^HAPPY READING^
.
.
Gaaraa mengunci pintu salah satu ruangan yang biasa di gunakan untuk rapat antara tetua desa karena ruangan itu yang paling dekat dengan tempat mereka berkumpul tadi, setelah yakin ia menarik nafasnya sejenak sebelum kembali melihat kearah Hinata.
Wajah dingin bak tembok itu seolah sirna di gantikan dengan wajah lembut, tatapan yang begitu menghangat yang jarang sekali ia tunjukan pada orang lain.
"Hinata... "panggil Gaara pelan saat gadis yang indigo itu menunduk dalam-dalam hingga wajah cantiknya tertutupi. Salah satu tangan gaara menarik kursi yang tak jauh dari mereka lalu membuat Hinata duduk.
Gaara berlutut memegang tangan Hinata menatapnya lembut.
"sekarang tak apa-apa jika kau ingin menangis"satetes cairan bening itu jatuh ke tangan Gaara dan yang bisa ia lakukan hanya menganggukan kepala.
"tak apa-apa.. Aku di sini, jadi ku izinkan kau menangis"lanjut Gaara dengan suara lembutnya.
Gaara tersenyum senduh...
Ia pernah melihat lebih parah dari hal ini, ia pernah melihat sisi Hinata yang lebih menyedihkan dari sekarang.
"Terimakasih karena sudah bertahan sejauh ini, Aku bangga padamu"
Gaara menyentuh rambut indigo tersebut mengusapnya lembut.
"Aku bisa menggila karena kau tak membalas pesanku... Aku bahkan berfikir untuk bebohong pada tetua desa agar ke konoha menemuimu. Memastikan bahwa kau baik-baik saja"oceh Gaara.
Hinata tersenyum kecil lalu memberanikan menatap pemilik mata jade itu.
"kau membual lagi, Gaara"
Gaara tersenyum, tangannya bergerak menghapus sisa-sisa air mata Hinata.
"membual atau tidak.. Aku senang kau baik-baik saja.. Ah tidak kau jauh lebih baik dari perkiraanku"kata Gaara.
"Bisakah kau berdiri? Jangan berlutut di depanku menggunakan jubah kage-mu..."
"tak apa-apa.. Hanya ada kita di sini"Hinata mendesis kearahnya.
Takdir memang aneh, kesan pertama Hinata tentang Gaara adalah seorang pembunuh, haus akan darah. Ia ingat jelas bagaimana Gaara membunuh salah satu peserta ujian genin.
Hinata bahkan harus menahan diri agar tak memuntahkan setiap makanan yang ia makan mengingat betapa mengerikannya Gaara. Tapi lihatlah, pria menakutkan itu berubah menjadi sahabat yang selalu ia kagumi.
Saseorang yang selalu ada saat ia terluka, seseorang yang membuat Hinata sedikit bergantung padanya.
Dulu, beberapa tahun lalu saat hari paling mengerikan terjadi dalam hidupnya, saat di mana Hinata merasa dunianya berhenti berputar, saat di mana masa depan yang ia impikan lenyap begitu saja beruntung karena Gaara berada di sana saat itu. jika tidak sosok Hyuuga Hinata hanya akan menjadi nama yang akan di kenang semua orang.
Gaara pernah berjanji jika nanti Hinata merasa lelah melawan takdirnya, ia akan berada di sana untuk meminjamkan bahu hanya sekedar untuk Hinata bersandar dan menyembunyikan kepedihannya dari dunia, ia akan menyembunyikan Hinata dari tatapan orang-orang yang mungkin mengasihaninya.
Bagi Gaara itu mungkin hal sepele, tapi bagi Hinata itu berarti segala-galanya.
"kau tak lapar? Ingin makan sesuatu? Atau kau ingin beristrahat terlebih dahulu? Aku akan meminta mereka menyiapkan kamar untukmu"
.Hinata menggeleng kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT TEARS
RomanceSEBELUM BACA STORY INI DI SARANKAN BACA : ❤ A BROKEN PROMISE ❤ KARENA INI SEQUEL DARI CERITA SEBELUMNYA 😊😊 Naruto @Masashi Kishimoto but this Story by Me |Uchiha Sasuke x Hyuuga Hinata x Uchiha Itachi (sedikit GaaHina)| . . Hinata tak pernah memba...