Chapter 6🌸

881 180 196
                                    


Cemburu adalah kerjasama antara hati yang tidak baik-baik saja dengan raga yang berusaha untuk menutupinya.
.
.
.
.


Hari hari berlalu dengan belajar dan itu sangat membosankan dari hari Senin ketemu Minggu balik lagi ke Senin hanya berulang seperti itu.

Dan hari ini adalah hari SENIN!

Dimana hari yang selalu buat siswa memakai atribut nya dengan lengkap karna dipertengahan upacara pasti ada tim kedisiplinan yang mengecek setiap siswa. Hhhh itu sangat menyebalkan.

Alya berdiri dibarisan perempuan kelasnya dan tepat disamping kanannya ada laki-laki yang sedang berdiri dengan tangan dimasukkan ke dalam kantong celananya, baju yang dibiarkan keluar dan sepatu yang terlihat kotor mungkin gasempet dicuci. Siapa lagi kalo bukan Rizky.

"Dasar brandal" Alya dalam hati.

Alya POV

Upacara kek biasanya, panas, pegel haus. Apalagi amanat pembina upacara yang keknya gada ujungnya.

"All gw boleh jongkok ga? Gila pegel" tiba-tiba Rizky nengok ke gw.

"Nyari mati Lo?" bukannya jawab, gue balik nany.a Gila aja mau jongkok, padahal tadi udah ditegur dua kali gara-gara ngobrol. Dan guru killer itu sekarang berdiri tepat dibelakang barisan kelasnya.

Abis itu Rizky cuma garuk kepala terus liat ke depan sambil senyum-senyum sendiri. ANEH EMANG!

............

"Syil, lo gapapa? Muka Lo pucet banget loh" samar-samar gue denger suara Rani di depan gue, yang nanya keadaan syila dengan nada khawatir Dan syila gue liat cuma gelengin kepalanya.

Namun beberapa detik kemudian..

Brughhhh

Syila pingsan yang membuat satu kelas heboh, bahkan kelas lain ikutan heboh.

Dan gw juga liat Rizky yang langsung jalan setengah lari ke arah syila dengan wajah yang khawatir, dengan bantuan PMR Rizky menggendong syila dengan ala bridal style dan langsung bawa syila ke UKS. Gw cuma berdiri liat mereka yang panik karena tempat syila baris itu gajauh dari barisan gw. Ralat...

Lebih tepatnya gw liat gerak-gerik Rizky yang menurut gw sangat khawatir. Dan inilah moment pertama kali gw kesel sama Rizky dengan alasan yang ga jelas. Rizky gendong syila padahal ada petugas PMR?

IYA GW KESEL LIATNYA.

Upacara selesai, gw balik ke kelas dengan perasaan yang campur aduk. Kenapa gw sekesel ini? Bukann.. ini bukan kesel yang gw rasain tiap Rizky gangguin gw.. ini beda.

Kaya ada yang nyesek tapi bukan asma!

Saat gue jalan ke arah kelas, mata gue liat Rizky lagi jalan dengan tergesa-gesa sambil bawa roti dan air mineral. Gue berusaha untuk pura-pura galiat, tapi tiba-tiba gue denger suara dia manggil, dan mau ngga mau gue nengok.

"Oke Alyaa ayo Lo harus bersikap kek biasanya" -gw dalam hati untuk meyakinkan diri.

"Kenapa?" Ucap gue sesantai mungkin.

"Gue izin ya, pelajaran pertama kayanya gaikut masuk" ucap Rizky.

Gue yang denger cuma mengerutkan kening, sambil nunggu kalimat yang akan dikatakannya.

"Gw harus jagain syila di UKS nanti gw balik ke kelas kalo kondisinya udah baikan" lanjutnya.

Gw cuma diem, rasa kesel itu balik lagi, gw gatau harus ngomong apa kenapa gw kaya gini? KENAPA?? GW JUGA GATAU.

"Oh, o--oke" akhirnya gue cuma bilang itu, karna gatau lagi harus jawab apa.

"Oke, Lo absenin gw ya thanks Lo emang temen gw yang paling baik" Rizky mengatakan dengan menepuk pundak gw.

Gw cuma senyum. Temen? Hhh Mikir apa sih gw kan Rizky emang temen gw.

"Yauda gw duluan ya " lanjut Rizky seraya mengusap kepala gw dan langsung jalan ke UKS.

Gue lagi-lagi cuma diem, kayaknya selama ini gue salah menganggap Rizky lebih dari temen. Setelah itu gue gelengkan kepala pelan, berusaha menghilangkan pikiran tadi. Sebelum gue lanjutin langkah menuju kelas, gue liat punggung Rizky yang semakin menjauh lalu hilang dibalik tembok itu. Gue menghela nafas lelah sambil menunduk.

.
.
.
.
.
.

Plis gw pernah ngalamin itu dan rasanya ......

Pokonya gitu:)

Btw ini foto penampakan Rizky.

Btw ini foto penampakan Rizky

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

8 Mei 2020

SOULMATE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang