Chapter 14

3K 308 37
                                    


^HAPPY READING^

.

.

1 bulan kemudian

Dengan latar bunga sakura berguguran, angin sejuk yang tertiup menerbangkan beberapa helaian bunga yang mulai melayu. Bunyi gendang kebahagiaan dan ucapan tulus dari beberapa orang terdengar begitu ramai untuk pasangan yang kini tersenyum lebar memancarkan kebahagiaan mereka. Sepasang ratu dan raja sehari itu seakan tak pernah lelah menyunggingkan senyum saat ada yang datang memberi selamat.

Hari-hari melelahkan telah terlewati dan terganti dengan suguhan indah sebuah pesta pernikahan, dan sinilah Sasuke duduk dengan segelas anggur bersama dengan beberapa teman angkatannya. Mata hitam pekat itu tak berhenti mengawasi sang gadis yang hari ini menggunakan dress selutut berwarna putih, ia terlihat bak malaikat tersenyum menyambut beberapa tamu.

"Omedeto Naruto, Sakura"

Sejak tadi kata-kata itu selalu ramai terdengar, tentu saja hari ini adalah hari pernikahan mereka. Hari bersejarah dalam hidup mereka. Dan sebagai Sahabat Sasuke dan yang lainnya sudah bekerja begitu keras membantu agar pernikahan ini berjalan lancar, bahkan sampai sekarang Hinata belum beristrahat dengan benar.

Karena ia bersama para wanita lainnnya membantu Sakura 100% dari menentukan gaun pengantin, menu makanan, dekorasi, menulis dan membantu menyebarkan beberapa undangan Hingga menjadi pagar ayu dan menemani sang pengantin wanita, belum lagi tamu datang tak bisa di katakan sedikit mengingat ini adalah pernikahan sang pahlawan perang beberapa tahun lalu, bahkan semua kage dari beberapa desa di undang sebagai tamu penting. Ino, Hinata, tenten kelihatan sedikit kewalahan menghadapi undangan yang begitu banyak.

Setidaknya para pria tak serepot wanita, hal pertama yang Sasuke syukuri terlahir sebagai seorang pria namun dirinya terus mengumpat karena waktunya bersama Hinata berkurang sampai di limit di mana mereka hanya saling menyapa.

"Naruto-kun, Omedeto, akhirnya kau berhasil"

Sasuke melihat sahabat bodohnya yang tersenyum bangga karena mendapat pujian berhasil mendapat salah satu ninja terhebat dan cantik miliK Konoha, mengapa salah satu? Karena bagi sasuke Hinata berada di urutan prioritas. Sekali lagi ia melihat Sakura yang tersenyum malu-malu dengan tangan yang tak lepas dari lengan Naruto, sejak di umumkan akan menikah sebulan lalu mereka sudah seperti perangko.

Sasuke menghembuskan nafasnya kasar, harusnya ia dan Hinata bisa berdiri di sana sekarang, jika saja Naruto tak mengumumkan rencananya lebih dahulu.

"Sakura-san, Omedeto"Sakura tersenyum namun membuat Sasuke lagi-lagi mengumpat kesal.

Yang paling membuat Sasuke dongkol setengah mati adalah sahabat pinknya Haruno Sakura terlalu memonopoli Hinata, bahkan seminggu terakhir mereka habiskan dengan berpesta piyama atau apalah itu, dan ada apa dengan seminggu? Bahkan untuk Naruto saja mereka Cuma meminum Sake di kediaman pria jabrik itu semalaman.

"Sasuke, setidaknya kontrol sedikit wajahmu"komentar Chouji.

"Mereka merebut Hinata dariku"Gerutu Sasuke secara tak sadar yang mendapati pelototan lainnya, mereka masih sering kaget merasa belum terbiasa dengan Sasuke versi jatuh cinta. Jadi masih sedikit canggung melihatnya duduk dengan wajah seperti merenggut karena barang kesayangannya di ambil orang lain.

"jika kau seperti itu, menikah saja dengannya"tambah Sai yang malas-malasan sebenarnya ia juga sedikit kesal karena Sakura merebut ino darinya sebulanan ini.

Mendengar kata menikah membuat mood Sasuke tak kunjung membaik malah semakain kacau.

"Sasuke, kami belum memberimu restu"ucap Kiba yang bersikap seperti seorang kakak.

SILENT TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang