Prolog

9.5K 328 4
                                    

Tubuhku terbangun dari alam mimpi membuatku mengerang dan meraba meja di samping tempat tidurku dimana ponselku berada.

"pukul enam" Kata wanita robot di ponselku

Astaga masih pagi sekali! bahkan alaram ku belum berbunyi. Aku menurunkan kakiku ke lantai merasakan karpet bulu lembut milikku. Aku mendengar gesekan di ujung kamar lalu suara lonceng kecil beradu membuatku tersenyum.

"selamat pagi Gypsy!" Aku mendengar suara kuku pada lantai lalu anjing itu menghampiriku, aku mengelus bulu halusnya membuat dia mengerang keenakan.

"Ayo kita sarapan!"

Aku keluar menuju dapur meraba meja granit yang dingin lalu membuka laci atas sebelah kiri mengambil serealku lalu mangkuk di bagian bawah dan susu di kulkas.

Aku menuang semuanya lalu memakannya, setelah selesai aku mencucinya lalu memberi makan Gypsy sebelum mandi.

Aku keluar menghirup udara segar dan bau khas ladang yang membuatku tersenyum. Dapat aku rasakan cahaya matahari membuat tubuhku hangat dan memanjakan mataku dengan cahaya terang.

"Kakak!" Aku berjingkat kaget saat mendengar teriakan itu di sampingku membuatku mengalihkan kepala ke sumber suara lalu memukul tubuhnya.

"Jangan mengagetkanku!"

Aku dapat mendengar suara tawanya seolah sama sekali tidak merasa bersalah.

"Kau lucu sekali jika terkejut seperti tadi"

"Apa yang membuatmu sepagi ini kemari?"

Aku tahu adikku ini tidak akan kemari sepagi ini jika tidak menginginkan sesuatu.

"aku hanya ingin melihat kakak tercantikku apa tidak boleh?"

Aku memutar mataku lalu masuk kedalam membuat Samuel Jr kegirangan melihat Gypsy.

"Dia besar sekali"

"Semua anjing pemandu memang besar"

Aku membuka kulkas dan mengeluarkan gelas menaruh jariku sedikit kedalam gelas lalu menuang perlahan memastikan tidak tumpah.

"Bagaimana kabar Nina?" Tanyaku merujuk ke pacar Sam dari kuliah.

"Dia baik sangat baik malah"

"oke apa yang kau ingin bicarakan sesungguhnya?"

Asa jeda beberapa detik disitu membuatku semakin kesal dengannya.

"Aku ingin menikah dengan Nina"
Tubuhku terpaku sesaat namun aku segera menguasai diriku dan tersenyum.

"Kau sudah melamarnya"

"belum"

"Kau sedang meminta saranku? Sam aku sudah tidak pacaran lebih dari lima tahun kurasa aku tidak dapat memberikanmu apapun" candaku berdoa dalam hati agar dia tidak menjatuhkan bom itu, astaga menikah sajalah sana!

"Bukan itu sok pintar"

"Lalu?"

Dapat aku dengar dia menghela nafas lalu tiba-tiba dia sudah ada di depanku dan memegang tanganku.

"aku ingin minta izinmu ka"

Tubuhku menegang dan dapat aku rasakan pandangan intens itu.

"Kau seharusnya meminta izin orang tua Nina dan Ayah Ibu bukan padaku"

"Lily Amelia Constara kau tau apa maksudku!" Aku tidak dapat menahan tawaku saat dia sudah kesal begini, setelah tawaku reda aku memeluknya bingung bagaimana adikku bisa tumbuh begitu cepat dia bahkan lebih tinggi dariku sekarang.

"menikahlah Sam, berbahagialah jadilah Eral of Ashwook Aku tahu kau pasti bisa lebih baik daripada kakek dan Ayah"

"Tapi media ak..."

"aku tidak perduli" Potongku cepat.

"Aku tidak perduli kau menikah lebih dulu dan aku tidak perduli soal media atau siapapun itu aku tidak akan mendengarkannya"

Dapat aku dengar Samuel tertawa sebelum memelukku lagi, astaga aku sayang dia.

"Koreksi kau akan mendengar mereka jika kau lupa kau ini buta bukannya tuli"

Aku akan menghajar bokongnya.

The Lady And The BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang