di rumah sakit" ucap Sarada menunduk.

"Ti...ti...tidak kok" ucap Sumire gagap.

"Begitu ya" balas Sarada juga bingung.

"Me...memang nya untuk a...apa aku berbuat hal konyol seperti itu"

"Tapi kau bilang kemarin seperti itu dan kemarin kau juga mengungkapkan nya di taman kan" ucap Sarada.

"Ti...tidak aku kemarin tidak bicara apa apa ke pada teman teman"

"Baiklah kalau begitu"

"Sarada, aku ke toilet dulu ya" ucap Sumire lalu pergi.

Sarada hanya membalasnya tersenyum.

"Chocho, sepertinya Sumire hari ini sangat aneh" ucap Sarada.

"Mungkin karena dia malu karena kejadian kemarin"

"Aku juga tidak tau" ucap Sarada.

"Yang kemarin itu seperti bukan dia saja, iya kan Chocho" ucap Sarada lagi.

'Heh'

"Entahlah" balas Chocho.

Lalu sumire kembali masuk ke kelas.

🍵

"Sumire kau sudah minta maaf pada Sarada dan Boruto?" tanya Wasabi.

"Untuk apa aku minta maaf?"

"Loh, bu...bukanya kemarin kau mengakui kalau kau telah membuat Boruto berada di rumah sakit ya" timpal Namida.

'kenapa semua orang menanyakan hal itu terus, bagaimana mereka bisa tau rahasiaku' batin Sumire bingung.

"Sumire kau tidak apa apa kan?" tanya Namida khawatir.

"Ti... tidak apa apa kok" balas Sumire sambil tersenyum.

"Sumire kalau belum minta maaf pada Boruto dan Sarada lebih baik kita temani ya" tawar Wasabi.

"I...iya boleh" balas Sumire.

🍵

"Sarada" panggil Wasabi.

Sarada dan Chocho pun menoleh.

"Ada apa?" tanya Chocho sambil mengunyah keripik kentang nya.

"Sumire dia ingin minta maaf" lanjut Namida.

"Sa...sarada aku minta maaf ya" ucap Sumire terpaksa sambil tersenyum.

"Eh, ketua kelas tidak apa apa kok" balas Sarada kaget karena tiba tiba Sumire minta maaf.

"Eh... Sarada" ucap Boruto terkejut melihat Sarada dan temannya tiba tiba masuk ke ruangan nya.

"Boruto, Sumire ingin minta maaf" ucap Wasabi.

"Minta maaf soal apa?"

'memalukan sekali' batin Sumire.

"Boruto kun aku minta maaf ya soal--" ucap Sumire sambil membungkuk.

"Eh, minta maaf? soal apa ya?" sela Boruto sambil menaikan sebelah alisnya.

"Ka...kau di rumah sa..sakit gara gara aku" ucap Sumire mulai menagis.

"Memangnya apa yang kau lakukan ketua kelas?"

"Aku... aku... aku ingin me...meracuni Sarada ta...tapi malah kau yang kena racun nya"

"Eh... APA!!!?"

"Benarkah itu, Sarada"

"Aku pergi dulu" pamit Sumire.

Sumire langsung pergi lari ke luar rumah sakit sambil menagis menyesal atas perbuatan nya yang bisa dibilang egois.

"Boruto kau maafkan Sumire ya, setidaknya dia juga sudah mengakui nya kan" ucap Sarada.

"Ta... tapi kenapa ketua kelas ingin meracuni mu Sarada?" tanay Boruto menunduk.

"Aku juga tidak tau"

"Tentu saja aku maafkan, tapi ada alasannya kan dia sampai ingin meracuni mu"

Sarada hanya diam membisu.

🍵

"Ba... bagaiman jika Boruto membenci ku?" ucap Sumire pelan sambil menangis tersedu sedu dan masih menyesali perbuatannya itu.

"Apa dia memaafkan ku" tanya nya pada dirinya sendiri dengan frustasi.

"Aku tidak tau" ucap Sarada dengan kepala menunduk.

"Ngomong ngomong, kapan kau bisa pulang?" tanya Sarada.

"Nanti malam mungkin" balas Boruto agak ragu.

"Oh"

Chocho, Namida, dan Wasabi pun mundur dengan cepat dan meninggalkan Boruto dan Sarada di dalam ruangan dan mereka mengintip di balik pintu karena kepo.

"Aku tidak bisa mendengar nya mereka berbicara apa ya"

"Aku juga tidak bisa mendengarnya"

"Boruto aku pergi dulu ya"

'Kenapa Sarada malah keluar' batin Chocho.

Lalu Sarada keluar dari ruangan Boruto dan pulang ke rumah nya bersama dengan Chocho, Wasabi, dan Namida.

𝐄𝐕𝐄𝐑𝐌𝐎𝐑𝐄 , boruto: naruto next generationsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang