Chapter 3

3.9K 411 31
                                    

^HAPPY READING^

.

.

Hinata duduk menyenderkan tubuhnya di pohon momiji. Tempat biasa ia melarikan diri, tempat biasa ia mencari ketenangan dan tempat biasa... Ia dan pria itu bertemu.

Sekilas kenangan terlintas dalam benaknya bak kaset rusak. Kenangan tentang mereka yang tak di ketahui siapapun. Kenangan tentang Hinata kecil yang selalu menghilang hanya untuk bertemu pria itu.

Kenangan kah?

Hanya itu alasan untuk Hinata saat ini.

.

.

Hinata & Itachi

Hinata melihat sekelilingnya sambil tersenyum, pria itu ada di sini. Tidur dengan nyaman di bawah pohon momiji.

Ia berusaha agar langkah kakinya tak terdengar, ia pun mendekat dan duduk berjongkok di depan itachi.

Wajah kelelahan itu akan selalu tampak jelas ketika ia sedang tertidur, dengan topeng anbu yang di lampirkan di sampingnya. Hinata berfikir akhir-akhir itachi tampak lebih sibuk dan memiliki banyak hal dalam fikirannya

Namun ia tak akan bertanya, ia yakin pria ini akan menceritakannya sendiri jika merasa perlu. Jika tidak hinata hanya perlu berada di sisinya. Bersikap bahwa semua akan baik-baik saja.

"sepertinya ia baru kembali"tangan Hinata merapikan sedikit rambut panjang yang menutupi wajah Itachi.

Hinata sangat kelelahan, setelah latihan keras dari klannya. ia harus berlatih sendirian di salah satu hutan dekat klan Nara. Hinata terluka, ia lelah, tubuhnya seakan remuk bahkan penghilatan byakuugannya kadang terasa sakit karena terlalu sering ia gunakan. Ia belum mampu mengusai jutsu tingkat tinggi klan Hyuuga namun ia tak akan menyerah.

Ia ingin berjuang lagi.. Lagi... Lagi... Lagi.. Hingga semua orang tak lagi memandangnya lemah, agar suatu saat pria ini tak perlu melindunginya. Agar suatu saat ia merasa layak menyukai pria ini.

Pria ini selalu menganggumkan di mata Hinata. jenius, hangat, tampan dan paling penting Hinata menyukainya.

"kau berjuang terlalu keras"Hinata sedikit terkejut mendengar suara serak dan berat khas orang yang baru saja bangun. mata segelap langit malam yang tengah terlelap tersebut perlahan-lahan terbuka.

"kau terluka lagi? "

Tanyanya saat melihat beberapa memar di tangan mungil gadis ayu ini. Itachi tak tahu mengapa ia terlibat dengan gadis kecil ini, ia bahkan tak tahu mengapa ia berubah peduli padanya.

Itachi tak tahu mengapa ia seolah dengan sengaja menunjukan eksistensinya pada gadis kecil ini, entah sejak kapan ia mulai memikirkan hal yang lain. Ia bahkan tak tahu bagaimana bisa ia berakhir dengan melibatkan seorang Hyuuga dalam hidupnya.

Ia hanya gadis berumur 8 tahun namun entah kenapa ia selalu mampu mendobrak salah satu pintu dalam hatinya.

"Hm"Hinata menganggukan kepala dengan senyum tulus. Ia tampak begitu manis dengan rambut indigo pendeknya. Wajah pucat dengan warna pipi yang merona alami.

Dan entah mengapa setiap detail pertumbuhannya itachi mengetahuinya dengan jelas. Sepertinya ia membuang terlalu banyak waktu untuk mengawasinya dalam diam.

Itachi mendesis menutupi wajah mungil tersebut dengan telapak tangannya. Membuat gadis itu mencoba melepas tangan itachi dari wajahnya.

Satu hal yang tak ia sukai tentang seorang Hyuuga Hinata adalah Itachi selalu merasa kalah darinya.

SILENT TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang