Hai semuanya? Apa kabar? Semoga kalian selalu baik. Kalau kalian tanya kabarku, entahlah tapi bisa dibilang lebih baik dari sebelumnya. Gangguan psikologiku udah membaik setelah melakukan terapi di australia. Hari ini hari pertamaku setelah 9 tahun berada di Korea. Aku pulang. Aku kembali.
Udara khas Seoul membuat detak jantungku berdegup kencang. Jujur aku gugup aku juga takut. Kalau kalian tanya tentang Lee Jeno, ah entahlah. Aku berusaha sekuat mungkin untuk menghilangkan dia dari pikiranku dan untungnya aku bisa. Tujuanku kembali ke sini bukan karena Lee Jeno. Aku rindu Ayah. Aku rindu Kak Chanyeol.
Dan disinilah aku, di depan kantor polisi. Tempat dimana semua kejadian memilukan 9 tahun yang lalu terjadi. Aku menarik nafasku dalam-dalam lalu berjalan masuk ke tempat itu. Ayo Joanne, kamu pasti bisa
“Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?” tanya seorang polisi kepadaku
“ah, iya Pak. Saya mau menjenguk tahanan atas nama Park Seojoon dan Park Chanyeol” jawabku
“eoh?” kulihat wajah polisi itu sedikit bingung “tunggu sebentar ya, saya cek dulu. Boleh duduk dulu disini” ujar polisi itu sebelum ia pergi meninggalkanku
Aku duduk di salah satu sofa disana sambil memeluk kotak makan untuk Ayah dan Kakakku. Aku gak sabar untuk melihat rupa mereka. Apa mereka baik-baik saja selama disini? Apa mereka makan dengan baik? Aku juga tiba-tiba penasaran gimana model rambut mereka sekarang
“Permisi” ujar salah satu polisi kepadaku yang membuatku langsung berdiri dari dudukku
“iya pak, bagaimana?”
“Begini, tahanan atas sama Park Seojoon dan Park Chanyeol sudah dibebaskan dari tahun lalu” jelas polisi itu
Aku mengerutkan alisku bingung “sorry? Maksudnya gimana ya pak? Ayah dan Kakak saya seharusnya belum bebas. Mereka kan terkena hukuman 14 tahun penjara, pak?”
“ah, iya. Hukuman 7 tahun pertama atas kasus korupsi sudah selesai. Saat menjalani 1tahun pertama atas kasus pembunuhan, penuntut mencabut tuntutannya kepada mereka. Jadinya ayah dan kakakmu sudah bebas”
Penuntut mencabut tuntutannya? Maksudnya.....
“Lee Jeno?” tanyaku ragu kepada polisi tersebut
“maksudnya?” tanya polisi itu bingung
Aku menggeleng dengan cepat “bapak tau dimana Ayah dan Kakak saya sekarang?”
“Maaf, setelah mereka keluar dari sini, mereka bukan tanggung jawab kami lagi”
“yasudah kalau begitu, saya permisi” lanjut polisi itu lalu meninggalkanku
Lee Jeno mencabut tuntutannya kepada Ayah dan Kakak? Maksud dia apa? Tujuan dia itu apa?
Aku menggaruk kepalaku frustasi. Aku harus ketemu dengan Lee Jeno sekarang. Eh, tapi masa iya sih aku ke rumahnya? Ah masa bodoh. Aku perlu penjelasannyaAku berlari semampuku menuju rumah Jeno. Entah kenapa walaupun setelah 9 ditinggalkan, aku gak lupa seluk-beluk gang menuju rumah Jeno. Haha aneh
Detak jantungku berdegup kencang. Entah karena aku capek berlari entah karena aku takut bertemu Lee Jeno lagi. Aku udah berjanji dengan diriku sendiri untuk gak menunjukan wujudku di hadapan Jeno lagi. Tapi keadaan ini sangat menuntutku untuk bertemu dengannya
Rumah Jeno gak banyak berubah. Perhatianku teralih kepada bel rumah yang berada di dekat pagar. Dengan penuh rasa gugup, aku paksakan tanganku untuk memencet bel itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Puzzle Piece | Jeno Lee ✔
Fanfiction❝rather than trying to have everything, it's more important to not lose a single thing, jo❞