😇~Rumah Andra(1)😇

164 9 0
                                    

"Jangan terlalu mendengarkan apa kata orang karena mereka belum tau semua yang terjadi"

-Aura Velerie-

Hari ini adalah hari senin dimana semua siswa siswi harus mengikuti upacara bendera. Begitu pula dengan kelas Nanda yang sedang mempersiapkan upacara yang akan dibawakan oleh kelas mereka.

"Nda lo udah siap kan" ucap Andi ketua kelas mereka.

"Iya udah kok" jawab Nanda.

"Ini si Dara mana diakan mau jadi pengibar bendera sama Vivi sama Oliv" ucapnya karena tidak melihat keberadaan Dara ditengah lapangan.

Mereka kembali disibukkan oleh kegiatan masing masing ada yang latihan untuk nanti dan ada juga yang berbicara sambil ketawa ketawa.
Namun mata Nanda tertuju pada mobil yang sangat ia kenali mobil siapa lagi kalu bukan Andra. Cowok itu datang dengan Dara. Dara memang masih memanfaatkan keadaan kadang ia bilang kakinya sakit supaya bisa dekat dengan Andra padahal kakinya sudah sembuh.

"Heh dari mana aja lo" tanya Andi pada Dara.

"Ini gue nunggu Andra jemput iyakan Ndra?" Ucap Dara pada Andra yang ada disampingnya.

Nanda yang melihat itu seketika semangatnya hilang kenapa Andra sekarang lebih dekat dengan Dara dari pada dirinya. Ia jadi merasa kalau dia memang sudah tidak ada apa apanya dimata Andra.

"Yaudah liat ni jam semuanya ambil tempat masing masing" mendengar perintah Andi mereka langsung menuju tempat mereka bertugas.

Sebelum Andra pergi ia sempat melihat ke arah Nanda. Gadis itu hanya tersenyum sedangkan Andra langsung memutuskan kontak matanya.

"Baiklah seluruh siswa diharapkan menuju lapangan upacara" perintah pak Galih.

Semuanya berkumpul pada barisan masing masing. Tetapi masih ada yang sibuk mengomentari petugas upacara yang bertugas.

(Rempong bangetkan hehe)

Ngapain sih si Nanda si protokolnya gak semamgat gue.

Nanda tu jelek tau gak jadi bodo banget Andra mau sama dia.

Gue sih ngaku aja nih dia itu pasti cuman mau numpang nama aja sama Andra.

Begitulah kira kira celotehan para siswi yang ada dilapangan ada banyak orang yang tidak suka pada Nanda semenjak ia pacaran dengan Andra apalagi semenjak kecelakaan Dara. Nanda yang mendengar celotehan itu hanya bersikap biasa saja walaupun rasanya ingin sekali dia menentang apa yang semua orang katakan tentang dirinya.

"Jangan terlalu mendengarkan apa kata orang karena mereka belum tau semua yang terjadi" ucap Aura yang berada di samping Nanda.

•••

semua siswa senang karena hari ini mereka dipulangkan lebih awal karena guru akan rapat mengenai pensi tahun ini.

"Ndra lo langsung pulang?" Tanya Dean.

"Maunya si enggak" jawab Andra.

"Gimana kalo kita ke runah lo aja" ucap Farid.

"Boleh juga tuh kan orang tua lo kerja sekalian kita main ps" ucap Dean.

"Iya main ps sambil nguras isi kulkas juga kan" ujar Andra membuat Farid dan Dean tertawa.

"Tau aja nih bang Andra" ucap Dean.

"Yaudah yok cabut" ucap Andra ingin menaiki mobilnya namun terhalang karena suara Dara.

"Andraa" teriak Dara.

"Iya?" Tanyanya.

"Gue denger lo pada mau pergi gue ikut ya" pinta Dara pada Andra. Andra langsung nelirik kearah dua temannya untuk memberi pendapat.

"Oke" jawabnya singkat.

"Auraaa" teriak Farid ketika melihat Aura berjalan bersama Nanda.

"Iya?" Tanya Aura.

"Lo mau ikut gak?"

"Kemana?"

"Kerumah Andra" jawaban Farid membuat Aura melihat ke arah Nanda.

"Gausah deh nanti Nanda gak ada kawan pulang" ucap Aura melihat Nanda.

"Eh Nanda juga ikut aja gimana?" Tanya Dean.

"Emang boleh?" Jawabnya gugup.

"Bolehlah kan rumah pacar lo juga" ucap Dean.

"Tapi gue takut ganggu" ucap Nanda sambil melihat Dara yang ada disebelah Andra.

"Gak kok sans aja" ucap Farid.

"Yaudah yok cabut" ucap Andra.

"Lo sama gue yaa Ndra" pinta Dara mendapat anggukan dari Andra.

"Lo sama gue ra" ucap Farid.

"Yauda Nda lo sama gue aja" ucap Dean melihat Nanda yang terus melihat kearah Andra dan Dara.



Semoga partnya gak ngebosenin ya hehe😅
Tetep baca dan votee♡

Happy readingg♡

On ig||raheldys

ANANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang