14. i never let you go.

59.5K 6.2K 2K
                                    

Perkataan dokter itu terus terngiang di telinganya. Haechan menangis dalam kesendirian, dia takut kemungkinan-kemungkinan yang harus dia hadapi selanjutnya.

"Kita akan selamat, Sayang. Aku akan menyelamatkanmu dan tolong jadilah anak baik agar aku juga selamat."

Dia stres, masa kehamilan ini membuatnya semakin banyak pikiran.

Dia stres, masa kehamilan ini membuatnya semakin banyak pikiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa yang kau bicarakan dengan istriku?" tanya Mark marah pada dokter kandungan kepercayaannya.

"Hanya memperingatinya agar dia menjaga kandungannya dengan baik."

"Kau ini dokter kandungan, seharusnya kau menyemangatinya dalam masa kandungannya, bukan malah menakut-nakutinya dengan mengatakan kemungkinan bahwa Haechan akan meninggal saat melahirkan."

Dokter itu menunduk, menyesali ucapannya yang pernah dia katakan pada istri sang tuan.

"T-tuan, maafkan saya."

"Terima kasih sudah membantu Haechan memeriksa kandungannya selama ini, besok aku akan pindah ke dokter lain yang lebih profesional."

Dan setumpuk uang Mark berikan kepada dokter itu.

"Tapi faktanya kehamilan pada laki-laki lebih berisiko, Tuan. Kau lupa?" kata sang dokter sebelum Mark pergi meninggalkan ruangannya.

Sialan memang.

(☀️)

Anak.


Siapa yang tidak mengharapkan kehadirannya untuk melengkapi pasangan yang sudah berkeluarga.

Tapi Mark tahu betul meskipun Haechan berpura-pura untuk kuat di hadapannya.

"Kau tidak kuliah?" tanya Mark yang heran dengan istrinya yang justru masih bergelung dalam selimut di pagi hari.

"Mark, aku ingin berhenti kuliah."

"Kenapa tiba-tiba?"

"Aku tidak mau kuliah."

"Baiklah, aku akan mengurusnya, mari bangkit dan ayo masakkan aku sesuatu."

Haechan yang mendengar perintah itu justru mengangkat selimutnya tinggi-tinggi sampai badannya tertutupi.

"Kau hanya memasak, Haechan."

"Tidak mau, aku takut."

"Kau ini benar-benar tidak bertanggung jawab menjadi seorang istri."

Bukan kicauan bantahan yang Haechan layangkan untuk membalas Mark, melainkan dengan tangisan di balik selimut itu.

Percuma Haechan menutupinya, Mark tahu segalanya, suaminya itu tahu jika Haechan hanyalah pemuda yang rapuh.

Mark agak menyesal karena menghamili seorang bayi.

"Mark, aku benar-benar mencintaimu, aku tidak mau meninggalkanmu. Aku ingin menggugurkan bayi ini."

he's afraid to lose me • markhyuck ( ✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang