😇~Semoga Bahagia.😇

192 12 0
                                    

"Semoga bahagia dengannya"

-Ananda Amara Putri-

Hari ini adalah hari Pensi tahunan dilaksankan. Semua orang mempersiapkan kegiatannya dengan sangat baik.

"Nda gimana nih penampilang gue?" Tanya Aura. Ia memakai kaos bewarna putih serta rok bewarna hitam dan sepatu snickers bewarna putih juga.

"Bagus kok" ucap Nanda.

"Lo doain gue oke semoga gue bisa buat penampilan terbaik" ucap Aura.

"Siap kapten" ujar Nanda sambil meletakkan tangannya dikepala seolah memberi hormat pada Aura.

"Kantin dulu yuk gue haus banget nih" pinta Aura.

"Oke sekalian gue mau nemuin Andra" ucap Nanda lalu mereka pun pergi ke Kantin.

•••

Di kantin.

"Gue duluan yang mesen" ucap Farid.

"Iss gue" ucap Dean.

"Yaampun saya kan buk duluan mesen bakso pake telor jadi ini punya gue" ucap Farid.

"Buk Dean duluan kan" ucap Dean.

Mereka berdua sedang berada di kantin dan berebutan bakso telur punya buk Inah.

"Udah atuh den gausah berantem nanti ibu buatin lagi" ucap Buk Inah.

"Gak bisa buk kan saya duluan" ucap Dean.

"Geser lo anak konda punya gue nih" ucap Dean lagi.

"Udahlah rid ngalah aja" ucap Andra yang lelah mendengar debatan dua sahabatnya ini.

"Okelah ini gara gara Andra aja ya dasar iguana" ucap Farid.

Mereka duduk dibangku pojok kantin yang sudah biasa mereka duduki.

"Nengg Nanda sini" ucap Dean yang melihat Nanda dan Aura.

"Eh Ra sini duduk disamping gue" ucap Farid dan Aura duduk disebelah Farid sedangkan Nanda duduk disebelah Andra.

"Ndra boleh bicara gak?" Pinta Nanda.

"Apa" ucap Andra singkat.

"Gak disini boleh kan?" Sejujurnya Nanda masih canggung dengan Andra karena  sudah lama mereka tidak dekat dan sikap Andra yang berubah dingin semenjak kecelakaan Dara.

"Dimana?" Tanya Andra.

"Taman belakang?" Ucap Nanda.

"Oke"

Mereka meninggalkan kantin dan pergi ke taman belakang sekolah yang kebetulan sepi.

"Aku mau nanya hubungan kamu sama Dara apa?" Tanya Nanda.

"Kenapa" Andra balik bertanya pada Nanda.

"Ya aku liat kamu deket banget ya sama dia"  Nanda tersenyum meskipun senyum itu dipaksakan.

"Apa kamu ngerasa yang bersalah waktu kecelakaan Dara itu emang aku?" Tanya Nanda.

Andra hanya diam mendengar pertanyaan Nanda. Sebenarnya dia masih belum sepenuhnya percaya pada Dara namun ia melihat sendiri dan ditambah para saksi mengatakan memang Nanda pelakunya.

"Ndra jawab" ucap Nanda.

"Kalo gue bilang iya gimana" ucap Andra menohok  hati Nanda. Jadi Andra lebih percaya pada Dara?

"Sumpah Ndra aku gak pernah ngelakuin itu dan kamu malah percaya sama Dara. Kamu juga jadi dingin ke aku. Sekarang selalu Dara yang kamu prioritasin" ucap Nanda dengan nada yang masih ditahan karena ia tidak mau kelihatan lemah.

"Lo bilang gitu ke gue? Lo liat semua ini karena lo KARNA LO! Lo yang udah buat Dara kaya gini dan lo juga yang udah buat gue kaya gini" ucap Andra.

Ucapan Andra memang benar benar membuat Nanda sangat sakit ia tak percaya bahwa Andra berubah hanya karena Dara.

"Kamu kaya gini hanya karna Dara kamu bentak aku karna Dara? Kenapa harus Dara" ujar Nanda. Ia  sangat lelah jika harus disalah kan seperti ini terus.

"Lo gak liat gara gara lo dia sakit! Kakinya sakit! Lo tau gak ini semua karna lo!" Andra menaikkan nada  suaranya.

"Aku lebih sakit" lirih Nanda. Suaranya sudah tidak seperti biasanya.

"Kamu gak pernah kan rasain gimana jadi aku gak kan kamu gak pernah rasain disalahin atas apa yang bukan kesalahan kamu. Kamu juga gak pernah rasain pacar kamu sendiri gak belain kamu malah ikut ngejauhin  kamu"  ucap Nanda.

"Kamu gak tau aku selalu nunggu kamu supaya gak marah lagi. kasian jadi aku ya haha" Nanda menertawakan dirinya sendiri.

Andra hanya melihat kesedihan dimata Nanda. Ia tidak tau apa yang dirasakan Nanda.

"Aku bodo banget ya emangnya  aku siapa untuk kamu? Aku pikir kamu udah percaya sama aku waktu kami kasih gelang ini ke aku" ucap Nanda menunjuk kearah gelang yang dipakainya.

"Mungkin emang kamu udah bahagia sama Dara" lirih Nanda.

"Mungkin udah waktunya aku relain kamu sama dia" ucapnya lagi.

Andra yang  mendengar kata kata  Nanda langsung membeku ditempatnya ada rasa takut kehilangan Nanda dalam dirinya.

"Aku cuman mau ngucapin makasih kamu udah pernah ada dihidup aku makasi udah pernah cinta sama aku dan maaf kalo aku gak bisa  jadi apa yang kamu mau maaf aku cuman ngerepotin kamu" lirih Nanda dan tak bisa di kontrol lagi  Air matanya jatuh tepat di depan Andra.

"Semoga kamu bahagia" ucap Nanda lalu ia berlari pergi dari taman dengan Air mata yang terus mengalir.

"Aghhhh" Andra meruntuki dirinya yang sangat bodoh dia sudah kehilangan Nanda.

"Lo bodoh cowok bodoh!" Andra menjambak rambutnya frustasi.







Tetep baca dan votee🍁
Semoga suka sama partnya:))

Happy readingg🍁

On ig||raheldys





ANANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang