Chapter 12

3.1K 321 30
                                    

^HAPPY READING^

.

.

"Beristrahatlah, malam ini biarkan aku yang berjaga"Sasuke membuat api unggun untuk mereka, sudah 3 hari mereka melakukan perjalanan, masih ada 1 hari lagi untuk mencapai pelabuhan dan 3 hari lagi untuk sampai ke tempat tujuan mereka.

"tapi biarkan aku obati tanganmu"Hinata menunjuk ke luka Sasuke yang terlihat jelas, kemarin tak sengaja ia melukai dirinya sendiri entah apa yang sedang ia fikirkan.

"aku baik...."

"aku tahu tapi biarkan aku melakukannya"potong Hinata ia sudah terbiasa dengan kalimat 'aku baik-baik saja' ini bukan masalah besar' atau 'ini hanya luka kecil'

Hinata mengambil peralatan obat yang berada dalam tasnya lalu mendekat pada Sasuke, ia duduk lalu menarik tangannya, ia pun menunduk membuat wajahnya tertutupi dengan rambut indigonya.

"lukanya cukup terbuka"guman Hinata pelan.

Perjalan mereka akan memakan waktu satu minggu hanya untuk sampai di tempat tujuan dan Hinata belum menunjukan tanda-tanda bahwa ia kelelahan, bahkan Sasuke cukup kagum bahwa Hinata mampu mengejarnya. Sasuke melihat rambut Hinata yang menutupi wajahnya, lalu satu tangan hasil kreasi sang sennin jenius gurunya ia memindahkan helaian rambut Hinata ke belakang telingannya.

"jangan terluka"kata Hinata pelan, ia sedikit mendongak matanya langsung bertatapan dengan retina beda warna di depannya.

"kau mendengarnya? Jangan terluka lagi"ulang Hinata.

Sasuke menahan nafasnya sejenak, tatapan Hinata saat ini ia menyukainya seolah wanita ini hanya melihat dirinya tak ada orang lain lalu tanpa sadar ia menyunggingkan senyum tipis.

"Hm, ini yang terakhir"kata Sasuke mencoba menenangkan.

Hinata tersenyum, ia membereskan peralatan obatnya dan di masukan kembali kedalam tas, lalu bangun dari duduknya, ia berjalan hendak menjauh namun Sasuke langsung menahan lengannya, ia melihat Hinata yang berdiri di hadapannya.

"Hinata...."panggil Sasuke, ia ragu ingin mengatakan apa yang ada di kepalanya.

"Hm?"Hinata melihat Sasuke dengan wajah heran, mengapa ia terlihat kesusahan dan meragu seperti sekarang.

"malam ini...."Sasuke ragu apa harus melanjutkannya atau tidak, tapi sudah kepalang tanggung lebih baik ia katakan saja.

"bisakah aku tidur dengan memelukmu?"

BLUSH....

Wajah Hinata langsung memerah mendengar apa yang baru saja di katakan Sasuke sekarang, apa ia sedang bercanda? Tapi melihat dari raut wajahnya ia bukanlah tipe orang yang suka bercanda. Lalu apa ia serius? Hinata melihat Sasuke sekali lagi.....

Dia serius..

"Ha..haruskah?"Tanya Hinata ragu. Meski ia yakin Sasuke serius, ia hanya ingin memastikan saja siapa tahu Sasuke akan menarik kembali perkataannya.

"Hm"

Jantung Hinata kembali berdetak kencang, seolah ada badai di dalam hatinya. Badai yang lebih berbahaya di banding bersama Itachi dan Hinata tak tahu cara menghentikan badai yang menerpa hatinya.

"ta--tak bisakah ak-ku men...."

Sasuke langsung menggeleng kepalanya pertanda ia tak menerima penolakan.

"La--lu mengapa bertanya kalau begitu?"Tanya Hinata heran.

"agar kau tak terkejut..."Sasuke menarik Hinata terjatuh tepat di depannya sebelum membaringkan tubuh mereka di atas rerumputan yang di jadikan alasanya.

SILENT TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang