4. pumpy lips.

68.3K 7.3K 2K
                                    

"Aku merasa salah jurusan," keluh Haechan dengan wajah terlihat lesu, dibenarkan oleh salah satu teman sekelasnya.

"Kau benar, aku juga," ujar Hyejoo.

"Baru masuk semester awal dan kita akan mengunjungi kunjungan industri. Malas sekali karena dosen tidak memberi tahu perusahaan mana yang akan kita datangi."

Hyejoo yang mendengarnya kini tampak lebih bersemangat, "Tanpa diberitahu pun, sudah jelas kita akan berkunjung ke Nct House."

"PT. Nct? Kau serius."

"Tentu saja."

"Kita akan berkunjung ke perusahaan suamiku?!" histeris Haechan sambil menggebrak meja, mengagetkan seisi kelas.

"Diamlah!"

"Suami?!" Hyejoo pura-pura terkejut, dia pikir Haechan sedang berhalusinasi.

"Kau tahu Mark Lee kan? dia suamiku!"

"Hahahahhaa," lalu tawa mereka menggema di ruangan itu.

Mereka tertawa, tak percaya dengan pernyataan konyol Haechan.

"Kau ini sangat humoris, Haechan."

"Mark, mereka tidak mempercayaiku, aku bilang kepada mereka bahwa kita sudah menikah, tapi mereka tidak percaya," kata Haechan dengan raut murungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mark, mereka tidak mempercayaiku, aku bilang kepada mereka bahwa kita sudah menikah, tapi mereka tidak percaya," kata Haechan dengan raut murungnya.

"Wajahmu memang tidak bisa dipercaya."

Balasan Mark itu membuat Haechan kesal, "Tapi setidaknya aku tampan dan manis, tidak seperti dirimu yang menyeramkan, cobalah untuk senyum, seperti ini."

Senyuman Haechan memang manis, tapi jika dibuat-buat begitu menakutkan.

Melihat Mark berjalan ke kamar, Haechan mengikutinya, dia tahu apa yang akan Mark lakukan setelah ini, menyalakan macbook dan bekerja tanpa kenal waktu.

"Kau ini sudah kaya, mengapa terus bekerja?"

"Tidurlah, jangan ganggu aku."

"Kukira aku salah satu orang yang paling beruntung di dunia karena menikah denganmu, nyatanya aku menjadi orang tersial di dunia."

Perkataan sang istri membuat mark tertohok, tetapi dia tetap berusaha tidak peduli dengan Haechan yang terus mengoceh membicarakannya.

"Kau tahu mark? Aku bersyukur dapat menikah denganmu, tapi jujur, aku tertekan."

Haechan mengusap pipinya yang tiba-tiba basah, "Oh apa ini, aku sangat emosional."

Mark hanya terdiam, penasaran dengan apa yang akan Haechan katakan selanjutnya.

"Aku mengumpulkan keberanian untuk bertanya tentang hubungan ini, Mark."

he's afraid to lose me • markhyuck ( ✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang