Lucas Pov
Aku dan Silas sedang berjalan menjelajahi Veldan Cave. Kami berjalan sambil melihat ke sekeliling kami. Hm... crystalnya banyak sekali. Namun, saat aku melihat sekelilingku, aku melihat suatu hal yang ganjil.
Terdapat sebuah crystal berwarna biru namun, tidak seperti crystal lainnya, crystal yang ini memiliki semacam lingkaran sihir di atasnya. Aku pun melepas genggaman tanganku dari Silas lalu, berjalan ke arah crystal tersebut.
Aku berlutut di depan crystal tersebut lalu perlahan-lahan menyentuh lingkaran sihir yang ada. Namun, secara tiba-tiba, aku merasakan sedikit perih di jari telunjukku. Aku langsung menarik tanganku dan melihat jari telunjukku.
Ada darah yang mengalir dari jari telunjukku, namun hanya sedikit. Aku pun mencelupkkan tanganku ke genangan air yang ada di samping crystal tersebut untuk mencuci darahnya. Setelah itu, aku melihat ke arah lingkaran sihir tersebut dan melihat bahwa lingkaran sihir itu bersinar.
"Lucas?"panggil Silas dengan bingung
"Uh... aku menemukan lingkaran sihir,"kataku ke Silas
Silas pun melihat ke arah crsytal yang berada di depanku dengan bingung. Tidak berapa lama, lingkaran sihir yang tadinya menyala jadi redup. Dan seketika itu juga, terdengar sebuah bunyi seperti pintu yang terbuka.
Aku menengok ke arah bunyi tersebut, bunyi yang aku yakin berasal dari pohon yang ada di tengah-tengah, pohon yang memiliki ukiran-ukiran tersebut. Aku pun berdiri dan berjalan balik ke arah pohon tersebut, Silas mengikutiku.
Setelah sampai di depan pohon, aku menemuka sesuatu yang berbeda. Ukiran-ukiran yang berada di batang pohon tersebut terbelah secara vertikal dan terbuka. Mereka terbuka sama seperti double door atau dua pintu yang terbuka.
Di dalamnya, terdapat semacam drawstring bag berwarna coklat. Aku mengambil tas kecil tersebut dan membukanya. Di dalamnya, ada sebuah benda, sebuah kalung.
(Gambar bukan milik author)
Aku mengambil kalung itu dan melihatnya lebih jelas. Aku tidak tahu... tapi melihat kalung ini... aku berasa ingin menangis. Namun, secara tiba-tiba, aku dapat mendengar suara di dalam pikiranku. Suara itu terngiang di kepalaku. Seperti semacam flashback atau memori masa lalu.
'I will always love you'
'Maafkan aku, Lucas'
'Aku menyayangimu'
"Lucas? Lucas!"panggil Silas yang terdengar khawatir. Aku pun buyar dari lamunanku.
"Ah, maaf aku hanya... seperti mengetahui sesuatu tentang kalung ini,"kataku
"Apa itu?"tanya Silas
"Entahlah, tapi yang jelas... aku berasa mengetahui kalung ini tapi, pasa saat yang bersamaaan aku tidak tahu apa-apa...."kataku ke Silas
KAMU SEDANG MEMBACA
Phantania (Slow Update)
FantasyAku tidak tahu apa yang terjadi tapi, aku tahu kalau sebelumnya aku tergeletak di trotoar. Dan entah mengapa, aku bangun di dunia lain. note: cerita ini mengandung unsur BL atau Boys Love note: semua gambar dan video di cerita ini bukan milik author