Lucas Pov
Sudah beberapa minggu semenjak kami sampai dan tinggal di Afaron. Dalam beberapa minggu ini, hari berjalan seperti biasanya. Ya... bangun, makan, mandi, pergi ke perpustakaan, pulang, makan, mandi, tidur. Itulah semua keseharianku, Zoe, dan Jaden.
Dalam beberapa minggu ini, setiap kali aku menjaga perpustakaan, pasti Silas ada di perpustakaan. Jadi, pada dasarnya dia memperhatikanku setiap hari... kenapa sih dia? Dan setiap kali aku bertanya apa yang dia lakukan di sini. Dia hanya tersenyum.... Aku hanya bisa menghela nafas dan melanjutkan tugasku.
Dalam beberapa minggu ini, aku belum bisa mengetahui sihirku atau bahkan aku punya sihir atau tidak. Jaden dan Zoe mencoba menyemangatiku tapi, aku masih merasa agak sedih.
Tapi, hari ini aku berasa akan ada hal yang berbeda. Dan ternyata benar adanya saat Jaden memintaku untuk menemaninya pergi mencari sebuah tanaman sihir. Untungnya, Clara memperbolehkanku untuk membantu Jaden dengan catatan, aku memberikannya tanaman sihir yang kami cari.
Sayangnya, Zoe tidak bisa ikut. Zoe harus membantu cafe karena mereka lagi kekurangan pegawai. Jadi.... Zoe tidak ikut.
"Um... emang kita butuh tanaman Algona untuk apa?"tanyaku yang berjalan mengikuti Jaden di tengah hutan.
"Bukan aku yang membutuhkannya, tapi Yuji,"jawab Jaden
Algona merupakan tanaman berbentuk sebuah bunga. Tanaman itu merupakan tanaman hias sekaligus tanaman obat. Algona merupakan salah satu tumbuhan yang lumayan susah ditemukan. Bukannya mereka punah hanya saja mereka susah ditemukan.
Biasanya Algona tumbuh di tengah-tengah hutan entah dimana yang jelas di tengah-tengah hutan. Mereka akan tumbuh berkelompok. Walaupun berkelompok, mereka hanya ada dalam jumlah sedikit. Sehingga tidak jarang ketemu satu dan di dekatnya bakalan ada yang lain.
Jaden memegang sebuah peta, peta yang diberi Yuji. Kata Jaden, peta ini menunjukkan dimana Algona berada.
"Aku bingung, kenapa dia tidak mengambilnya sendiri? Padahal kan dia udah tahu dimana tanamannya berada"kata Jaden agak kesal
"Mungkin dia sibuk,"jawabku
"Hah.....,"kata Jaden menghela nafas capek.
Aku pun berhenti berjalan. Jaden yang melihat itu juga berhenti dan bertanya.
"Ada apa?"tanya Jaden
"Aku bisa merasakan ada yang mengawasi kita. Aku tidak tahu... siapa atau apa,"kataku ke Jaden
Jaden terlihat ingin mengatakan sesuatu. Namun, sebelum Jaden membuka mulutnya, dari semak-semak lompatlah seekor mahluk/hewan. Hewan itu adalah serigala besar berwarna hitam. Dia dua kali lebih besar dari serigala biasa.
Jaden pun berdiri di depanku dan menggunakan sihir anginnya untuk memotong serigala itu. Namun, sepertinya tidak mempan.
"Bagaimana bisa? Dia tidak terluka sama sekali,"kata Jaden dengan kaget. Serigala itu pun menerkam ke arah kami. Namun, aku dan Jaden menghindar dengan cepat.
Pada saat seperti ini lah aku sangat ingin mengetahui dan menggunakan sihirku.
"Akida"kata Jaden, muncul duri-duri dari tanah. Duri-duri itu terbuat dari es. Serigala itu menghindar dengan melompat ke belakang.
"Sial, feta,"kata Jaden mencoba memotong serigala itu dengan sihir anginnya. Terlihat bahwa sihir anginnya lebih kuat dari sebelumnya. Serigala itu tidak terluka sama sekalu.
"Apa-apaan ini?! Bagaiman bisa?! Aku sudah memperkuat sihir anginku,"kata Jaden
"Hm... sepertinya dia memiliki resistensi sihir,"kataku
KAMU SEDANG MEMBACA
Phantania (Slow Update)
FantasyAku tidak tahu apa yang terjadi tapi, aku tahu kalau sebelumnya aku tergeletak di trotoar. Dan entah mengapa, aku bangun di dunia lain. note: cerita ini mengandung unsur BL atau Boys Love note: semua gambar dan video di cerita ini bukan milik author