Happy reading 💜💜
Dom tidak melepaskan genggaman tangannya dari bandara, hal itu membuatku senang sekaligus takut.
Aku menyandarkan kepalaku di pundak lebarnya dan memejamkan mata menikmati kehadirannya saat taxi yang kita tumpangi melaju menuju masion keluargaku.
"Kita hampir sampai"
Aku duduk tegak ketika mobil itu berhenti lalu Dom menghilang dari sisiku untuk membantuku turun. Aku menarik nafas dalam untuk menenangkan jantungku. Aku berjalan terlebih dahulu sambil memegang siku Dom merasa kehilangan karena dia sudah tidak menggenggam tanganku lagi.
Aku mendengar Gypsy menyalak sebelum seekor anjing besar dan berbulu lebar menyerang ku membuatku terjungkal ke belakang. Dom segera menangkap ku namun Gypsy tidak mau tenang membuat Dom ikut terjatuh denganku di atasnya.
"Aku juga merindukanmu" Kataku sambil tertawa ketika dia menjilati wajahku dengan membabi buta.
"Gypsy! astaga" Aku mendengar suara Ayahku dan Gpsy segera di tarik mundur membuatku bisa bernafas lagi.
"Kau tidak apa-apa sayang?" tanya Ayahku sambil mengambil tanganku.
"Aku baik-baik saja" Ucapku tersenyum lebar, aku merindukan Ayahku.
"Apa anda terluka my lady?"
Aku benci ketika Dom memanggilku seperti itu terutama nada formal di dalam nadanya namun kita telah sepakat untuk menyembunyikan hubungan kita dulu sampai kita mengetahui akan seperti apa reaksi keluargaku.
"Ya" Ucapku singkat.
"Lily!" Aku mendapat pelukan lebar dari Ibuku dan dapat mendengar nada terisak dari mulutnya.
"Ohh kau tidak tahu seberapa leganya kita setelah mengetahui jika penculik mu itu telah di tangkap dan kau bisa pulang!"
"Aku juga senang" Senyum di bibirku tidak sampai ke hatiku karena hanya setengah dari diriku yang senang sedangkan yang satunya lagi ingin kembali lagi ke Italia dan menikmati Dom untuk diriku sendiri.
"Masuklah kalian pasti lelah" Ayahku merangkul ku dan Ibuku mengambil tanganku, Aku berada di tengah-tengah mereka sementara aku mendengar lonceng Gypsy di depan kami.
"Dom?" tanyaku sambil berhenti sesaat.
"Saya disini my lady" Aku mendengar suaranya di belakangku yang aku balas dengan anggukkan kepala.
"Bunga Lily kecilku! Bagaimana liburanmu?" Aku merasakan pelukan lebar kakekku dan langsung menenggelamkan diri kedalamnya ingin rasanya aku menceritakan segala isi hatiku padanya karena semenjak dulu Beliau lah yang paling mengerti.
"Kakek mengasingkan ku ingat? aku yakin itu bukan liburan?"
"bukan? lalu mengapa kau tampak lebih bercahaya?"
Aku langsung terdiam dan merasakan jantungku berdetak tiga kali lebih cepat.
"ahh.. itu... udara.. ya udara di Itali sangat bersih"
"Aku yakin" namun nada itu malah membuatku tidak yakin.
"Nah bagaimana jika kita membuat makan malam keluarga? Samuel akan pulang nanti sore bukan?"
"Aku setuju, aku ingin bersama anak-anakku lagi" Kata Ibuku dengan nada penuh antusias.
Aku mendengar mereka bercaka-cakap dengan antusias namun aku merasakan ketenangan murni dari priaku, ingin rasanya aku memanggilnya dan menempatkan dia di sisiku. Aku mengutuk mataku lagi karena tidak dapat melihat dimana Dom berada dan memberitahunya dari pandangan mataku bahwa aku juga tersiksa dengan keadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lady And The Bodyguard
Random#2 Constara Books Lily Constara sebagai cucu pertama keluarga Constara seharusnya Lily memiliki hidup paling sempurna dengan harta dan kekuasaan keluarganya belum lagi memiliki paras menawan dan juga keluarga yang begitu mencintainya namun kehidupan...