Enam Belas

3.3K 220 5
                                    

Sorry for all the delay but i hope you like this one 💜💜💜







Dengan tarikan nafas panjang aku mengambil ponselku dan mencari nama yang sudah sangat lama tidak aku hubungi, sial bahkan mungkin nama ini yang membuatku bermimpi buruk lagi tadi malam.

"Halo?" Suara wanita di sana membuatku memejamkan mata dan teringat akan hari-hari indah di waktu liburku yang aku habiskan di rumahnya.

"Pagi Mama ini Dom"

"Dominic! apa kabarmu?"

"Aku sehat" Wanita yang sudah setengah abad lebih itu selalu ceria dan hangat membuatku nyaman bersamanya.

"Aku senang mendengarnya"

"Giana bilang kau ingin berbicara denganku?"

"iya aku hanya ingin mengabarkan jika Adam sudah lulus kuliah beberapa bulan yang lalu dan sudah memiliki pekerjaan"

Senyum langsung terukir di bibirku kala mendengarnya, Adam adik lelaki April yang sudah ku anggap seperti adikku sendiri dia selalu bersemangat ketika aku berkunjung dan terakhir aku melihatnya dia berusaha tetap kuat dan berjanji akan merawat mamanya seperti April merawat mereka.

"Itu hebat, anak itu akan luar biasa"

"aku tahu dia bersihkeras tidak ingin mencari kekasih sampai beberapa tahun lagi Dios aku sudah tua dan ingin menggendong cucu"

Aku tertawa kecil mendengarnya, rasanya sudah bertahun-tahun yang lalu aku bercakap-cakap seperti ini.

"aku yakin dia hanya ingin membahagiakanmu"

"Aku tahu, Karena itu aku minta kau menghubungiku, Adam sudah dewasa dia dapat membiayai ku sekarang. Kau sudah bisa berfokus pada keliarga dan kehidupanmu Dom"

"Aku tidak keberatan, sungguh Bossku memberikan bonus yang terlalu banyak" Aku mendengar suara tawa di sana aku yakin dia tidak mempercayainya.

"Meskipun itu benar aku yakin kau terlalu sibuk bekerja hingga aku tidak mendapatkan undangan pernikahan sampai sekarang"

"Mama...."

"Jangan merajuk di depanku seperti itu, yang ingin ku katakan adalah kau berhak bahagia Dom, aku yakin April menginginkan hal yang sama untukmu, kami disini baik-baik saja Adam dapat merawat ku kau bisa berhenti mengirimkan uang dan mulai mencari kebahagian mu sendiri"

Aku menarik nafas panjang saat pikiranku terlempar ke hari di mana April membuatku berjanji untuk menjaga keluarganya.

"Tidak apa-apa Dom, kau dapat berkunjung kapan saja kau tetap anakku, Aku mencintaimu Dominic"

"Aku mencintaimu juga Mama"

Aku menutup telpon itu dan memandang kearah jalanan, aku bahkan belum bergerak dari dalam mobilku, Mencari kebahagiaanku ya?

Aku hampir menghantam kepalaku ke stir mobil karena yang bisa aku bayangkan adalah Lily dan tahu dengan kesadaran penuh bahwa dia adalah buah terlarang untukku.

"tapi kau punya hari ini, saat ini dimana keluarganya tidak akan tahu"

Sial aku benci kepalaku sendiri jika benar. Bahkan Lily berkata bahwa dia mencintaiku suatu hal yang dapat membuat dadaku meledak karena sukacita.

Persetan dengan yang lainnya, Aku akan menemukan kenahagian ku sendiri meskipun leherku taruhannya.

-------------------------------

Aku kembali dengan langkah lebar dan melihat jam tanganku, Aku tertawa kecil saat aku sadar aku hanya menghabiskan waktu lima belas menit.

Aku berjalan ke dalam kamar dan menemukan Lily sedang memejamkan mata menikmati air hangat di tubuhnya. Aku tidak berbohong saat aku bilang dia sangat cantik, terutama saat matanya menyala dengan gairah dan aku berniat membuat mata itu menyala lagi untuk beberapa jam kedepan.

The Lady And The BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang