"minggu ini gue jamin gabakal ada pelajaran!" seru Somi
"pede banget lo? Paling juga besok udah mulai belajar" jawab Chaewon
"yeu lo gapercayaan amat sih! Gini deh, sampe belajarnya minggu depan lo traktir kita makan sushinya Renjun! Begitu juga sebaliknya" tantang Somi
Chaewon mengangguk "deal"
hening
"dih kok hening?" tanya Ryujin
"kemaren gue liat Jeno kerja paruh waktu di cafe" ujarku
"ANJIR JOA LO SERIUS?!" seru Ryujin kaget
emang ya, dari kami berempat emang Ryujin yang paling Hyper, hyper suaranya, sikapnya, aktifnya, ketawanya
Pecicilan banget"muka gue keliatan lagi ngeboong emang?" tanyaku
"Jeno tuh ganteng, kalau misalnya dia kaya udah gue embat dari jaman kapan kali" ucap Chaewon
"iya, bahkan sama Haechan aja gantengan Jeno kata gue" ujar Somi
Kami menatap Somi bingung "ini kayaknya gue spill ke Haechan rame nih" ucap Ryujin sambil mengeluarkan hpnya
Somi mengangguk "sok aja, Haechannya juga udah tau kok. Gue udah pernah bilang ke dia"
"TERUS DIA BILANG APA?" tanya Ryujin dengan suara yang cukup keras
"dia ngangguk waktu itu, mungkin dia nyadar kalau Jeno lebih ganteng dari dia" jawab Somi
Aku dan Chaewon yang dari tadi menyaksikan hanya bisa menggelengkan kepala
Tidak mengerti dengan jalur pikiran Ryujin, Somi, apalagi Haechan"huhuhu gue udah gasabar di traktir Chaewon sushi minggu depan" ucap Somi menggoda Chaewon
"apaan sih lo! Udah pasti gue yang menang!"
Somi menjulurkan lidahnya "udah ah ayo makan"
"mmm... Kalian duluan deh, gue mau ke toilet" ujarku
"oke, jangan lama lama" balas Chaewon
Setelah mereka jauh dari kelas, aku menghampiri Jeno yang duduk sendiri di belakang
"lo beneran gamau tanggung jawab luka gue?" tanyaku
"ck, lo mau apa sih?" jawabnya dingin
Wow, aku terkejut mendengar suaranya, lebih rendah dari yang kubayangkan
Dia beneran bisa bicara ternyataAku tersenyum "gatau deh, seneng aja gangguin lo" jawabku
"kurang puas jatohin gelas di kerjaan gue?" tanyanya dingin
"lo ga makan?" tanyaku tanpa menjawab pertanyaanya
"peduli lo apa?" jawabnya dingin
"eyy, santai bos, gue nanyanya baik baik nih" ujarku
"lo ga pantes dibaikin" ujar Jeno sambil berjalan meninggalkan ku sendiri di kelas
Aku mendecih
Pantes aja dia di bully Chenle, sikapnya aja ga baikAku berjalan ke kantin dan langsung disambut oleh lambaian dari tangan Ryujin dan Renjun
Mereka berada di meja yang berbeda
Jelas, mereka beda kubuAku mengedipkan mata ke Ryujin dan berjalan ke arah Renjun
Aku gak tau kenapa aku ngedipin mata ke Ryujin hahahaha
Tapi aku jelas menghindari tempat Ryujin karena ada Chenle"lo belom ambil makan Jun?" tanyaku
"belom, gue nunggu lo" jawabnya "yuk?"
Aku mengiyakan ajakan Renjun
Setelah mengambil makan, aku langsung teringat Somi
Pasti dia bosen karena menu makanan di sekolah dan di rumahnya sama, kadang lucu memikirkannya"dih, lo kenapa deh senyum senyum sendiri?" tanya Renjun
"oh? Engga, lo lucu aja soalnya hehe" ujarku
Renjun hanya menggelengkan kepalanya saat mendengar jawabanku
"Heh anak bocah, jangan bikin kita di sini jadi nyamuk!" seru Lucas, kakak kelas kepadaku dan Renjun
"Apa? Bahkan kita aja gak pacaran" ujarku
Renjun bisa dibilang dia lebih akrab sama kakak kelas
Ya buktinya sekarang, kami sedang makan bareng Mark dan Lucas"terus kenapa ga pacaran aja?" tanya Mark
Aku melihat ke arah Renjun yang dari tadi menatapku lalu menggeleng "nope, he is not my type"
"gue juga bukan tipe lo kan Jun?" Tanyaku sambil tersenyum
"Ya bukan lah! Mana mau gue pacaran sama cewe kasar kayak lo" bantah Renjun
-
Yaampun aku nulis apa ㅠㅠ
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Puzzle Piece | Jeno Lee ✔
Фанфик❝rather than trying to have everything, it's more important to not lose a single thing, jo❞