Dua Puluh Dua

2.1K 186 9
                                    

"KALIAN EGOIS!"

Aku berteriak ketika aku masuk kedalam kamar yang di bimbing oleh Ibuku, aku tidak perduli jika ini pertama kalinya aku membangkang dan menaikan suara kepada mereka. Apa yang baru saja mereka lakukan kepada Dom itu sungguh kejam.

"Lily dengarkan kami dulu nak" Aku mendengar Ibuku berkata lembut, namun aku menggeleng kuat. Ibuku yang biasanya meledak-ledak jika aku terkena masalah sepele sekarang bersikap lembut yang berarti masalah ini jauh lebih rumit karena beliau harus menenangkan Ayahku juga.

"Apa yang aku harus dengar bu? Kalian mengusir dia bagaikan dia punya penyakit menular padahal yang pernah dia lakukan selama ini adalah menjaga ku"

"Aku akan keluar, aku tidak bisa berfikir jernih" Aku mendengar suara berat Ayahku sebelum bantingan pintu.

Aku menangis terisak sambil memeluk diriku sendiri, ohh Dominic ku, Maafkan aku karena tidak dapat menahanmu disini namun aku masih kecewa ketika kau sama sekali tidak melawan ketika di suruh pergi, setidaknya kau dapat berkata tidak dan menjelaskan perasaanmu atau selama ini perasaanmu tidak sebesar itu?

"Lily" Ibuku mengambil tubuhku dan memeluknya erat sembari mengusap bahuku. Dia membimbingku duduk di pinggir ranjang, aku menaruh kepalaku di bahunya dan menangis seperti waktu pertama kali tahu bahwa duniaku akan menjadi gelap.

"Sayang kau tahu Ibu dan Ayahmu mencintaimu kan? kami hanya ingin yang terbaik untukmu"

"terbaik?! dia yang terbaik bagiku Bu! aku mencintainya dan kalian mengusirnya karena apa? karena dia bukan bangsawan? karena dia seorang pengawal begitu?!"

"Lily Amelia Constara! apa kau memandang rendah orang tuamu seperti itu?!"

Aku bangkit sambil menggeleng dan memegang kepalaku yang sangat pusing.

"Lalu kenapa? katakan alasan yang masuk di akal dan tolong jangan katakan kata-kata dia tidak pantas untukku"

"dia memang tidak pantas untukmu"

Aku memejamkan mataku merasakan kesedihan serta kemarahan yang berkecamuk di dalam diriku.

"Kau tidak mengenalnya bu, dia adalah laki-laki paling bertanggung jawab dan penyayang yang aku tahu"

"Dia kriminal Lily"

Aku langsung terhenti, perasaan tidak percaya dan penyangkalan besar-besaran langsung timbul.

"Dia mantan tentara bu"

"ya namun sebelum itu dia ikut dengan Ayahnya untuk menjual narkoba dan senjata api ilegal belum lagi bisnis perjudian dan prostitusi milik Ayah dan temannya"

Aku mundur selangkah seolah Ibuku baru saja menamparku.

"Jangan jatuh cinta terlalu dalam padaku Lily"

"Setelah aku lulus kuliah aku bekerja bersama ayahku dan temannya selama dua tahun sebelum ayahku memaksaku untuk masuk militer"

"Beliau meninggal setelah aku di umumkan lulus, Aku tidak akan pernah melupakan senyum bahagianya ketika tahu jika aku akan menjaga Mama dan Giana dengan baik"

Perkataan Dominic berputar-putar di kepalaku seperti lagu rusak yang membuat otakku mau pecah.

Tidak, Dom ku tidak mungkin melakukan itu semua, dia tidak akan tega, kan?

"Kau tidak tahu seberapa marahnya ayahmu ketika dia melihatmu bersama Dom dua minggu yang lalu, namun aku menenangkannya dan mengatakan padanya untuk memberi anak muda itu kesempatan"

Aku mendengar Ibuku menarik nafas panjang sebelum sebuah tangan lembut menarikku untuk duduk lagi di tepi ranjang.

"Aku tidak pernah perduli jika kau jatuh cinta dengan bangsawan atau bukan selama pria itu baik dan memang tulus padamu, namun dia seorang kriminal Lily yang hanya lolos dari penjara karena dia masuk militer"

The Lady And The BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang